TPA Rawa Kucing Over Kapasitas, Aktivis Minta Danantara Ambil Alih PSEL Kota Tangerang

- Jurnalis

Minggu, 13 April 2025 - 17:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOTA TANGERANG, Suararealitas.co – Program Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan merupakan Proyek Strategis Nasional yang salahsatunya berlokasi di Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Kota Tangerang merupakan Kota pertama di Provinsi Banten yang melaksanakan Proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) usai ditandantanganinya MoU antara Wali Kota Tangerang saat itu Arief R Wismansyah dan Komisaris Utama PT. Oligo Infra Swarna Nusantara Prof. Dr. Bambang P. Brodjonegoro dengan disaksikan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di kantor Kemenko Marves pada 09 Maret 2022 silam.

Proyek dengan nilai investasi sebesar Rp2,585 Triliun atau setara 184,65 juta dolar AS tersebut ditargetkan dimulai tahun 2023 dan pada tahun 2025 fasilitas tersebut sudah bisa beroperasi.

Namun, sejak ditandatanganinya MoU, pemenang tender PT. Oligo Infra Swarna Nusantara baru melaksanakan kegiatan Sosialisasi, Addendum AMDAL dan terakhir penataan Gunungan sampah pada September 2024 lalu.

Padahal sesuai target pada tahun 2025 fasilitas PSEL tersebut harusnya sudah bisa beroperasi namun hingga saat ini belum nampak aktivitas pembangunan fasilitas di TPA Rawa Kucing. Padahal proyek tersebut sangat mendesak mengingat kondisi TPA Rawa Kucing sudah hampir over kapasitas.

Baca Juga :  Santunan Yatim menjadi Rutinitas Kegiatan Bagi Generasi ke-4 dan Para Lintas Generasi GAPERO

Koalisi Aktivis Lingkungan Hidup Tangerang (Kalung) yang concern dalam mendorong percepatan pelaksanaan PSEL di Kota Tangerang berharap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dapat mengambil alih segera pelaksanaan PSEL Kota Tangerang yang terkesan ‘mandeg’ dan tidak ada progress hingga tahun 2025.

“PSEL di Kota Tangerang harus segera beroperasi mengingat daya tampung TPA Rawa Kucing sudah Over Kapasitas dan sangat mengkhawatirkan, untuk itu Kehadiran Danantara di PSEL Kota Tangerang bakal menjadi Oasis ditengah ‘stagnasi’ Progress Proyek Strategis Nasional tersebut,” Ungkap Koordinator Kalung, Ade Yunus Saat ‘Bincang Sampah’ bersama awak media, Minggu, (13/04/2025).

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bakal berperan dalam pengelolaan sampah.

Ia mengklaim bisnis pengelolaan sampah cukup diminati investor dan sudah banyak berdiri di Singapura, Korea Selatan, China, dan lain-lain.

Tak hanya menyeleksi teknologi, Danantara juga berpeluang berbisnis langsung untuk mengelola sampah, misalnya melalui skema kerja sama atau menggandeng investor sebagai mitra.

Baca Juga :  Bahas Dampak Stigma dan Diskriminasi, Yayasan Pesona Jakarta Gelar Giat Media Visit-Local Media

“Danantara bisa juga bisnis di situ karena sangat menguntungkan atau partner atau apa, paling kurang menyeleksi teknologi,” ujar Zulkifli dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan di Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2025).

Sementara itu, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir menyebut investasi pengelolaan sampah harus tetap memperhatikan lingkungan.

Seleksi terhadap teknologi dan investor menjadi krusial, dan diprioritaskan untuk pihak yang pernah mengelola sampah di kota besar.Pandu menilai investasi ini cukup menjanjikan dengan estimasi balik modal sekitar 5-6 tahun.

“Kalau di luar negeri aja saya rasa itu bisa payback 5-6 tahun. Di luar negeri ya. Saya rasa mirip-mirip lah di sini. Malah di sini udah ada Bantar Gebang udah kayak 20 lantai,” sebut Pandu.

Investor dari Asia hingga Eropa disebut tertarik menanamkan modal di sektor ini. Pandu menyebut investor akan membawa pendanaan serta membangun teknologi di Tanah Air.

“Ada beberapa saya lihat tadi dari Singapura sudah ada. Dari Jepang sudah ada, dari Korea ada, dari Cina banyak, habis itu juga dari Eropa. Jadi bagus kok,” tutupnya.

Berita Terkait

Apical Salurkan Bantuan Fasilitas Sarana Belajar untuk TPQ As Saniyah Kampung Pitung Marunda Pulo
Diduga Karena Miras, Hiburan Dangdut di Sepatan Dibubarkan Polisi
Buntut Dugaan Pengancaman Wartawan, Oknum Satpol PP Tangsel di Polisikan
Polda Kalsel Bongkar Jaringan Narkoba Terafiliasi Fredy Pratama
Kejutan Besar! SDN Kamal 01 Pagi Tampil Hebat di Lomba Menulis Cerita
Duh!! Laporkan Miras, Warga Diancam Diculik dan Dijual Organ Tubuh ke Kamboja
Terungkap, Pengacara Miliki Senjata Api Ilegal Usai Kecelakaan Lalu Lintas
Kreativitas dan Semangat Perubahan Warnai Tasyakuran HBP ke-61 Kanwil Ditjenpas DK Jakarta

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 01:58 WIB

Apical Salurkan Bantuan Fasilitas Sarana Belajar untuk TPQ As Saniyah Kampung Pitung Marunda Pulo

Rabu, 30 April 2025 - 01:02 WIB

Diduga Karena Miras, Hiburan Dangdut di Sepatan Dibubarkan Polisi

Selasa, 29 April 2025 - 19:16 WIB

Buntut Dugaan Pengancaman Wartawan, Oknum Satpol PP Tangsel di Polisikan

Selasa, 29 April 2025 - 13:29 WIB

Polda Kalsel Bongkar Jaringan Narkoba Terafiliasi Fredy Pratama

Senin, 28 April 2025 - 18:58 WIB

Kejutan Besar! SDN Kamal 01 Pagi Tampil Hebat di Lomba Menulis Cerita

Berita Terbaru

Breaking News

Diduga Karena Miras, Hiburan Dangdut di Sepatan Dibubarkan Polisi

Rabu, 30 Apr 2025 - 01:02 WIB