Vicinema Umumkan Film Paling Ambisius: Perang Jawa, Kisah Epik Perlawanan Diponegoro

- Jurnalis

Senin, 21 Juli 2025 - 20:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Jakarta, Suararealitas.co – Visinema, platform storytelling yang baru-baru ini mencetak hits lewat film animasi Jumbo, hari ini mengumumkan film paling ambisius dan menantang dalam sejarah Visinema: Perang Jawa yang akan mengangkat kisah perlawanan Pangeran Diponegoro. Diproduksi oleh Visinema
Pictures dan disutradarai langsung oleh Founder dan CEO Visinema, Angga Dwimas Sasongko, film ini juga akan diproduseri secara eksekutif oleh Gita Wirjawan.

Direncanakan produksi di 2027, Perang Jawa menjanjikan sebuah visi kreatif yang luar biasa: skala epik, pembangunan dunia (world-building) yang megah, serta pendekatan visual dan naratif yang tak terduga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Film ini akan mengangkat kisah monumental yang tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga bagi Asia Tenggara secara keseluruhan.
“Lewat Perang Jawa, kami sedang mengambil tantangan baru, sebuah epik perang yang berakar di tanah Jawa, dengan skala dan intensitas sinematik setara film-film epik global,” ujar Angga Dwimas Sasongko, Founder Visinema dan sutradara Perang Jawa.

“Kami ingin menciptakan dunia, bercerita lewat visual, dan membangun pengalaman yang menggugah sehingga penonton bisa merasakan intensitas perang ini melalui perspektif khas Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi kami menjadi game-changer bagi perfilman
Indonesia.

Gagasan untuk mengangkat kisah ini pertama kali datang dari Gita Wirjawan, Host dan Produser
Eksekutif tayangan populer Endgame yang juga akan berperan sebagai produser eksekutif Perang Jawa. Ia mengatakan, “Diponegoro tidak berjuang untuk takhta namun untuk harga diri, keyakinan.

Baca Juga :  SMKM Optimalkan Konstruksi Tahan Pangan, Siap Alokasikan Laba Bersih untuk Investasi

warisan budaya dan kedaulatan. Bagi saya, ini adalah kisah yang sangat manusiawi sekaligus monumental.

Melalui Perang Jawa, kami ingin mengangkat kembali nilai-nilai yang terkandung dalam kisah Diponegoro dalam medium sinema. Harapannya, dengan kemasan yang seru dan epik, cerita ini bisa disampaikan bukan hanya ke Indonesia, tapi ke dunia.

Perang Jawa menandai langkah kreatif terbaru dari Visinema setelah kesuksesan luar biasa film Jumbo dengan jumlah penonton terbanyak dalam sejarah Indonesia dan tonggak penting dalam animasi Asia Tenggara. Film akan diproduksi oleh Taufan Adryan dan skenario ditulis oleh Ifan Ismail, penulis peraih Piala Citra, dengan kolaborasi Peter Carey, sejarawan terkemuka dunia tentang Diponegoro dan penulis
The Power of Prophecy: Prince Dipanagara and the End of an Old Order in Java, 1785–1855. Proyek ini kini berada dalam tahap pengembangan, dan direncanakan memasuki produksi pada tahun 2027.

“Perang Diponegoro adalah salah satu episode paling esensial dalam sejarah Asia Tenggara, karena ini merupakan titik balik dari gerakan anti-kolonialisme. Tetapi belum pernah diangkat menjadi film dalam skala yang layak secara sinematik,” ujar Peter Carey, sejarawan dan konsultan Perang Jawa.

Baca Juga :  PT Grand House Mulia Tbk (HOMI) Paparkan Kinerja dan Strategi Bisnis

“Melalui film, kita bisa menghidupkan kembali esensi dari Pangeran Diponegoro: seorang pemimpin berani dan memiliki idealisme dan spiritual tinggi. Dia juga seorang panglima perang, dan simbol awal kesadaran anti-kolonial.
Saya percaya kisah ini akan sangat relevan untuk generasi sekarang, tidak hanya di Indonesia tapi juga lensa global.

Pengumuman ini bertepatan dengan 200 tahun dimulainya Perang Diponegoro, yang terjadi pada 20 Juli 1825 ketika pemerintah kolonial memaksakan pembangunan jalan di atas tanah leluhur Pangeran Diponegoro. Tindakan ini menjadi titik awal salah satu perang paling berdarah dan menentukan dalam
sejarah Asia Tenggara.

Visinema dikenal sebagai studio yang berani mengambil langkah besar dan berbeda. Lewat Jumbo, Visinema telah mencetak sejarah sebagai film Indonesia dengan penonton terbanyak sepanjang masa.

Sebelumnya Visinema juga menghadirkan genre heist melalui film laris Mencuri Raden Saleh dan film action 13 Bom di Jakarta, dua film yang disutradarai Angga Sasongko.

Berita Terkait

Surplus Indonesia: Aplikasi Diskon Tanpa Syarat, Hemat Belanja Selamatkan Bumi
KADIN Indonesia Gencarkan Program MBG Gotong Royong Targetkan 1.000 Titik Dapur Gizi Mandiri di Seluruh Indonesia
Wonderlux Hadirkan Inovasi Terbaru: Rangkaian Conditioner untuk Solusi Masalah Rambut
Dukung Jakarta Jadi Kota Global, Ini Jurus Sudin PPKUKM Jakbar Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas
Indonesia Luncurkan SGIE Report 2024/2025 dan Rayakan 1 Dekade Indonesia Halal Lifestyle Center
Rasa dan Pelayanan Rindang Catering Ini Jadi Andalan Para Selebriti
Nasari Group Dorong Sertifikasi Kompetensi Pengurus Koperasi Desa Merah Putih
Dari Cibungbulang ke Bekasi: Trimitra Perluas Pasar Properti 2025

Berita Terkait

Senin, 21 Juli 2025 - 20:32 WIB

Vicinema Umumkan Film Paling Ambisius: Perang Jawa, Kisah Epik Perlawanan Diponegoro

Minggu, 20 Juli 2025 - 21:18 WIB

Surplus Indonesia: Aplikasi Diskon Tanpa Syarat, Hemat Belanja Selamatkan Bumi

Selasa, 15 Juli 2025 - 14:59 WIB

KADIN Indonesia Gencarkan Program MBG Gotong Royong Targetkan 1.000 Titik Dapur Gizi Mandiri di Seluruh Indonesia

Kamis, 10 Juli 2025 - 22:31 WIB

Wonderlux Hadirkan Inovasi Terbaru: Rangkaian Conditioner untuk Solusi Masalah Rambut

Kamis, 10 Juli 2025 - 19:35 WIB

Dukung Jakarta Jadi Kota Global, Ini Jurus Sudin PPKUKM Jakbar Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas

Berita Terbaru

Breaking News

Pesona Taman Sari Yogyakarta Memikat Wisatawan Lokal dan Mancanegara

Selasa, 22 Jul 2025 - 11:54 WIB