Habib Idrus Ingatkan Indonesia Darurat Digital: Jaga Anak, Jaga Masa Depan Bangsa!

- Jurnalis

Kamis, 28 Agustus 2025 - 15:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BEKASI,Suararealitas.co – Dalam webinar “Ruang Digitalisasi Anak Aman dan Sehat” yang diselenggarakan Komdigi bersama Komisi I DPR RI, Habib Idrus Salim Aljufri, Lc., M.B.A., Anggota DPR RI Fraksi PKS (2024–2029), menyampaikan peringatan keras: Indonesia tengah menghadapi darurat ruang digital anak, Kamis (28/08/2025).

“Anak-anak kita adalah digital native yang tumbuh bersama teknologi. Tapi di balik peluang besar itu, ada risiko serius yang mengintai. Menjaga ruang digital anak berarti menjaga masa depan bangsa,” ujar Habib Idrus dalam sesi keynote speech yang diikuti 250 lebih peserta melalui Zoom.

Ia mengungkap fakta mencemaskan: 9,17% pengguna internet di Indonesia adalah anak di bawah 12 tahun, sementara 39,7% sekolah masih tanpa internet memadai. Lebih jauh, Indonesia menduduki peringkat ke-4 dunia dalam kasus eksploitasi seksual anak berbasis digital.

Sebagai respon, pemerintah mengeluarkan PP TUNAS (Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2025). Aturan ini mewajibkan platform digital melakukan verifikasi usia, menyediakan parental control, melarang eksploitasi data anak, dan menindak tegas konten berbahaya.

Pandangan Habib Idrus diperkuat oleh Dr. Rulli Nasrullah yang menekankan bahwa regulasi saja tidak cukup. “Game online dan konten digital bisa membentuk identitas anak, tapi risiko sosial dan psikologisnya nyata. Karena itu, keluarga harus jadi pusat literasi digital,” jelasnya.

Baca Juga :  Krista Exhibitions Gelar Pameran Indonesia Licensing Expo (ILE) di 3 Kota Besar Sekaligus

Sementara Dr. Iqbal menambahkan bahwa pendampingan orang tua tak bisa digantikan teknologi. “Anak adalah peniru terbaik. Kalau orang tua tidak memberi teladan, regulasi sehebat apapun tidak akan efektif,” ujarnya.

Feedback peserta semakin mempertegas urgensi. Indonesia Alquraini, peserta webinar, menyoroti lemahnya pemblokiran situs berbahaya. “Seolah pemerintah masih bermain kucing-kucingan dengan pelaku,” keluhnya. Menanggapi, Dr. Rulli mengakui sistem TrustPositif masih reaktif dan harus diperkuat dengan teknologi berbasis AI.

Menutup acara, Habib Idrus kembali menekankan kolaborasi. “Peraturan sudah ada, narasumber sudah mengingatkan, dan suara masyarakat sudah jelas. Sekarang tinggal kemauan kita semua untuk bergerak bersama,” tegasnya.

Berita Terkait

Pemprov DKI dan Kejaksaan Agung Bersinergi Cegah serta Tangani Judi Online
Taman Palem Mall Berubah Jadi Lautan Musik! Rocktober ‘Guitar Space’ Sukses Hebohkan Jakarta Barat
Patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan dalam Rangka Jaga Jakarta, Jamin Kamtibmas Aman 
Kasatbinmas Polres Priok Hadiri Acara Hari Santri 2025 dan Pelantikan Pengurus MWC NU se-Jakarta Utara
Gubernur Pramono Apresiasi Jakarta Running Festival
Gubernur DKI Buka Jakarta Economic Forum 2025
Serda Sugeng Riyadi Babinsa Desa Sukamanah, Hadiri Mediasi Warga
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Amankan Akses Pariwisata Kepulauan Seribu di Dermaga Kali Adem Muara Angke

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 18:13 WIB

Pemprov DKI dan Kejaksaan Agung Bersinergi Cegah serta Tangani Judi Online

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:02 WIB

Taman Palem Mall Berubah Jadi Lautan Musik! Rocktober ‘Guitar Space’ Sukses Hebohkan Jakarta Barat

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan dalam Rangka Jaga Jakarta, Jamin Kamtibmas Aman 

Minggu, 26 Oktober 2025 - 11:09 WIB

Kasatbinmas Polres Priok Hadiri Acara Hari Santri 2025 dan Pelantikan Pengurus MWC NU se-Jakarta Utara

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:38 WIB

Gubernur DKI Buka Jakarta Economic Forum 2025

Berita Terbaru