CHED ITB-AD: Cukai Rokok dalam RAPBN 2026 Harus Jadi Instrumen Kesehatan, Bukan Mesin Uang

- Jurnalis

Jumat, 22 Agustus 2025 - 20:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Suararealitas.co – Center of Human and Development (CHED) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) menyoroti target penerimaan cukai rokok dalam RAPBN 2026 yang dinilai tidak sebanding dengan biaya kesehatan akibat konsumsi rokok.

Ketua CHED ITB-AD, Roosita Meilani Dewi, menyebut industri rokok sebagai contoh praktik serakahnomics karena mengeksploitasi konsumen yang sudah kecanduan, bahkan menyasar anak-anak dan remaja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Industri rokok mengunci konsumen agar terus membeli. Di Bangka Belitung, ada anak berusia 10 tahun yang sudah merokok. Ini alarm berbahaya,” kata Roosita dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/8/2025). Ia menambahkan, keserakahan industri telah memindahkan beban penyakit jantung, kanker, hingga PPOK kepada masyarakat dan negara.

Baca Juga :  PLN Indonesia Power UBP Lontar Gelar Tausiah dan Santunan 577 Anak Dalam Rangka Memperingati Isra Mi'raj

Sekretaris ADINKES Pusat, Halik Sidik, mengingatkan bahwa lebih dari 20 penyakit berkaitan langsung dengan konsumsi rokok. Menurutnya, meski RAPBN 2026 menargetkan Rp244 triliun untuk kesehatan, tanpa pengendalian rokok kebijakan itu ibarat “kapal besar yang tetap bocor.”

Sementara itu, pakar ekonomi kesehatan Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan, menegaskan kenaikan tarif cukai rokok adalah instrumen paling efektif menekan konsumsi. Ia menekankan, dana yang tidak dibelanjakan untuk rokok bisa dialihkan untuk kebutuhan produktif, sehingga masyarakat lebih sehat, produktivitas meningkat, dan ekonomi nasional lebih kuat.

Baca Juga :  Ada Apa Oknum Anggota Polri Tembak Mati 3 Orang Pegawai RM Caffe di Cengkareng

CHED menekankan perlunya keberanian pemerintah menaikkan cukai rokok secara signifikan. Tanpa intervensi tegas, target RAPBN 2026 untuk menurunkan stunting, mengendalikan TBC, dan memperluas jaminan kesehatan hanya akan berakhir sebagai retorika semata.

Berita Terkait

Umat Hindu Gelar Doa Kebangsaan untuk Perdamaian Bangsa dan Negara
BRI KC Cibubur Peringati Hari Pelanggan Nasional 2025, Perkuat Komitmen Layanan Prima
Presidium Civil Society Serukan Reformasi Pemerintah dan Hentikan Kekerasan terhadap Rakyat
Pemkap Sejuk dan Kondusif, Gelar Istighosah Bersama Elemen Masyarakat
Menkomdigi Apresiasi Terselenggaranya Kongres Persatuan PWI: Fokus Kawal Jurnalisme Profesional dan Berkualitas
Dua Penghargaan Sekaligus untuk Angelica Judith Micheldi di Rajamangala University of Technology Krungthep
Koalisi Serikat Pekerja Sampaikan 8 Tuntutan ke Presiden Prabowo
Film Sayap Garuda Angkat Pesan Stop Bullying

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 20:10 WIB

Umat Hindu Gelar Doa Kebangsaan untuk Perdamaian Bangsa dan Negara

Sabtu, 6 September 2025 - 09:05 WIB

BRI KC Cibubur Peringati Hari Pelanggan Nasional 2025, Perkuat Komitmen Layanan Prima

Kamis, 4 September 2025 - 17:52 WIB

Presidium Civil Society Serukan Reformasi Pemerintah dan Hentikan Kekerasan terhadap Rakyat

Kamis, 4 September 2025 - 15:35 WIB

Pemkap Sejuk dan Kondusif, Gelar Istighosah Bersama Elemen Masyarakat

Kamis, 4 September 2025 - 14:09 WIB

Menkomdigi Apresiasi Terselenggaranya Kongres Persatuan PWI: Fokus Kawal Jurnalisme Profesional dan Berkualitas

Berita Terbaru