Ken Setiawan : Inilah Doktrin Teroris Catut Ayat Alqur’an Motivasi Pelaku Bom Bunuh Diri

- Jurnalis

Sabtu, 3 April 2021 - 17:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Ken Setiawan : Inilah Doktrin Teroris Catut Ayat Alqur'an Motivasi Pelaku Bom Bunuh Diri

Suararealitas.com, Jakarta – Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengutuk keras aksi bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar sebagai bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ken mengatakan, aksi bom bunuh diri dilakukan sengaja untuk memunculkan rasa takut di masyarakat. Namun ia mengingatkan agar masyarakat tak takut dan tak terpengaruh, terus bergerak melawan terorisme.

Mereka pelaku bon bunuh diri itu telah belajar dengan guru yang salah, sehingga cara menafsirkan ayat jihad pun salah sehingga jihadnya salah. Jelas Ken. Sabtu (3/4/2021).

Mereka salah menafsirkan alquran surat albqarah ayat 207 yang bunyinya:

“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah.”

Mereka para teroris dan pelaku bom bunuh diri adalah merasa menjadi manusia pilihan yang akan mendapatkan surga tanpa hisab bersama keluarga, mereka itu taqlid buta kepada guru atau pimpinannya. Sehingga mau saja melakukan aksi bodoh tersebut.

Baca Juga :  Inspiratif, Jadi Mediator dan Kurator di Beberapa Pengadilan, Ini Kisah Syamsul Jahidin Pengacara Muda dari Mataram

Mereka juga salah dalam menafsirkan AlQur’an Surat Al-An’am Ayat 162 yang berbunyi: “Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil alamin”

Adalah petikan doa iftitah yang mengandung arti “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”.

Bacaan ini berasal dari Al Qur’an Surat Al-An’am Ayat 162 yang bermakna bahwa seluruh hidup manusia, bahkan kematiannya, adalah hanya untuk Allah semata.

Lalu kenapa yang melakukan bom bunuh diri bukan guru atau pemimpin mereka ?

Bagi pelaku radikal, guru atau pimpinan mereka adalah wakil Allah dimuka bumi, jadi perintahnya wajib ditaati seperti dalan ayat di Alquran surat Albaqarah ayat 285 yang berbunyi: “Sami’na Wa Atho’na” artinya kami mendengar dan kami taat.

Jadi orang yang sudah bergabung dalan kelompok radikal seperti kerbau yang sudah di cokok hidungnya, sehingga mau saja melakukan apapun sesuai perintah pimpinan, termasuk melakukan aksi bom bunuh diri.

Baca Juga :  Pameran INDOHEALTHCARE GAKESLAB EXPO 2025Opening Ceremony

Ken berharap masyarakat agar belajar agama dengan paripurna kepada ahlinya.

Kalau sudah ada indikasi anti pancasila dan berkeinginan mendirikan-mendirikan negara Islam atau Khilafah harus diwaspadai.

Orang yang sudah terpapar radikal juga takfiri yang berciri intoleran, cenderung anti budaya kearifan lokal, senang melabeli kelompok di luar mereka bid’ah sesat dan kafir.

Terakhir Ken menjelaskan ciri ciri orang yang sudah terpapar radikal adalah kecenderungan mereka lemah di bidang akhlak, perilaku, budi pekerti, mereka lebih menonjol pada hal-hal yang sifatnya ritual keagamaan, identitas keagamaan, tampilan luar keagamaan, sementara akhlaknya tidak mencerminkan orang yang beragama alias jahiliyyah.

Dimedsos termasuk di group WhatsApp, orang yang terpapar radikal cenderung berisik, dalam komunikasi tidak mau mengalah, dan bila ada yang mengkritik mereka selalu di labeli anti Islam dan Komunis.

Masyarakat harus waspada dan jangan takut kepada mereka, lawan agar jangan sampai paham mereka menyebar di lingkungan kita. Tutup Ken.

Pewarta : RI

Berita Terkait

Apa Arti “17+8 Tuntutan Rakyat” Usai Gelombang Demo Nasional? Ini Arti dan Isi Lengkapnya!
Polsek Johar Baru Gelar Apel Patroli Kesetiaan, Jaga Jakarta Aman di Sentra Ekonomi Johar Baru
Himbauan Kamtibmas, Polisi Gandeng PPSU Galur Jaga Jakarta Aman
Tanggapi Keluhan Warga Jalan Rusak Cadas – Kukun, Perumda TKR Surati Pelaksana
Jakarta Utara Hadirkan Depot Air Minum Gotong Royong di Sunter Agung
Pemprov DKI-Kementerian PU Sinergi Perbaiki Fasum Dampak Unjuk Rasa
Pembuang Limbah Medis Berbahaya, Bisa Kena Pidana
Audit Kinerja Itjenad, Perkuat Akuntabilitas Satuan Jajaran Korem 052/Wkr

Berita Terkait

Jumat, 5 September 2025 - 17:35 WIB

Apa Arti “17+8 Tuntutan Rakyat” Usai Gelombang Demo Nasional? Ini Arti dan Isi Lengkapnya!

Kamis, 4 September 2025 - 16:42 WIB

Polsek Johar Baru Gelar Apel Patroli Kesetiaan, Jaga Jakarta Aman di Sentra Ekonomi Johar Baru

Kamis, 4 September 2025 - 16:41 WIB

Himbauan Kamtibmas, Polisi Gandeng PPSU Galur Jaga Jakarta Aman

Kamis, 4 September 2025 - 12:31 WIB

Tanggapi Keluhan Warga Jalan Rusak Cadas – Kukun, Perumda TKR Surati Pelaksana

Rabu, 3 September 2025 - 13:38 WIB

Jakarta Utara Hadirkan Depot Air Minum Gotong Royong di Sunter Agung

Berita Terbaru