KABUPATEN SUKABUMI, suararealitas.co – Praktik penyelewengan mafia BBM bersubsidi jenis pertalite oleh SPBU dengan pihak pembeli terbongkar di Kabupaten Sukabumi.
Terminal bahan bakar ini kepergok melayani pengisian pada unit pick up berwarna hitam dengan nomor polisi F 8754 UU.
Mobil tersebut kepergok melakukan pengisian bbm pertalite ke jerigen berukuran 35 liter dan berkapasitas 1.750 liter, berlangsung di SPBU 34.433.04 Jalan Alun-alun Pelabuhanratu, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (16/9/2025) sekitar pukul 03.30 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penelusuran dilokasi, seorang kepala dusun (Kadus) menyebut bahwa kendaraan tersebut milik Wihanda alias Apep.
Sementara itu, sang pemilik Wihanda mengatakan bahwa dirinya mengambil BBM jenis pertalite tersebut kerap menggunakan surat yang sudah terdaftar sebagai nelayan.
Namun terdapat kejanggalan didalam surat itu, dalam pengakuannya, ternyata BBM tersebut di perjualbelikan ke warung-warung yang menjual bensin eceran.
Kendati demikian, perwakilan Aliansi Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) mengaku, bahwa pihaknya merasa tidak dihormati maupun dihiraukan oleh oknum Polres Sukabumi lantaran timnya melaporkan atas kegiatan praktik ilegal di SPBU 34.433.04 tersebut.
Selain itu, dia juga menilai Polres Sukabumi diduga tutup mata atas praktik penyelewengan BBM subsidi jenis pertalite di wilayah hukumnya.
“Pada saat melapor, kami dari Aliansi didampingi media merasa kecewa dengan perlakuan pihak Polres Sukabumi karena seharusnya bersinergi dalam membantu penemuan bukan untuk mempersulit kami,” keluhnya.
“Atas perlakukan tidak mengenakan oleh oknum Polres Sukabumu, kami pun menelpon Polda Jabar agar laporan kami ini dapat di tangangi. Selang berapa menit kemudian, barulah kami di tanggapi oleh pihak berwenang dan datang ke lokasi untuk membawa tersangka ke Polres agar menjalani proses hukum,” sambungnya.
Setelah laporan tersebut sudah di buat, seharusnya menurut dia, terduga tersangka di tahan di ruang tahanan, namun sebaliknya di biarkan duduk santai di ruang tamu.
“Kami meminta kepada Bapak Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan agar meninjau dan memantau kembali aktivitas pengisian bahan bakar di seluruh SPBU yang ada di Jawa Barat, dimana BBM subsidi jenis pertalite dijadikan lahan bisnis pribadi,” pungkasnya.*(Eva)




































