Waduh! Aksi Oknum Wartawan Cowboy di Bekasi Jadi Bulan-bulanan, Pakai Senpi untuk Peras dan Culik Penjaga Toko Kelontong

- Jurnalis

Jumat, 3 Januari 2025 - 14:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi oknum wartawan cowboy terekam CCTV toko kelontong saat melakukan pemerasan dan penculikkan. (Foto: Tangkapan Layar CCTV/Ist).

Aksi oknum wartawan cowboy terekam CCTV toko kelontong saat melakukan pemerasan dan penculikkan. (Foto: Tangkapan Layar CCTV/Ist).

BEKASI, suararealitas.co – Bagai jamur di musim penghujan, sangat disayangkan pada era digital seperti dewasa ini semakin berkembang media online yang di kotori oleh tindakan oknum tidak bertanggung jawab.

Pers sendiri memiliki peran penting, seperti memenuhi keinginan masyarakat untuk mengetahui informasi.

Selain itu, pers dapat melakukan pengawasan, kritikan, koreksi, dan memperjuangkan keadilan, dan kontrol sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikutip dari buku Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas, Aim Abdulkarim (2007: 70), secara etimologis kata pers berasal dari berbagai bahasa yaitu, pers (Belanda), press (Inggris), dan presse (Prancis).

Pres berasal dari bahasa Latin yaitu “pressare” dari kata “premere” yang berarti tekan atau cetak. Pers dikenal masyarakat sebagai salah satu jenis media massa atau media komunikasi massa.

Media tersebut memiliki berbagai macam fungsi, salah satunya adalah sebagai kontrol sosial.

Alih-alih melakukan kontrol sosial justru di Bekasi terdapat salah satu oknum wartawan berinisial S yang melakukan tindak kriminal seperti melakukan pemerasan, dan perampokan.

“Dia (S) datang ke toko, dia bilang itu suruhan dari Polres Bekasi, terus dia juga bilang mau kasih surat peringatan ke toko bahwa terdapat isu kalau toko ini menjual obat-obatan terlarang,” ujar Putra salah satu penjaga toko kelontong yang menjadi korban.

Baca Juga :  Penculikan Anak Oleh Orang Tua Kandung: Dimana Keadilan Negara?

Perilaku seperti ini harus segera di tindak tegas, dan pengawasan ketat oleh Dewan Pers guna melindungi profesi wartawan yang berintegritas, sehingga mereka dapat terus memberikan informasi yang bermanfaat dan membangun.

“Lebih dari itu, dia juga bilang sebelum di tindak tegas biar kami yang mengamankan barang-barang, dan juga uang, selain itu pula dia pun menulis surat yang di tulis sendiri menggunakan sehelai kertas kecil seolah-olah saya mengakui kesalahan saya,” tambanya.

Dari hasil investigasi SuaraRealitas di tempat dan toko yang berbeda, terdapat lagi korban yang menjadi sasaran sang oknum Wartawan Cowboy satu ini.

Diketahui, Dedy Gunawan juga menjadi korban keberingasan dari S ini, ia mengaku pada pukul 18:00 WIB mendekati maghrib tepat di hari Jumat, 27 Desember 2024, pelaku S mendatangi toko korban.

“Saat itu S datang bersama komplotan nya dengan menggunakan 2 mobil yang terdiri dari kisaran 8 orang dan langsung merampas HP saya. Selain itu para pelaku juga langsung masuk menjarah ke dalam toko dengan mengambil uang dan lain-lain.” terang Dedy.

Lebih dari itu, S beserta komplotan nya juga membawa Dedy ke dalam mobil untuk selanjutnya korban Dedy di ajak berputar-putar Kota Bekasi yang akhirnya ia di buang begitu saja di daerah perbatasan Bogor, dan Bekasi.

Baca Juga :  Masykur Isnan: Komitmen dan Konsisten Perlu Pengetahuan Soal Roda Federasi Serikat Pekerja

Dalam perjalanan tersebut, Dedy mengungkapkan, jika dirinya sempat menjadi bulan-bulanan di dalam mobil.

“Saat di dalam mobil komplotan tersebut bilang kalau mereka dari Subnit III Polda Metro Jaya, dan salah satunya mengaku sebagai Kanit, selain itu saya juga di tekan untuk menelpon ibu saya di kampung supaya dapat memberikan sejumlah uang untuk mereka. Di dalam mobil saya juga menjadi dipukuli oleh mereka, mulai dari di sikut di tendang hingga di todong dengan senjata api,” ungkap Dedy menceritakan.

Dalam hal ini, pihak korban sudah melakukan visum et repertum dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Bekasi Kota.

Maka dari itu, terdapat kebaikan, dan keburukan yang dihadapi. Kebaikan, antara lain, pers harus benar-benar dikelola secara profesional dengan suatu tujuan yang jelas.

Keburukannya, timbul perssaingan yang dapat saling mematikan, kebutuhan kapital untuk menjamin kelangsungan hidup pers. Dua hal lain juga dapat mempengaruhi kemerdekaan pers.

Bahkan, keburukan lain yaitu faktor-faktor idiil dapat terbelakangkan diganti oleh motif bisnis oleh individu atau kelompok tertentu untuk meraup keuntungan pribadi.

Berita Terkait

Sejumlah Jurnalis Dimintai Keterangan Polisi, Untuk Saksi Kekerasan Jurnalis
Eks Lurah Kelapa Dua Menyangkal Lakukan Pemerasan Meski Didakwa Korupsi Rp 200 Juta
Miris! Oknum Pegawai Indomaret Diduga Lakukan Pencabulan Anak Dibawah Umur
BNN dan Tim Gabungan Musnahkan Hampir 4 Ton Narkotika, Presiden Prabowo: Indonesia Harus Jadi Killing Ground bagi Bandar Narkoba
Skandal Kabel Tembaga: Rj “Aneh” Bebaskan 18 Tersangka, Penadah Hilang
Polri Bongkar Praktik Ilegal Pengoplosan Gas Subsidi, Kerugian Negara Capai Rp7,9 Miliar
Bekasi Darurat Obat Keras Golongan G, Bisnis Ilegal Ini Dibiarkan Menggurita?
Kampung Bahari: Antara Sejarah Maritim dan Pertempuran Melawan Narkoba

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:59 WIB

Sejumlah Jurnalis Dimintai Keterangan Polisi, Untuk Saksi Kekerasan Jurnalis

Senin, 16 Juni 2025 - 17:18 WIB

Miris! Oknum Pegawai Indomaret Diduga Lakukan Pencabulan Anak Dibawah Umur

Kamis, 12 Juni 2025 - 19:54 WIB

BNN dan Tim Gabungan Musnahkan Hampir 4 Ton Narkotika, Presiden Prabowo: Indonesia Harus Jadi Killing Ground bagi Bandar Narkoba

Rabu, 11 Juni 2025 - 13:25 WIB

Skandal Kabel Tembaga: Rj “Aneh” Bebaskan 18 Tersangka, Penadah Hilang

Rabu, 11 Juni 2025 - 13:02 WIB

Polri Bongkar Praktik Ilegal Pengoplosan Gas Subsidi, Kerugian Negara Capai Rp7,9 Miliar

Berita Terbaru

Breaking News

DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang

Selasa, 17 Jun 2025 - 14:47 WIB

ILUSTRASI: peserta didik baru. (Foto: iStock/Ist).

Pendidikan

Situs Web SPMB Sulit Diakses, Disdik DKI Jakarta Sarankan Hal Ini

Selasa, 17 Jun 2025 - 13:44 WIB