Sejahterakan Satwa di Masa Pandemi Covid-19, Irfan Hakim Sukses Membangun Aviary

- Jurnalis

Jumat, 19 November 2021 - 20:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Mensejahterakan Satwa dimasa pandemi Covid-19, Irfan Hakim sukses membangun sebuah Aviary.

Suararealitas.com, Jakarta – Benih baik, bersama dengan Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) merilis kampanye bersama dengan lembaga konservasi kebun binatang, taman safari, taman satwa, dan taman satwa khusus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mereka juga mengalami dampak sejak pandemi. Untuk memelihara hewan dibutuhkan biaya yang banyak seperti untuk membeli makanan, vitamin, dan kebutuhan harian pada hewan. Irfan Hakim, dengan berbagai atribut selebritas, pecinta hewan, sekaligus konten kreator kenamaan Indonesia, menjadi tamu #Bincang Baik bersama Tantri Moerdopo beberapa saat lalu.

Ifan bercerita, saat itu dia sedang membangun sebuah aviary yang kini telah jadi dan diluncurkan. Aviary adalah kandang burung dengan ukuran yang besar sehingga memungkinkan burung untuk terbang dan hidup relatif normal, tidak seperti sangkar kebanyakan yang dimiliki oleh banyak orang. Banyak kisah menarik dibaliknya. Termasuk perbincangan terkait kesejahteraan hewan dimasa pandemi Covid-19.

 

“Ini semacam ruang penelitian atau perpustakaan hidup, karena istilahnya bikin ekosistem, ada burung, ada unggasnya dan lain-lain. Dan saya menyebutnya sebagai ruang penelitian, karena ada beberapa yang di alam tidak terpantau, nah kalau di aviary ini, karena areanya meski besar namun terbatas, maka bisa kita pantau, ada beberapa kegiatan alami yang biasanya kita tidak tahu, tapi bisa tertangkap kamera, jadi kita bisa mengetahuinya,” kata Irfan. Jum’at (19/11/2021).

Baca Juga :  TNI Polri Kerahkan 2.086 Personil Amankan Pertandingan Sepak Bola Indonesia Vs Iraq di GBK

Dia kemudian bercerita, terdapat beberapa burung berkicau yang biasa dikurungan kecil, ketika dilepaskan di aviary, dari suaranya berbeda, tingkah lakunya juga berbeda, lebih bahagia.

“Kedepan, dengan adanya aviary ini, jika burung-burung sudah mencapai kuotanya, maka akan dilepasliarkan ditempat yang seharusnya. Jangan misalnya love bird dilepasliarkan di Indonesia, ya tidak bisa, atau jalak bali, maka dilepaskannya di Bali, demikian juga elang jawa, ya harus dilepasliarkan di Jawa. Nggak bisa hanya dilepas, jadi memang ada ilmunya juga,” paparnya.

Meski demikian, Irfan tetap sependapat bahwa sebaiknya memang satwa hidup di alam bebas. “Disisi lain, kita pun harus realistis dibeberapa titik, alamnya tidak lagi memungkinkan untuk satwa itu hidup. Tidak bisa memaksakan diri harus di alam, tapi karena predatornya berlebihan, lingkungan tidak memungkinkan, sumber makanan tidak ada, apakah itu justru tidak menyengsarakan?” tanya Irfan.

Irfan melanjutkan, membuat lembaga konservasi atau juga penangkaran juga harus dilihat kesejahteraan satwanya seperti apa termasuk makanan dan kesehatannya. Menurut Irfan, binatang tidak minta dipelihara, tapi saat kita memutuskan memelihara hewan artinya juga harus menyayanginya supaya lestari dan berkembang biak, harus maksimal, tidak bisa main-main, termasuk memperhitungkan ruang gerak yang maksimal, makanan bergizi yang maksimal, perawatan dan kesehatannya juga hingga memikirkan kebahagiaannya.

Anggaran Bulanan

Irfan juga tidak menampik kisah anggaran rumah tangga yang jauh lebih kecil dibandingkan anggaran untuk merawat binatang. “Ya itu nyata, mungkin karena yang saya tanggung jawabkan itu lebih banyak, kurang lebih ya tiga kali lipat uang belanja istri. Ini adalah upaya untuk membuat hewan-hewan ini lebih sejahtera termasuk untuk membayar tujuh penjaga dan perawat hewan, juga sekarang ada satu dokter hewan yang menetap. Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab saya pada hewan yang saya rawat. Dan itu berbiaya tinggi, saya mengiyakan,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Zaki: Capaian Penyerapan Anggaran Triwulan I 2023 Tertinggi Selama 10 Tahun Terakhir

Satwa bagi Irfan sama seperti makhluk hidup yang lain, tidak bisa sehat dan bugar terus, ada kadang sakit, ada yang meninggal karena usia, atau bentrokan dengan satwa yang lain sehingga harus dijaga. “Itulah mengapa mempekerjakan perawat hewan untuk mewakilkan mata dan tangan saya. Kita juga harus menyediakan oksigen dan obat-obatan,” imbuhnya.

Irfan yang masuk sebagai 10 besar YouTuber dunia untuk konten satwa ini juga bercerita pada saat pagi hari dirumahnya sudah mirip katering. “Banyak sekali bahan makanan, sayur-sayuran dan segala macam. Untungnya saya punya istri dan keluarga yang sevisi dan semisi, punya tanggung jawab yang sama jadi bahkan kalau ada yang berkembangbiak, istri saya justru senang ketimbang ada hewan yang sakit,” cetusnya.

Dia juga berpesan, pandemi bukanlah semangat menerima bantuan, tapi juga semangat memberi. Saling membantu sesama makhluk hidup. Justru dimasa pandemi ini menjadi ladang pandemi yang besar.*(Za/Red)

Berita Terkait

Menkopolkam BG, Pemerintah Tetapkan 4 Pulau Masuk Wilayah Provinsi Aceh
DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang
Ribuan Alumni Boedoet 145 Hadiri Konser Iwan Fals di Jakarta Selatan
Gugatan Hukum dan Putusan Pengadilan Patahkan Klaim KLB Zulmansyah, Hendry Ch Bangun Masih Ketua Umum Sah PWI
Vihara AVG Gelar Baksos Akbar “Light of Love 2025”: Bagikan 10.000 Kacamata, Cek Gula Darah, dan Makan Siang Gratis
PT Alakasa Industrindo, Tbk: Kinerja Kuartal I 2025 Meningkat Signifikan
World Cucumber Day, Kesegaran Berbalut Eksentrisme
Wine Palace Angkat Produk Lokal di National Wine Day 2025

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:13 WIB

Menkopolkam BG, Pemerintah Tetapkan 4 Pulau Masuk Wilayah Provinsi Aceh

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:47 WIB

DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:33 WIB

Ribuan Alumni Boedoet 145 Hadiri Konser Iwan Fals di Jakarta Selatan

Minggu, 15 Juni 2025 - 22:01 WIB

Gugatan Hukum dan Putusan Pengadilan Patahkan Klaim KLB Zulmansyah, Hendry Ch Bangun Masih Ketua Umum Sah PWI

Minggu, 15 Juni 2025 - 17:06 WIB

Vihara AVG Gelar Baksos Akbar “Light of Love 2025”: Bagikan 10.000 Kacamata, Cek Gula Darah, dan Makan Siang Gratis

Berita Terbaru

Breaking News

DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang

Selasa, 17 Jun 2025 - 14:47 WIB

ILUSTRASI: peserta didik baru. (Foto: iStock/Ist).

Pendidikan

Situs Web SPMB Sulit Diakses, Disdik DKI Jakarta Sarankan Hal Ini

Selasa, 17 Jun 2025 - 13:44 WIB