Laut Nelayan Dicuri Beton: Tiga Tembok Raksasa Cekik Pesisir Cilincing

- Jurnalis

Senin, 15 September 2025 - 17:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

POTRET: pagar beton yang mencekik pesisir Cilincing, Jakarta Utara. (Foto: Istimewa)

POTRET: pagar beton yang mencekik pesisir Cilincing, Jakarta Utara. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, suararealitas.co – Laut yang selama puluhan tahun menjadi sumber nafkah nelayan Cilincing kini seperti dirampas.

Sejak Mei 2025, pagar-pagar beton raksasa berdiri di perairan, menutup jalur perahu, merusak ekosistem, dan menebar keresahan di kalangan nelayan tradisional.

Awalnya, hanya satu pagar yang berdiri. Namun tiga bulan berselang, jumlahnya bertambah menjadi tiga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beton-beton kokoh itu seolah menjadi tembok raksasa yang memisahkan nelayan dengan laut mereka sendiri.

Baca Juga :  Langgar Aturan, Satpol PP Jakbar bersama Petugas Gabungan Tertibkan PKL Liar di Kawasan Kota Tua

“Laut kami dicuri. Perahu tak bisa bebas keluar, ikan pun makin sulit dicari. Bagaimana kami bisa hidup kalau begini?,” ujar Rasyid (47), nelayan Cilincing dengan suara bergetar, Senin (9/9/2025).

Tiang pancang yang ditanam di dasar laut membuat arus berubah, lumpur menumpuk, dan jalur penangkapan ikan terhimpit.

Bahkan, nelayan yang hendak melaut terpaksa memutar jauh, menghabiskan lebih banyak bahan bakar, sementara hasil tangkapan semakin menipis.

Di media sosial, beredar video pemasangan pagar beton yang memicu pertanyaan publik: untuk siapa laut Cilincing kini dibangun tembok? Apakah proyek ini bagian dari reklamasi atau kepentingan industri tertentu? Hingga kini, belum ada penjelasan resmi yang menenangkan hati warga.

Baca Juga :  Kwarcab Pramuka Jakarta Utara Gelar Rakercab

Bagi nelayan, laut bukan sekadar hamparan air asin—ia adalah kehidupan. Namun kini, kehidupan itu terasa dicekik oleh beton yang menjulang.

“Kami tidak minta apa-apa, hanya ingin laut tetap jadi ruang hidup kami,” tutup Rasyid.

Penulis : Kipray

Berita Terkait

Proyek Asal Jadi di Rusun Pesakih: Anggaran Besar hingga Hasil Mengecewakan, Warga Desak Evaluasi
Aneh, Bangunan Tanpa PBG Belum Disegel Mati Citata Jakbar
Ledakan Tabung Gas 12 Kg di Cengkareng, 2 Orang Terluka hingga Hancurkan Rumah
Top Team Workshop, Gubernur DKI Tegaskan Pentingnya Kepemimpinan Kolaboratif dan Inovatif
Reformasi Polri, FWK: Publik Rindukan Polisi yang Mengayomi
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Wali Kota Jakbar Gandeng Forkopimko Tanam Jagung di Urban Farming Semanan
Menuju Kota Global, Gubernur DKI Terima Delegasi Singapura
Tanggap Bencana, BRI Hayam Wuruk bersama YBM Brilian Regional Office Banten Salurkan Bantuan Korban Terdampak Kebakaran

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:42 WIB

Proyek Asal Jadi di Rusun Pesakih: Anggaran Besar hingga Hasil Mengecewakan, Warga Desak Evaluasi

Senin, 20 Oktober 2025 - 13:08 WIB

Aneh, Bangunan Tanpa PBG Belum Disegel Mati Citata Jakbar

Kamis, 16 Oktober 2025 - 18:54 WIB

Ledakan Tabung Gas 12 Kg di Cengkareng, 2 Orang Terluka hingga Hancurkan Rumah

Jumat, 10 Oktober 2025 - 21:52 WIB

Top Team Workshop, Gubernur DKI Tegaskan Pentingnya Kepemimpinan Kolaboratif dan Inovatif

Kamis, 9 Oktober 2025 - 12:42 WIB

Reformasi Polri, FWK: Publik Rindukan Polisi yang Mengayomi

Berita Terbaru