Yogyakarta – Suararealitas.co || Kompleks situs bersejarah Taman Sari, yang dulunya merupakan taman dan tempat pemandian bagi keluarga Kesultanan Yogyakarta, terus menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Bukan hanya dari berbagai penjuru Indonesia, namun juga dari mancanegara, mereka berbondong-bondong mengunjungi situs yang kaya akan sejarah dan arsitektur unik ini, Selasa (22/7/25).
Taman Sari, yang juga dikenal sebagai “Istana Air,” menawarkan pengalaman yang memukau dengan lorong-lorong bawah tanah, kolam-kolam pemandian yang indah, serta bangunan-bangunan megah yang mencerminkan kejayaan masa lalu. Keunikan arsitekturnya yang memadukan gaya Jawa, Hindu, Buddha, dan Eropa menjadi daya tarik tersendiri yang membuat setiap sudutnya Instagramable.
“Saya sangat terkesan dengan keindahan dan sejarah Taman Sari. Setiap detail arsitekturnya sangat memukau, dan saya bisa merasakan aura masa lalu yang kuat di sini,” ujar Romanus Edy Muljanto seorang wisatawan asal Swiss.
Senada dengan Edy, Ester Pelupessy wisatawan domestik dari Sentul Bogor, mengungkapkan kekagumannya. “Ini kunjungan saya yang pertama kalinya, dan saya menemukan hal baru di pertama kali datang berkunjung kesini. Taman Sari memang tempat yang wajib dikunjungi di Yogyakarta.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peningkatan jumlah wisatawan ini tidak hanya berdampak positif pada sektor pariwisata, tetapi juga pada perekonomian lokal. Para pedagang suvenir, pemandu wisata, dan pelaku usaha kuliner di sekitar Taman Sari merasakan dampak langsung dari ramainya kunjungan tidak hanya di hari libur tetapi disetiap harinya.
Pemerintah daerah dan pengelola situs terus berupaya menjaga kelestarian Taman Sari melalui program konservasi dan pemeliharaan rutin. Selain itu, berbagai fasilitas penunjang seperti area parkir, toilet, dan pusat informasi juga terus ditingkatkan untuk kenyamanan pengunjung. Dengan pesona yang tak lekang oleh waktu dan upaya pelestarian yang berkelanjutan, Taman Sari diproyeksikan akan terus menjadi destinasi favorit yang memikat hati wisatawan dari seluruh dunia.
Penulis : Jody sopamena