Akamsi Bangkit, SMAN 3 Tangerang Diguncang

- Jurnalis

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KABUPATEN TANGERANG, Suararealitas.co – Puluhan orangtua siswa asal Desa Kadu, Kecamatan Curug, menggeruduk SMAN 3 Kabupaten Tangerang pada Rabu (26/06/2025). Aksi ini dipicu kekecewaan warga terhadap hasil seleksi SPMB  Provinsi Banten yang dinilai tidak adil dan penuh kejanggalan.

Ironisnya, banyak anak dari keluarga kurang mampu yang tinggal hanya beberapa meter dari sekolah justru tidak diterima. Sebaliknya, peserta dari wilayah yang lebih jauh justru dinyatakan lolos tanpa penjelasan yang dapat diterima warga.

“Saya tinggal ngga jauh sekolah ini, tapi anak saya tidak masuk. Apa gunanya program ini kalau malah meminggirkan yang jelas-jelas berhak?” ujar Deni, salah satu orangtua siswa.

Warga menyoroti bobroknya kinerja panitia SPMB, baik di tingkat sekolah maupun dinas pendidikan provinsi. Mereka menilai proses seleksi berlangsung tanpa transparansi, tidak ada kejelasan kriteria, dan tidak melibatkan warga sekitar sebagai pihak terdampak langsung.

“Kalau prosesnya terbuka dan bisa dipertanggungjawabkan, kami bisa terima. Tapi ini gelap total. Tiba-tiba diumumkan, anak kami tidak lolos, tanpa tahu apa kekurangannya,” tegas Deni.

Koordinator aksi, Rofi, menegaskan bahwa protes ini baru langkah awal. Ia menyebut warga akan membawa aspirasi ini ke tingkat yang lebih tinggi.

“Warga Kadu akan terus bergerak. Kalau tidak ada respons dari sekolah maupun dinas, kami akan bawa aksi ini ke Dinas Pendidikan Provinsi Banten, bahkan ke Gubernur Andra Soni. Ini soal bobroknya manajemen seleksi, bukan sekadar gagal masuk sekolah,” ujar Rofi.

Baca Juga :  Wow, SMPN 105 Jakarta Implementasikan Kebhinnekaan dan Kearifan Lokal dalam Selebrasi P5

Dalam aksinya, warga membawa spanduk bertuliskan “SPMB Gagal”, “Dekat Sekolah, Tapi Dijauhkan dari Akses”, dan “Audit Panitia SPMB Sekarang Juga”. Mereka juga menuntut adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem SPMB Bersama yang telah menuai banyak keluhan di berbagai daerah.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak SMAN 3 Curug belum memberikan pernyataan resmi. Sementara itu, tekanan terhadap Dinas Pendidikan Provinsi Banten terus menguat seiring tuntutan audit dan evaluasi terhadap sistem SPMB tahun 2025.

Berita Terkait

Polemik Tes Kehamilan, Dewan Pendidikan Banten: Langgar Etika dan Bisa Masuk Ranah Hukum
Polemik Tes Kehamilan di SMAN 14 Kabupaten Tangerang: Pelanggaran Privasi atau Upaya Pencegahan?
PKBM Mutiara Hati Cetak Generasi Juara dan Hebat
Lewat Buku Mimpi Lala, Bunda PAUD Ajak Anak Gemar Konsumsi Buah
Siswa SD Pemenang Lomba Mewarnai Diajak Pertamina Enduro Nonton MotoGP Mandalika
Perbedaan Kronologi Jadi Sorotan dalam Kasus Guru SMPN 23
Dimulainya KKN Kelompok 04 IUQI Bogor di Desa Cibitung Wetan, Pamijahan: Berkontribusi untuk Kemajuan
Meriahkan Hari Anak Nasional, Ancol Gelar Lomba Mewarnai Bertajuk Ruang Keajaiban

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 10:23 WIB

Polemik Tes Kehamilan, Dewan Pendidikan Banten: Langgar Etika dan Bisa Masuk Ranah Hukum

Minggu, 21 September 2025 - 11:53 WIB

Polemik Tes Kehamilan di SMAN 14 Kabupaten Tangerang: Pelanggaran Privasi atau Upaya Pencegahan?

Selasa, 9 September 2025 - 21:29 WIB

PKBM Mutiara Hati Cetak Generasi Juara dan Hebat

Selasa, 26 Agustus 2025 - 20:07 WIB

Lewat Buku Mimpi Lala, Bunda PAUD Ajak Anak Gemar Konsumsi Buah

Jumat, 15 Agustus 2025 - 06:54 WIB

Siswa SD Pemenang Lomba Mewarnai Diajak Pertamina Enduro Nonton MotoGP Mandalika

Berita Terbaru