Organisasi Perubahan Sosial Indonesia Gelar “Case Conference” dan “Paralegal Meeting” Hybrid, Soroti Kekerasan Terhadap Pekerja Seks

- Jurnalis

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Suararealitas.co ||Organisasi Perubahan Sosial Indonesia mengadakan kegiatan “Case Conference” dan “Paralegal Meeting” secara hybrid (tatap muka dan daring) di Grand Orchardz Hotel Rajawali Kemayoran pada Kamis, (30/10/25). Acara ini mengangkat tema desiminasi data kasus kekerasan dan pemahaman kondisi psikologi perempuan korban kekerasan.

Kegiatan ini menghadirkan tiga moderator yang kompeten di bidangnya. Anita Dwinastiti membuka sesi dengan memaparkan pentingnya memahami kondisi psikologis korban kekerasan. Menurutnya, pemahaman psikologis yang mendalam adalah kunci keberhasilan dukungan yang diberikan oleh para paralegal.

Baca Juga :  Kapolres Priok Pimpin Patroli Skala Besar dalam Rangka Jaga Jakarta, Jamin Kamtibmas Aman 

Novita Puspita Sari melanjutkan dengan paparannya mengenai upaya litigasi dan non-litigasi dalam menangani kasus kekerasan terhadap pekerja seks. Ia menyoroti pentingnya pendekatan yang komprehensif dalam memberikan keadilan bagi korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wawan, perwakilan dari OPSI (Organisasi Perubahan sosial Indonesia), menyampaikan desiminasi kasus kekerasan yang terjadi sepanjang Januari sampai Oktober 2025 data yang dihimpun oleh OPSI bersama para pendamping komunitas mencatat 236 kasus kekerasan yang dialami pekerja seks di berbagai wilayah.

Bentuk kekerasan yang dialami beragam, mulai dari kekerasan fisik, seksual, psikis, ekonomi, hingga diskriminasi. Pelaku kekerasan pun bervariasi, termasuk aparat, pelanggan, pasangan intim, maupun masyarakat umum.

Baca Juga :  Hadiri Acara Halal Bihalal Syahganda Nainggolan : Rakyat Indonesia Harus Menang Melalui Agenda Perubahan

“Data ini merupakan bagian penting dari upaya kami dalam memahami situasi kekerasan, mengidentifikasi pola dan pelaku, serta memperkuat advokasi kebijakan untuk perlindungan dan pemulihan pekerja seks korban kekerasan dalam praktiknya,” ujar Wawan.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para paralegal dan pihak terkait mengenai isu kekerasan terhadap pekerja seks, serta memperkuat upaya advokasi dan pendampingan bagi korban.

Report, jody

Berita Terkait

Penjualan Obat Keras di Tarumajaya Diduga Tak Tersentuh Hukum, Warga Soroti Koordinasi dengan Aparat
Memalukan, Foto “Bugil” Mirip Oknum Anggota DPRD Humbahas Viral di Medsos
Dugaan Kasus Pencemaran Lingkugan CV NA, Apakah Penyidikan KLH Jalan Ditempat ?
Sipropam Polres Priok, Gelar Jum’at Peduli Jumat Berkah, Berikan Makanan Dan Imbauan Kamtibmas
Mantan Jaksa PTDH Gagal Move on, Tipu Warga Tangsel
Gandeng JSN TMII, PKBM Mutiara Hati Ajak Siswa-siswi Kenali Hewan Lewat Cerdas Cermat
Bupati Tangerang Tinjau RW 11 Villa Tangerang Elok, Serap Aspirasi Warga Terkait Permasalahan Banjir
Pamapta Respon Cepat Aduan Warga di 110, Warga Ucapkan Terima Kasih

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 17:45 WIB

Penjualan Obat Keras di Tarumajaya Diduga Tak Tersentuh Hukum, Warga Soroti Koordinasi dengan Aparat

Sabtu, 15 November 2025 - 14:02 WIB

Memalukan, Foto “Bugil” Mirip Oknum Anggota DPRD Humbahas Viral di Medsos

Sabtu, 15 November 2025 - 11:55 WIB

Dugaan Kasus Pencemaran Lingkugan CV NA, Apakah Penyidikan KLH Jalan Ditempat ?

Sabtu, 15 November 2025 - 09:28 WIB

Sipropam Polres Priok, Gelar Jum’at Peduli Jumat Berkah, Berikan Makanan Dan Imbauan Kamtibmas

Jumat, 14 November 2025 - 19:29 WIB

Gandeng JSN TMII, PKBM Mutiara Hati Ajak Siswa-siswi Kenali Hewan Lewat Cerdas Cermat

Berita Terbaru