Washington, 9 Oktober 2025 – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pada Rabu malam bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani tahap pertama kerangka kerja perdamaian di Gaza. Kesepakatan ini disebut sebagai langkah awal menuju penghentian konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.
Menurut pernyataan resmi, tahap pertama perjanjian ini mencakup kesepakatan pertukaran sandera dan tahanan. Sebanyak 20 sandera warga Israel akan dibebaskan oleh Hamas, sementara pihak Israel akan membebaskan 2.000 tahanan Palestina dari berbagai penjara.
Trump menyebut perjanjian ini sebagai “momen bersejarah yang membuka peluang bagi perdamaian abadi di Timur Tengah”. Ia juga mengungkapkan bahwa proses negosiasi tahap kedua akan segera dimulai dalam waktu dekat untuk membahas gencatan senjata permanen dan rekonstruksi Gaza.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesepakatan tersebut disambut beragam reaksi dari komunitas internasional. Sejumlah negara memuji langkah ini sebagai terobosan penting, sementara sebagian pihak skeptis terhadap implementasi jangka panjangnya mengingat kompleksitas konflik dan ketegangan politik di kawasan tersebut.
Hamas dan Israel hingga kini belum memberikan keterangan resmi lebih lanjut terkait detail teknis dan jadwal pelaksanaan pertukaran tahanan. Namun, pengamat menilai kesepakatan ini bisa menjadi sinyal positif bagi upaya perdamaian yang telah lama mandek.




































