Mengenang Sosok Tonton Sultoni: Legenda Buah Batu Corps yang Hilang dalam Gelap di Tahun 1983

- Jurnalis

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pentolan Buah Batu Corps (BBC) yang juga sang Legenda Perkumpulan Anak Muda Bandung, Tonton Sultoni. (Foto: Istimewa).

Pentolan Buah Batu Corps (BBC) yang juga sang Legenda Perkumpulan Anak Muda Bandung, Tonton Sultoni. (Foto: Istimewa).

BANDUNG, suararealitas.co — Nama Tonton Sultoni mungkin tak banyak terdengar di kalangan generasi muda hari ini.

Namun bagi masyarakat Bandung, khususnya mereka yang menyaksikan pergolakan sosial di era 70 hingga awal 80-an, sosok ini adalah legenda.

Sebagai Pentolan Buah Batu Corps (BBC), Tonton dikenal sebagai pemimpin yang karismatik, berani, dan berdiri teguh membela teman, rakyat kecil serta nilai-nilai keadilan sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tahun 1983 menjadi titik kelam dalam sejarah organisasi tersebut. Tonton Sultoni diculik oleh sekelompok orang tak dikenal dan sejak saat itu menghilang tanpa jejak.

Tidak ada kejelasan, tidak ada proses hukum, dan hingga kini, tidak ada pertanggungjawaban.

Kasus penghilangan paksa itu menjadi luka terbuka yang belum sembuh, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan para pengikutnya.

Baca Juga :  Opini Mengenai Malpraktik yang Terjadi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Tonton meninggalkan dua putri yang kini telah dewasa. Salah satunya adalah Mariza Sulton mantan artis sinetron dan layar lebar yang kini berkiprah sebagai jurnalis kritis.

Tinggal di Bali, Mariza tak hanya meneruskan semangat ayahnya lewat dunia media dan advokasi, tetapi juga menjadi suara yang terus mengingatkan publik bahwa keadilan tak boleh dikubur oleh waktu.

Kini, empat dekade berlalu, semangat BBC tetap menyala. Para anggota BBC yang masih aktif, baik generasi lama maupun yang baru bergabung, tetap menjaga kekompakan dan solidaritas yang dulu ditanamkan oleh Tonton.

Mereka rutin mengadakan pertemuan, kegiatan sosial, dan konsolidasi internal demi menjaga nilai-nilai persaudaraan, keberanian, serta loyalitas terhadap kebenaran yang menjadi fondasi berdirinya organisasi ini.

Baca Juga :  Ketika Jurnalisme Tak Lagi Menarik: Renungan Menurunnya Minat Generasi Muda terhadap Jurusan Jurnalistik

“Bagi kami, Tonton Sultoni bukan hanya pendiri. Ia adalah jiwa dari BBC. Kami akan terus menjaga warisannya,” ungkap salah satu sesepuh BBC saat ditemui dalam peringatan internal organisasi di Bandung.

Gerakan memorial pun terus bergulir. BBC bersama keluarga almarhum mendorong pengakuan sejarah dan pengungkapan kebenaran atas tragedi 1983.

Mereka menolak lupa, karena sejarah tak boleh dibiarkan dipadamkan begitu saja, dan keadilan tak akan pernah datang jika tidak diperjuangkan.

Tonton Sultoni mungkin telah tiada. Namun namanya tetap hidup dalam ingatan, dalam perjuangan anak-anaknya, dan dalam kekompakan para anggota BBC yang hingga kini tetap solid sebagai satu keluarga besar.

Berita Terkait

Kakanwil Kamenag Provinsi Banten, Bacakan Ikrar Santri di Hari Santri
Andra Soni Terima Penghargaan Tangerang Pos Award, Ajak Pers Bangun Banten Lewat Literasi
Pengutipan Berita Tak Lagi Gratis: Menuju Era Royalti Karya Jurnalistik 
Terbengkalai Inventarisasi Aset Objek Wisata di Indramayu, Nasibnya Bagai Rumah Hantu: Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?
Dipilih Lagi Sebagai Ketum PWI Pusat, Mengapa Hendry Ch Bangun Layak dan Pantas ?
Perempuan dalam Kriket Bukan Hanya Menggenggam Bat Tetapi Mematahkan Batasan
Kekuatan Abadi Lagu Lama dan Mengapa Melodi Masa Lalu Tetap Relevan
Rahasia di Balik Garis-Garis Zebra Bukan Sekadar Pola, tapi Kunci Bertahan Hidup

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 15:32 WIB

Kakanwil Kamenag Provinsi Banten, Bacakan Ikrar Santri di Hari Santri

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 21:52 WIB

Andra Soni Terima Penghargaan Tangerang Pos Award, Ajak Pers Bangun Banten Lewat Literasi

Jumat, 10 Oktober 2025 - 16:13 WIB

Pengutipan Berita Tak Lagi Gratis: Menuju Era Royalti Karya Jurnalistik 

Selasa, 2 September 2025 - 16:52 WIB

Terbengkalai Inventarisasi Aset Objek Wisata di Indramayu, Nasibnya Bagai Rumah Hantu: Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

Selasa, 19 Agustus 2025 - 09:29 WIB

Dipilih Lagi Sebagai Ketum PWI Pusat, Mengapa Hendry Ch Bangun Layak dan Pantas ?

Berita Terbaru