KOTA TANGERANG, Suararealitas.co – Masyarakat kota Tangerang pesimis Program gampang sekolah yang rencananya bakal dituntaskan di 100 hari kerja Sachrudin Maryono.
Pasalnya dibeberapa SMP Negeri dikota Tangerang terdapat beberapa indikasi pungutan liar berbentuk tabungan kelulusan, wisuda dan buku tahunan sekolah yang saat ini mulai merambah ke seluruh sekolah negeri baik tingkat SMP dan SD dikota Tangerang.
Hal tersebut diungkapkan Martinus salahsatu orangtua siswa yang mengaku keberatan dengan berbagai program kelulusan dan embel – embel dibaliknya.
“Jadi kita dipanggil rapat, katanya sih rapat komite atau apa lah namanya, ngga taunya kita disuruh setuju buat ngeluarin dana sampe 2 juta lebih buat studi tur Ama buku tahunan gitu,” kata Martinus kepada wartawan.
Martinus yang mengaku putrinya duduk disalahsatu SMP Negeri swasta merinci untuk program kelulusan tersebut terdapat beberapa kegiatan yang harus dibayarkan secara bertahap.
“Jatah buat buku taonan aja ratusan rebu, biaya studitur jutaan darimana bahasa gampang sekolah itu bisa diwujudkan,” ungkap Martinus.
Martinus menilai, program walikota dan wakilnya tersebut sulit untuk diwujudkan lantaran kurang tegasnya dinas pendidikan dalam meyingkapi persoalan tersebut.
“Kmarin mah kita udah girang bener dinas ngeluarin edaran korlas korlas tidak diperbolehkan, studi tur dilarang tapi buktinya mana ?,” ungkap Martinus.
Dengan kondisi tersebut, Martinus meminta kepada walikota dan wakilnya untuk tidak memberikan harapan palsu kepada masyarakat dengan mencanangkan program program yang tidak bisa diwujudkan dengan optimal.
“Kalau janjinya ga bisa ditepati apa dong namanya ? Kalau kita bilang nipu ya terlalu kasae kali ya, palingan kita cuma bisa bilang yang real real aja kalau mau janjiin ke masyarakat,” ungkap Martinus.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang ada pemerintah kota Tangerang secara spesifik melarang seluruh sekolah untuk melaksanakan study tour keluar kota.
Namun faktanya beberapa sekolah diantaranya SMPN 29, SMPN 17, SMPN 5, SMPN 7, SMPN 13 dan SMPN 16 disinyalir mendapatkan restu dari dinas pendidikan untuk menggelar studi tur belum lama ini.
Sayangnya hingga berita ini dilansir kepala dinas pendidikan kota Tangerang Jamaludin belum memberikan responnya.(Cil)