JAKARTA – Berawal dari berargumen antara petugas kebersihan dengan Ketua RT 01 RW 06 Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, berbuntut panjang, Minggu, (06/3/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejak di laporkannya Wahyu Ketua RT 01 beberapa waktu lalu ke pihak kepolisian Polsek Kalideres oleh Marsuki petugas kebersihan lingkungan perihal dugaan pemukulan yang dilakukan olehnya.
Menurut Wahyu saat dikonfirmasi di kediaman RW 06 menjelaskan, tidak ada unsur pemukulan yang saya lakukan terhadap petugas kebersihan.
“Jadi begini bang, saya jelaskan kronologinya, bahwa sebelum adanya laporan tersebut, saya bersama staff melakukan pemanggilan kepada petugas kebersihan lingkungan saya, untuk klarifikasi terkait iuran bulanan sampah sudah diambil atau belum,” ungkap Wahyu kepada wartawan.
Dikatakannya Wahyu, menurut pengakuan dia, bahwa uang iuran bulanan tersebut belum diambil. Padahal sudah, menurut Informasi warga, jelas ini membohongi saya.
“Saya perjelas lagi ya, awal tukang sampah bernama Suki di panggil dengan RT untuk rundingan terkait sampah dengan mengutus staff ke rumah Marsuki di Tabaci, dan ngobrol di lantai 2 kontrakan saya, terkait laporan sudah 5 bulan tarikan iuran sampah,” jelasnya.
Kemudian, hingga terjadi bersih tegas dalam komunikasi tersebut, membuat saya emosi. “Namun, dalam emosi itu tidak ada pemukulan, hanya di rangkul seperti ini saja,” tutur Wahyu sambil memperagakannya.
Lanjut Wahyu, ini permainan politik, dan saya tidak ada memukul, memangnya saya fiting.? Iya coba aja nih liat mukanya masih mulus, saya ada rekaman semua CCTV juga, saksi ada, kejadian itu jam 21.00 di kontrakan saya. Saya masih menunggu sebagai warga negara yang baik akan patuh, dan juga akan saya lapor balik.
Disisi lain RW Anton menyatakan sudah selesai diatas dalam hal salah paham tersebut, dan tidak ada niat untuk melakukan pelaporan ke pihak kepolisian.
“Malah dia mengatakan gak mau kerja lagi, tetapi saat ke bawah tiba-tiba berubah,” singkat Anton usai dimintai keterangannya.
Penulis: Za