JAKARTA, suararealitas.co – Di tengah pusaran politik yang semakin menggila, suara pemuda Kristen menggema lantang!
Diskusi Nasional bertajuk “Pemuda Kristen pada Pusaran Gejolak Politik” yang digagas Pewarna Indonesia bersama Simposium Setara Menata Bangsa pada Minggu (14/9/24) telah membakar semangat perubahan di kalangan generasi muda Kristen.
Lebih dari 100 peserta dari berbagai organisasi pemuda dan tokoh gereja tumpah ruah dalam acara daring yang dipandu oleh Argopandoyo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dwi Urip Premono dari Simposium Setara Menata Bangsa membuka diskusi dengan pernyataan bahwa forum ini adalah awal dari gerakan besar untuk membangun kesadaran politik inklusif dan merespons isu-isu sosial-politik krusial, dari kemiskinan hingga perubahan iklim global.
“Forum ini bukan sekadar obrolan kosong, tapi wadah untuk menghasilkan rekomendasi nyata bagi para pengambil kebijakan!” tegasnya.
Ketua Umum GMKI, Prima Surbakti, tampil sebagai salah satu narasumber utama dan menyerukan pemuda Kristen untuk kembali meneguhkan identitas sebagai warga bangsa. “GMKI berkomitmen mengembalikan semangat mahasiswa Kristen sebagai pusat lahirnya talenta dan kepemimpinan berkualitas!” serunya.
Rosi Purnomo dari PGI menambahkan bahwa pihaknya telah menjalankan program pendidikan kewarganegaraan dan kebangsaan untuk membekali pemuda dengan keterampilan kepemimpinan dan pemetaan sosial. “Kami ingin pemuda siap menjadi pemimpin yang relevan dengan konteks mereka,” ujarnya.
Yohanes D. Sirait, Ketua Umum Gempar, mengajak pemuda Kristen untuk berpikir lebih luas dan melihat tantangan politik bukan hanya soal struktur, tapi juga gaya hidup para pemimpin. “Gereja harus berperan aktif dengan tindakan nyata. Kalau setiap gereja melakukan satu kebaikan saja setiap minggu, orang akan melihat Kristus lewat perbuatan kita,” katanya penuh semangat.
Tigor Tampubolon menyoroti pentingnya kesinambungan gerakan pemuda Kristen dengan gereja, sementara Pdt. Harsanto Adi menekankan perlunya GMKI dan organisasi pemuda Kristen lainnya masuk ke kampus teologi untuk melahirkan gembala yang peka terhadap persoalan kebangsaan.
Diskusi yang berlangsung penuh semangat ini menghasilkan kesepahaman bahwa pemuda Kristen harus mengambil peran aktif dalam merespons dinamika politik dan sosial bangsa, serta membangun kesadaran politik yang inklusif.
Forum ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi yang lebih besar lintas organisasi dan lembaga Kristen di Indonesia.
Akankah pemuda Kristen mampu mengguncang panggung politik nasional? Waktu yang akan menjawab!
Satu hal yang pasti, semangat perubahan telah berkobar dan siap membawa angin segar bagi bangsa Indonesia!
Reporter: Baretha.S.




































