Jakarta,Suararealitas.co – Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) kembali menyelenggarakan forum diskusi publik bertajuk “BERANI BICARA #2” dengan tema “Gaspol! Sukseskan Program Presiden Prabowo”. Forum ini merupakan bagian dari upaya membuka ruang dialog publik guna mengajak masyarakat memahami serta turut berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan program-program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Acara ini menghadirkan narasumber dari kalangan pemerintahan dan legislatif, diantaranya; Agus Jabo Priyono Wakil Menteri Sosial RI, Andre Rosiade Anggota DPR RI, Fraksi Partai Gerindra dan Adita Irawati Tenaga Ahli Utama PCO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diskusi dipandu oleh Ricky Tamba, Tenaga Ahli Utama PCO, yang bertindak sebagai moderator.
Forum ini bertujuan menciptakan ruang komunikasi yang jujur, terbuka, dan konstruktif antara pemerintah dan masyarakat, dengan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengawal visi besar Presiden Prabowo menuju Indonesia yang lebih maju, mandiri, dan berdaulat.
Melalui kerja sama dengan media partner Nusavox, acara ini disiarkan secara luas, khususnya untuk menjangkau generasi muda dan masyarakat digital. Program “BERANI BICARA” sendiri merupakan inisiatif rutin dari Gatotkaca Prabowo–Gibran sebagai kanal edukatif dan partisipatif yang mengangkat isu-isu strategis kebangsaan dan kebijakan publik.
Dalam kesempatan ini, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan perkembangan program Sekolah Rakyat Rintisan, salah satu program prioritas pemerintah yang bertujuan memperluas akses pendidikan berkualitas serta menjadi bagian dari strategi pemutusan rantai kemiskinan antargenerasi.
Pada 14 Juli 2025, sebanyak 63 titik Sekolah Rakyat Rintisan telah resmi dibuka dan mulai melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Dalam masa orientasi ini, para siswa mengikuti berbagai kegiatan seperti:
– Pemeriksaan kesehatan
– Pengenalan ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan
– Pemetaan bakat (talent mapping) dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI)
– Pendalaman akademik untuk pemetaan awal potensi belajar siswa
Sebanyak 37 titik sekolah lainnya ditargetkan akan selesai pada akhir Juli 2025. Dengan demikian, saat peresmian oleh Presiden, total akan ada 100 Sekolah Rakyat Rintisan yang beroperasi, dengan jumlah siswa mencapai sekitar 9.755 orang, guru sebanyak 1.554 orang, serta tenaga pendidik dan kependidikan lainnya, termasuk wali kelas dan wali asrama.
Program ini dilaksanakan berdasarkan instruksi langsung Presiden Prabowo, dengan target operasional penuh di bulan Juli. Ke depan, pemerintah juga akan membangun Sekolah Rakyat Permanen di lahan-lahan yang diusulkan oleh pemerintah kabupaten kota, maupun provinsi . Hal ini bertujuan agar siswa Sekolah Rintisan saat ini dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya di fasilitas yang lebih permanen dan memadai.
Dari sisi anggaran, pemerintah mengalokasikan sekitar Rp200 miliar untuk pembangunan dan operasional Sekolah Rakyat Rintisan selama satu tahun, termasuk kebutuhan sarana, prasarana, serta proses pembelajaran. Total lahan yang disiapkan seluas 8,2 hektare.
Jika dirata-ratakan, anggaran per siswa per tahun mencapai lebih dari Rp48 juta, mencakup seluruh kebutuhan pendidikan agar berjalan optimal.
Program Sekolah Rakyat ini menjadi bagian penting dari komitmen Presiden Prabowo untuk mewujudkan keadilan sosial, membuka mobilitas vertikal masyarakat miskin, dan membangun fondasi sumber daya manusia Indonesia yang unggul sejak usia dini.