Nagantara Foundation Luncurkan Buku Citra Tiongkok di Mata Indonesia, Soroti Jejak Historis hingga Diplomasi Modern

- Jurnalis

Kamis, 25 September 2025 - 13:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Jakarta, Suararealitas.co — Bagaimana orang Indonesia memandang Tiongkok? Pertanyaan itu menjadi titik berangkat lahirnya buku Citra Tiongkok di Mata Indonesia karya akademisi lintas negara, Pusanti Ding, Ph.D. Buku tersebut resmi diperkenalkan Nagantara Foundation dalam sebuah seminar reflektif di Jakarta, Kamis (25/9).

Acara peluncuran tidak hanya menjadi forum akademik, melainkan juga ruang interaksi publik untuk membicarakan bagaimana citra Tiongkok terbentuk di benak masyarakat Indonesia. Perspektif yang dihadirkan meliputi pengalaman sejarah, dinamika migrasi, media, pendidikan, perdagangan, hingga diplomasi masyarakat modern.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam paparannya, Pusanti menekankan pentingnya membaca ulang narasi sejarah. Salah satu contoh paling kuat adalah sosok Laksamana Cheng Ho yang meninggalkan jejak budaya dan spiritual di pesisir Jawa, terutama melalui klenteng-klenteng bersejarah di Semarang. “Jejak itu bukan sekadar peninggalan, melainkan jembatan kultural yang menyatukan dua bangsa sejak ratusan tahun lalu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri Tangkap Penyalahgunaan Bbm 21,5 Ton Milik Pertamina di Tuban

Faktor migrasi etnis Tionghoa ke Nusantara turut menjadi sorotan. Perjalanan panjang komunitas Tionghoa dari era kolonial, krisis ekonomi, hingga kebijakan negara tidak hanya membawa perubahan demografis, tetapi juga memperkaya lanskap budaya dan ekonomi Indonesia.

Ketua Pusat Kajian Hukum Kebudayaan dan Investasi Indonesia-Tiongkok, Adilla Meytiara Intan, SH., LL.M., menyebut seminar ini sebagai wujud nyata keterhubungan akademisi dengan masyarakat. “Pertukaran masyarakat, atau people-to-people exchange, adalah fondasi. Lewat bidang pendidikan, budaya, hukum, hingga investasi, kita membangun saling percaya yang lebih kokoh,” tegasnya.

Senada, Ketua STIH Adhyaksa, Hasbullah SH., MH., CIIQA, menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga. Ia menyinggung kunjungan delegasi Indonesia ke Tiongkok pada Juli lalu yang membuka jalan baru bagi kerja sama riset dan pendidikan. “Kolaborasi ini harus dijaga sebagai investasi jangka panjang,” ujarnya.

Seminar ini juga menghadirkan tamu akademisi dari Beijing yang menawarkan pandangan multidisiplin mengenai kerja sama strategis kedua negara. Diskusi berlangsung dinamis, dengan gagasan aplikatif yang dapat ditindaklanjuti dalam bentuk kolaborasi nyata.

Baca Juga :  Perkenalkan Inovasi Baru, GIV Nobatkan Pemenang Miss Kulit Glowing 2025

Pusanti Ding sendiri dikenal sebagai figur penghubung dua dunia: akademisi dan praktisi. Pendiri CNY Education Indonesia ini menyelesaikan studi doktoral di Central China Normal University, sebelum kini memimpin Nagantara Foundation sebagai Direktur Eksekutif. Selain itu, ia juga dipercaya menjabat Deputy External Affairs di Indonesia-China Center for Legal, Cultural, and Investment Studies.

Lewat buku dan forum diskusi ini, Nagantara Foundation menegaskan visinya: hubungan Indonesia–Tiongkok harus tumbuh lebih organik. Bukan semata-mata hasil diplomasi formal tingkat negara, melainkan berakar pada interaksi masyarakat sehari-hari.

“Dengan pemahaman lintas budaya yang lebih utuh, kerja sama strategis kedua bangsa dapat diarahkan untuk menjawab tantangan masa depan sekaligus membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas,” demikian pesan penutup yang mengemuka dalam seminar.

Berita Terkait

Gerakan Tobacco Control Leadership with Young Leaders Tegaskan Komitmen Generasi Muda Menuju Indonesia Bebas Tembakau
Semarak HUT ke-393 Kabupaten Tangerang, PERUMDAM TKR Berikan Kontribusi Nyata Lewat Program SL Gratis
Bupati Dampingi Hanif Faisol Nurofiq Meninjau Lokasi Waste To Energy di TPA Jatiwaringin
CHED ITB Ahmad Dahlan Soroti “Purbaya Effect” dan Lemahnya Disinsentif Fiskal Pengendalian Rokok
Bupati Meninjau Proses Perbaikan Jalan Kurang Lebih 500 Meter
Gedung Revitalisasi SDN Buaran Mangga IV Kecamatan Pakuhaji Diresmikan Bupati
Aliansi Banten Birokrasi Gelar Aksi di PLTU Suralaya, Soroti Dugaan Korupsi dan Diskriminasi Tenaga Lokal
Brigadir Renita Rismayanti, Polwan Polri Raih Penghargaan Dunia — “UN Woman Police Officer of The Year 2023

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 21:44 WIB

Gerakan Tobacco Control Leadership with Young Leaders Tegaskan Komitmen Generasi Muda Menuju Indonesia Bebas Tembakau

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:59 WIB

Semarak HUT ke-393 Kabupaten Tangerang, PERUMDAM TKR Berikan Kontribusi Nyata Lewat Program SL Gratis

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:32 WIB

Bupati Dampingi Hanif Faisol Nurofiq Meninjau Lokasi Waste To Energy di TPA Jatiwaringin

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:43 WIB

CHED ITB Ahmad Dahlan Soroti “Purbaya Effect” dan Lemahnya Disinsentif Fiskal Pengendalian Rokok

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:38 WIB

Bupati Meninjau Proses Perbaikan Jalan Kurang Lebih 500 Meter

Berita Terbaru