Diskusi LIRA: Indonesia Harus Mampu Lawan Korupsi Sistemik

- Jurnalis

Jumat, 19 September 2025 - 17:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Suararealitas.co – Lembaga Swadaya Masyarakat LIRA menggelar diskusi bertema “Mampukah Indonesia Melawan Korupsi?” di Jakarta, Jumat (19/9/2025), menyoroti tantangan besar pemberantasan korupsi di era Presiden Prabowo Subianto.

Keynote speaker, Ir. Sari Muliati, Pimpinan Komisi II DPR RI, menegaskan korupsi bukan hanya masalah perilaku individu, tetapi juga persoalan sistemik yang merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, akar masalah utama adalah penyalahgunaan kewenangan kekuasaan. Ia menekankan perlunya pengawasan ketat, literasi antikorupsi, dan peran partai politik yang bersih serta mandiri dari oligarki.

Sari menyinggung pentingnya reformasi pendanaan politik. Menurutnya, partai politik tak boleh bergantung pada sumbangan segelintir orang karena rawan menjadi kendaraan kepentingan kelompok tertentu.

Baca Juga :  Kapolsek Teluknaga Dan Danramil 01/Tln Dampingi 3 Menteri, Tanam Mangrove Di Tanjung Pasir

Ia mendorong peningkatan dana partai politik dari negara sebagai solusi logis. Namun, langkah itu harus disertai transparansi, kode etik ketat, dan pengawasan aparat hukum, termasuk KPK.

Sari juga menyinggung capaian positif Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang meningkat dari skor 34 pada 2024. Namun, ia mengingatkan pekerjaan rumah pemberantasan korupsi masih panjang.

Presiden LIRA, Jusuf Rizal, menegaskan bahwa Indonesia harus mampu melawan korupsi. Ia menyoroti pentingnya komitmen pemerintah, moralitas bangsa, serta keterlibatan masyarakat sipil dalam perjuangan kolektif.

Baca Juga :  Tiba di Tanah Air, Presiden Prabowo Bawa Komitmen Investasi dan Kerjasama Strategis

Menurutnya, krisis moral menjadi salah satu akar suburnya praktik korupsi. Karena itu, semangat cinta tanah air harus dijadikan fondasi dalam mengembalikan integritas bangsa.

Diskusi ini menekankan bahwa perang melawan korupsi bukan hanya tugas pemerintah. Partai politik, media, ormas, akademisi, hingga masyarakat perlu bersatu memperjuangkan pemerintahan bersih dan berkeadilan.

Para narasumber sepakat bahwa keberhasilan Indonesia melawan korupsi bergantung pada sinergi nyata seluruh elemen bangsa. Hanya dengan itu cita-cita negeri bebas korupsi dapat diwujudkan.

Berita Terkait

Gerakan Tobacco Control Leadership with Young Leaders Tegaskan Komitmen Generasi Muda Menuju Indonesia Bebas Tembakau
Semarak HUT ke-393 Kabupaten Tangerang, PERUMDAM TKR Berikan Kontribusi Nyata Lewat Program SL Gratis
Bupati Dampingi Hanif Faisol Nurofiq Meninjau Lokasi Waste To Energy di TPA Jatiwaringin
CHED ITB Ahmad Dahlan Soroti “Purbaya Effect” dan Lemahnya Disinsentif Fiskal Pengendalian Rokok
Bupati Meninjau Proses Perbaikan Jalan Kurang Lebih 500 Meter
Gedung Revitalisasi SDN Buaran Mangga IV Kecamatan Pakuhaji Diresmikan Bupati
Aliansi Banten Birokrasi Gelar Aksi di PLTU Suralaya, Soroti Dugaan Korupsi dan Diskriminasi Tenaga Lokal
Brigadir Renita Rismayanti, Polwan Polri Raih Penghargaan Dunia — “UN Woman Police Officer of The Year 2023

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 21:44 WIB

Gerakan Tobacco Control Leadership with Young Leaders Tegaskan Komitmen Generasi Muda Menuju Indonesia Bebas Tembakau

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:59 WIB

Semarak HUT ke-393 Kabupaten Tangerang, PERUMDAM TKR Berikan Kontribusi Nyata Lewat Program SL Gratis

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:32 WIB

Bupati Dampingi Hanif Faisol Nurofiq Meninjau Lokasi Waste To Energy di TPA Jatiwaringin

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:43 WIB

CHED ITB Ahmad Dahlan Soroti “Purbaya Effect” dan Lemahnya Disinsentif Fiskal Pengendalian Rokok

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:38 WIB

Bupati Meninjau Proses Perbaikan Jalan Kurang Lebih 500 Meter

Berita Terbaru