KOTA TANGERANG, suararealitas.co – Sejumlah kalangan menuding proses seleksi calon direksi PDAM Kota Tangerang cuma dagelan lantaran disinyalir hanya menggurkan kewajiban atas penggunaan anggaran senilai kurang lebih dari Rp180 juta yang digelontorkan untuk biaya proses seleksi tersebut.
Dugaan tersebut mencuat lantaran panitia pelaksana pada proses seleksi tahapan pemberkasan dinilai kurang transparan dan objektif dalam mengumumkan calon yang menyerahkan berkas untuk mendaftarkan sehingga dugaan titip menitip untuk nama yang dipersiapkan untuk duduk dikursi direksi semakin menguat.
“Kalau sudah ada dugaan nama yang dipersiapkan untuk duduk dikursi direksi kenapa harus pakai acara buang buang anggaran, kenapa tidak mengacu pada UU Kemendagri No. 37 Tahun 2018 tunjuk aja langsung itu direktur umum,” ungkap Andi Akbar, Praktisi Hukum dan Pengamat Tata Kota kepada wartawan, Kamis (17/4/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akbar menuturkan, berdasarkan data yang ia punya proses penunjukan langsung yang mengacu pada UU Kemendagri tersebut sebelumnya pernah digunakan di PDAM Kota Tangerang dengan menerapkan masa percobaan selama enam bulan atau definitif langsung berdasarkan hal walikota selaku kuasa pemilik modal (KPM).
“Sumarya diperiode ke duanya, Ali Mumin, Toni Wismantoro, Erwin Mustika, dan H Muharam itu ditunjuk langsung dan mengacu pada UU Permendagri tersebut, atau UU sebelumnya,” ungkap Ali Akbar.
Sebagai informasi, terdapat beberapa nama dari internal PDAM Tirta Bentang yang dinyatakan lolos dalam proses seleksi diantaranya Ali Mukmin yang saat ini menjabat sebagai Manager PKA, H.Tommy Manager Umum, H.Yanto Manager Keuangan,Tati Supriatik Kepala litsus , Sastra Miharja Manager Litbang perwas, dan Dadang Mustika Manager STI.
Sebelumnya, setelah mendapatkan kritikan tajam dari jurnalis, proses pendaftaran calon direktur umum PDAM Tirta Benteng yang disebut sebut tidak transparan kembali menuai reaksi negatif dari penggiat sosial.
Salah satunya datang dari Hilman Santosa Koordinator Poros Tangerang Solid (PORTAS) yang menduga ada permainan kotor dibalik proses pendaftaran tersebut.
“PDAM TB Bobrok dari lahir, kalau memang tidak ada masalah kenapa harus menunggu hari Senin, toh proses pendaftaran sudah ditutup,” kata Hilman kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).
Hilman menilai, bahwa tidak diungkapkannya nama-nama yang telah mendaftarkan diri menciptakan kecurigaan akan dugaan jasa titip menitip dari kalangan oknum.
“Udah inimah diduga bakal carut marut proses seleksi, ini cuma sekedar nama aja diumpetin gimana proses selanjutnya udah ngga bakalan bener inimah, diduga ada oknum yang menjelma jadi calo jabatan yang sekarang lagi gentayangan,” kata Hilman.




































