HUT ke-60 Kompas: Mencerahkan Indonesia Lewat Refleksi Budaya dan Literasi

- Jurnalis

Senin, 30 Juni 2025 - 19:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta,Suararealitas.co — Dalam rangka memperingati hari ulang tahunnya yang ke-60, Harian Kompas bersama Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menggelar talk show bertajuk “Menggali Peradaban, Menapak Masa Depan”, Senin (30/6/2025) di Bentara Budaya Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari perayaan HUT Kompas yang mengusung tema besar “Mencerahkan Indonesia”.

Talk show tersebut digelar sebagai respons terhadap kekhawatiran yang kian meluas terkait fenomena brain rot merosotnya daya pikir akibat banjir informasi dangkal serta meningkatnya disinformasi, misinformasi, dan malinformasi di ruang digital. Melalui forum ini, Harian Kompas dan Kementerian Kebudayaan berupaya membuka ruang reflektif bagi publik untuk kembali menelusuri nilai-nilai warisan budaya, sembari mendorong penguatan literasi sebagai landasan membangun masa depan bangsa yang lebih berakar dan tercerahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menjaga Kejernihan di Tengah Derasnya Informasi

Acara dibuka dengan sambutan dari Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Haryo Damardono. Dalam pidatonya, Haryo menekankan pentingnya peran media dan kebudayaan dalam menjaga kejernihan berpikir masyarakat, terutama di tengah derasnya arus informasi digital yang kerap tidak terkurasi.

“Kita membutuhkan ruang yang tidak hanya informatif, tetapi juga mencerahkan. Warisan budaya dan sejarah memiliki kekuatan untuk menjadi jangkar nalar publik,” ujar Haryo.

Ia juga menyampaikan bahwa ulang tahun Kompas ke-60 menjadi momentum untuk memperkuat komitmen media dalam mendorong ekosistem informasi yang sehat dan berdaya reflektif.

Kebudayaan sebagai Kekuatan Strategis

Baca Juga :  Situs Kostrad Dimatikan Sementara Usai Kena Retas Indian Cyber Mafia, Kadispenad: Pastikan Data Tetap Aman

Direktur Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, turut hadir dan membuka sesi diskusi secara resmi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjadikan kebudayaan sebagai kekuatan strategis bangsa dalam menghadapi tantangan zaman.

Restu menyoroti sejumlah program prioritas kementerian yang tengah berjalan, antara lain revitalisasi situs-situs sejarah, pelestarian tradisi lokal, serta penguatan budaya digital sebagai jembatan antara masa lalu dan masa depan.

“Kita tidak boleh membiarkan budaya terpinggirkan oleh modernitas. Justru dari kebudayaan kita bisa menjawab tantangan zaman,” tegasnya.

Peradaban Tua, Tantangan Baru

Dalam sesi diskusi, arkeolog Ali Akbar memaparkan temuan-temuan terbaru yang menunjukkan bahwa jejak peradaban di wilayah Nusantara jauh lebih tua dari yang selama ini diyakini. Ia mengungkap hasil penanggalan karbon dari situs Muara Jambi serta temuan lukisan gua di Leang Karampuang, Sulawesi Selatan, sebagai bukti konkret warisan prasejarah yang sangat bernilai.

“Indonesia memiliki potensi besar sebagai salah satu peradaban tertua dunia. Namun tantangannya adalah bagaimana menjadikan warisan ini relevan dan menarik bagi generasi muda,” jelas Ali.

Ali juga menekankan pentingnya popularisasi arkeologi melalui media sosial sebagai upaya menjembatani ilmu pengetahuan dengan masyarakat luas, khususnya anak muda.

Sastra sebagai Penjaga Ingatan

Sementara itu, penulis dan penggiat literasi Dhianita Kusuma Pertiwi berbicara mengenai peran sastra dalam merekam, menghidupkan kembali, dan mentransformasikan narasi budaya ke dalam karya kontemporer. Menurutnya, naskah-naskah kuno Indonesia merupakan sumber inspirasi yang sangat kaya, baik dari segi tema, nilai, maupun sudut pandang.

Baca Juga :  Skandal Sampah di Kota Tangerang, Pejabat Sejahtera, Warga Sengsara?

“Di dalam kearifan lokal, kita menemukan kekayaan yang bisa bicara lintas zaman dan lintas budaya,” ujarnya.

Dhianita juga menyoroti pentingnya penerjemahan karya sastra Indonesia ke dalam bahasa asing agar dapat menjangkau pembaca global tanpa kehilangan konteks dan kekhasan lokalnya.

Pameran Jurnalistik: Masa Lalu sebagai Fondasi Masa Depan

Talk show ditutup dengan seremoni pemotongan pita yang menandai pembukaan Pameran Jurnalistik Kompas, sebagai bagian dari rangkaian acara HUT ke-60. Pemotongan pita dilakukan secara simbolis oleh Restu Gunawan bersama Haryo Damardono.

Pameran ini menampilkan rekam jejak perjalanan jurnalistik Kompas dalam menyoroti isu-isu kebudayaan, sejarah, dan identitas nasional. Pameran tersebut menjadi pengingat bahwa masa lalu bukan sekadar cerita yang usang, melainkan fondasi penting dalam membentuk arah perjalanan bangsa.

Membentuk Masa Depan yang Tercerahkan

Melalui forum ini, Harian Kompas dan Kementerian Kebudayaan memperlihatkan komitmen konkret dalam mengangkat kembali pentingnya literasi, sejarah, dan kebudayaan dalam membangun masa depan bangsa. Talk show “Menggali Peradaban, Menapak Masa Depan” menjadi kontribusi nyata untuk menciptakan ruang publik yang tidak hanya informatif, tetapi juga reflektif dan inspiratif.

Dengan semangat “Mencerahkan Indonesia”, Kompas di usia ke-60 menegaskan perannya sebagai media yang tidak hanya menyampaikan berita, tetapi juga membangun kesadaran dan ketahanan budaya bangsa.

Berita Terkait

Dukung Kemajuan Bangsa, Babinsa Hadiri Pemberian Sertifikat Duta Pelajar Anti Narkoba
Santunan Anak Yatim, Langkah Mulia FBR Ranjau Barat G.0361
SPKT Polres Priok, Terima Pengaduan Anak-Anak Tersasar, Pamapta dan Unit PPA Langsung Respon Cepat Membantu
Street Class Project Vol. 1: Belajar Budaya Pesisir di Pinggiran Jakarta Utara
Gedung Pusat Kajian Islam Asia Tenggara Resmi Dibangun di Jakarta
Pemprov DKI dan Kejaksaan Agung Bersinergi Cegah serta Tangani Judi Online
Taman Palem Mall Berubah Jadi Lautan Musik! Rocktober ‘Guitar Space’ Sukses Hebohkan Jakarta Barat
Patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan dalam Rangka Jaga Jakarta, Jamin Kamtibmas Aman 

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 15:06 WIB

Dukung Kemajuan Bangsa, Babinsa Hadiri Pemberian Sertifikat Duta Pelajar Anti Narkoba

Senin, 27 Oktober 2025 - 14:50 WIB

Santunan Anak Yatim, Langkah Mulia FBR Ranjau Barat G.0361

Senin, 27 Oktober 2025 - 11:32 WIB

SPKT Polres Priok, Terima Pengaduan Anak-Anak Tersasar, Pamapta dan Unit PPA Langsung Respon Cepat Membantu

Senin, 27 Oktober 2025 - 08:57 WIB

Gedung Pusat Kajian Islam Asia Tenggara Resmi Dibangun di Jakarta

Minggu, 26 Oktober 2025 - 18:13 WIB

Pemprov DKI dan Kejaksaan Agung Bersinergi Cegah serta Tangani Judi Online

Berita Terbaru

Berita Aktual

Santunan Anak Yatim, Langkah Mulia FBR Ranjau Barat G.0361

Senin, 27 Okt 2025 - 14:50 WIB