Bus Tak Mampu Menanjak, 23 Penumpang Luka-luka di Kecelakaan Siroto Kepil

- Jurnalis

Kamis, 23 Januari 2025 - 07:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bus terperosok ke sungai di Siroto Kepil diduga tak kuat menanjak. (Foto: Istimewa).

Bus terperosok ke sungai di Siroto Kepil diduga tak kuat menanjak. (Foto: Istimewa).

WONOSOBO, suararealitas.co– Sebuah bus dengan nomor registrasi AD-1473-CC mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Kepil-Magelang, Desa Randusari, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.

Insiden terjadi sekitar pukul 13.00 WIB ini melibatkan 36 penumpang, di mana 23 di antaranya mengalami luka-luka setelah bus mundur tak terkendali dan terperosok ke sungai, karena diduga tidak mampu menanjak.

Sebanyak 6 korban luka dirawat di RSUD Wonosobo, 11 orang di Puskesmas Kajoran, dan 6 lainnya di Puskesmas Salaman, Magelang.

Kerugian material akibat kerusakan bus diperkirakan mencapai Rp30 juta, sementara dokumen STNK kendaraan belum ditemukan di lokasi kejadian.

Petugas dari Polsek Kepil dan Unit Laka Lantas Polres Wonosobo segera melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban.

Kanit Laka. Ipda Eric menyatakan, bahwa pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, termasuk kondisi kendaraan dan faktor jalan.

Baca Juga :  Dukung Swasembada Pangan, Forkopimko Jakbar Ikuti Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II

“Jalur Kepil-Magelang memang dikenal menantang dengan tanjakan dan tikungan tajam,” katanya.

Kecelakaan ini menjadi pengingat penting bagi pengemudi untuk selalu memastikan kendaraan dalam kondisi prima, terutama saat melintasi jalur dengan medan berat.

Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap rambu lalu lintas sangat diperlukan untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Berita Terkait

Warga Desa Tepian Langsat Keluhkan Puluhan Tahun Daerahnya Tak Dialiri Listrik, Minta Pemerintah Tak Digubris
Komitmen Nyata untuk Bumi: Jasaraharja Putera Tanam Pohon Pelepak, Jaga Lingkungan Belitung
Terungkap Fakta Baru soal Rekayasa Data: Tergugat Akui Palsukan Identitas
Respon Aduan Warga, DLH Kutai Timur Bakal Tinjau Perkebunan Sawit yang Terdampak Limbah Perusahaan
PWI Kota Tangerang Selatan Hadiri Pelantikan Ketua Umum PWI Pusat di Solo
Dugaan Kongkalikong dan Rekayasa Data, Kades Rajekwesi hingga Pancur Persulit Warga Perihal Meminta Dokumen Letter C,
Camat Mayong Buka Suara Soal Viral Botol Miras Berserakan di Balai Desa Rajekwesi
Massa Tuding Ada Praktik “Sarang Penyamun” dalam Pengurusan Tanah

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:52 WIB

Warga Desa Tepian Langsat Keluhkan Puluhan Tahun Daerahnya Tak Dialiri Listrik, Minta Pemerintah Tak Digubris

Rabu, 8 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Komitmen Nyata untuk Bumi: Jasaraharja Putera Tanam Pohon Pelepak, Jaga Lingkungan Belitung

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:15 WIB

Terungkap Fakta Baru soal Rekayasa Data: Tergugat Akui Palsukan Identitas

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:02 WIB

Respon Aduan Warga, DLH Kutai Timur Bakal Tinjau Perkebunan Sawit yang Terdampak Limbah Perusahaan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 10:06 WIB

PWI Kota Tangerang Selatan Hadiri Pelantikan Ketua Umum PWI Pusat di Solo

Berita Terbaru