![]() |
Kepala BNPT RI, Komjen Pol Boy Rafli Amar saat menghadiri gelaran Parade Budaya Nusantara. (Foto: Istimewa) |
JAKARTA – Sebagai cacatan bersejarah Indonesia, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI memecahkan Rekor Muri saat gelaran Parade Budaya Nusantara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, Parade Budaya Nusantara yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) bersama dengan kementerian/lembaga dan 60 organisasi perempuan serta sanggar seni di Indonesia.
Adapun, Parade Budaya Nusantara ini bertajuk “Bersatu Lebih Erat, Bersama Lebih Harmoni,” dengan mengambil rute Sarinah-Thamrin-Bundaran HI, Jakarta Pusat, pada hari Minggu (6/11/2022). Bahkan kegiatan tersebut diringi puluhan ribu perempuan yang mengenakan pakaian adat berbagai daerah.
Selain mendukung kebaya Indonesia sebagai single nomination di UNESCO, Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar mengatakan bahwa parade ini merupakan salah satu upaya penguatan akar budaya bangsa dalam mencegah radikalisme terorisme.
“Penguatan budaya adat nusantara yang akan kita lakukan akan memperlemah virus intoleransi, radikalisme dan terorisme,” jelas Komjen Pol Boy Rafli, saat Parade Budaya Nusantara di Sarinah, Jakarta Pusat.
Selain itu, Komjen Pol Boy melihat parade yang diikuti oleh 20 ribu orang tersebut mendorong peran perempuan dalam upaya pencegahan terorisme.
Menurutnya, walaupun tergolong dalam kelompok yang rentan, Boy Rafli optimis terhadap kaum perempuan dapat melindungi keluarga dan komunitasnya dari ideologi dan aksi terorisme.
“Program ini tidak lepas dari kaum ibu, sebagai pertahanan keluarga kami melihat peran perempuan untuk mencegah virus-virus itu pada keluarga dan masyarakat luas,” tukas Kepala BNPT RI, yang juga mantan Kadiv Humas Polri.
Melihat prestasi yang diterima oleh BNPT atas Penghargaan Museum Rekor Dunia sebagai Parade Budaya Nusantara oleh Komunitas Terbanyak menimbulkan respon positif dari kalangan intelektual.
Salah satunya dari Pimpinan Kantor Pusat Perkumpulan Advokat Betawi (PADI) Alf.Muh.Kurnia Ahyat, D.M., S.H. Menurut Kurnia, Budaya sebagai ruang gerak untuk mempersempit ideologi transnasional paham radikalisme dan intoleran.
“Kami sangat mengapresiasi BNPT yang sudah melakukan upaya pencegahan radikalisme dan terorisme melalui penguatan kebudayaan melalui perempuan red (seorang ibu), hal ini sebagai catatan sejarah bagi Lembaga Negara yang bisa menyatukan beragam budaya di indonesia,” ungkap Kurnia.
Kurnia pun berharap kepada BNPT RI untuk terus melakukan upaya-upaya pencegahan radikalisme dan terorisme melalui pendekatan kultur budaya indonesia.
“Kami PADI sangat berharap BNPT terus melakukan pendekatan kepada semua elemen yang ada Indonesia.” Pungkasnya.*(Za/SR)