Jakarta, Suararealitas.co – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung “Pusat Kajian Islam Asia Tenggara KH. Abdurrahman Wahid” di Jalan Bhakti Indah, Ciganjur, Jagakarsa. Rano mengatakan, Pemprov DKI akan mendukung pembangunan gedung tersebut baik dari segi perizinan hingga konektivitas transportasi umum.
Pembangunan ini merupakan bentuk penghargaan terhadap Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Menurut Wagub Rano, karena menjadi tempat pengembangan ilmu keislaman di kawasan Asia Tenggara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memperhatikan akses transportasi menuju lokasi agar memudahkan masyarakat untuk berkunjung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tadi, saya menanyakan kepada Pak Wali Kota, apakah rute JakLingko sudah menjangkau wilayah ini. Ternyata baru sampai di depan, tapi belum berbelok ke sini. Nanti rutenya akan disempurnakan supaya masyarakat lebih mudah mengakses kawasan ini. Jika memang belum masuk dalam jalur JakLingko, saya minta rutenya segera diperluas agar bisa menjangkau lokasi ini,” ujar Wagub Rano.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah tokoh yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Karena itu, pembangunan Pusat Kajian Islam ini menjadi kelanjutan cita-cita besar Gus Dur, yang selalu mengedepankan nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan dalam perjuangannya.
“Melalui pusat kajian ini, kami berharap lahir ruang belajar yang terbuka bagi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk meneliti dan mengembangkan pemikiran Islam yang moderat, inklusif, dan berakar pada kebudayaan Nusantara, sekaligus mampu menjangkau dinamika Asia Tenggara dan dunia,” jelasnya.
Wagub Rano menegaskan, Pemprov DKI Jakarta menyambut baik dan mendukung penuh pembangunan Pusat Kajian Islam, baik melalui fasilitasi perencanaan dan perizinan, maupun melalui sinergi dalam pengembangan literasi dan ekosistem pengetahuan di Jakarta.
“Saya sudah menugaskan Wali Kota Jakarta Selatan agar DKI siap membantu bila dibutuhkan. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai generasi penerus dan umat Islam. Karena pusat kajian ini nantinya akan menjadi tempat belajar yang juga menarik pengunjung dari berbagai negara di Asia Tenggara. Kami siap memberikan dukungan semaksimal mungkin agar pembangunan ini dapat terwujud,” pungkasnya.
(*/Kipray)




































