Menjahit Mimpi dari Yogyakarta ke Dunia

- Jurnalis

Senin, 11 Agustus 2025 - 18:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yogyakarta, Suararealitas.co -Bagi Tyas Santhi Fatmasari yang akrab dipanggil Santhi, mode bukan sekadar busana. “Penampilan itu adalah bahasa. Cara seseorang menyampaikan cerita tanpa harus mengucapkannya,” ujarnya sambil tersenyum mengenang awal perjalanannya.

Sejak kecil, Santhi sudah gemar memadupadankan pakaian, menggambar, dan membongkar jahitan untuk membuat sesuatu yang baru. Namun di awal 2000-an, profesi desainer belum dianggap menjanjikan. “Orang tua ingin saya kuliah, kerja kantoran,” kisahnya. Ia pun menempuh studi S1 Ilmu Komunikasi di UGM, lalu melanjutkan S2 di bidang Human Resource and Organization di program MBA kampus yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hidup punya jalannya sendiri. Menjelang menyelesaikan tesis, Santhi mendapat tantangan membuat kebaya pengantin. “Saya langsung jatuh cinta dengan prosesnya mendengar keinginan klien, menerjemahkannya jadi desain, hingga mewujudkan menjadi karya nyata, lalu melihat mereka tersenyum saat memakainya,” tuturnya. Dari momen itulah, lahir ARIESANTHI_design pada 15 Desember 2008, dengan garis rancangnya yang berkarakter kuat dan memadukan unsur-unsur budaya Indonesia.

Baca Juga :  Tinjau Kondisi TPA Jatiwaringin: Bupati Tangerang Siapkan Solusi Pengelolaan Sampah yang Lebih Baik

Awalnya usaha kecil di sudut Jalan Kaliurang, Yogyakarta, hanya menerima pesanan privat atau personal order. Tapi lambat laun, butik sekaligus workshop ini menembus pasar nasional hingga luar negeri. “Jogja itu base kami, tapi pelanggan banyak di Jakarta, Bandung, Surabaya, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, bahkan sampai luar negeri,” katanya.

Kini, ARIESANTHI_design punya tiga lini produk: private order, limited/exclusive ready to wear dengan koleksi terbatas setiap tahun, dan desain seragam khusus. “Ready to wear kami bukan massal. Satu koleksi hanya sekitar 20-24 desain, dengan produksi maksimal dua kali dalam setahun dan berganti koleksi ditahun berikut” jelasnya. Harga pun bervariasi—dari Rp750 ribu hingga Rp4 juta untuk ready to wear, sementara custom menyesuaikan permintaan dan kualitas yang diinginkan.

Perjalanan 17 tahun tentu tak selalu mulus. Pandemi pernah jadi badai besar. “Banyak usaha fashion tumbang, Alhamdulillah kami bertahan,” ucapnya. Tantangan lainnya adalah menjaga kualitas dan mengedukasi publik bahwa karya ARIESANTHI_design benar-benar hasil rancangan desainer berkualitas tinggi.

Baca Juga :  Hasto Kristiyanto Tak Ditahan Seusai Diperiksa, Ini Alasan KPK

Tak hanya berbisnis, Santhi juga berbagi ilmu. Tiga tahun terakhir, ia menjadi mitra industri Kemenristekdikbud & BBPPMPV-BISPAR untuk pemagangan guru SMK Tata Busana di seluruh Indonesia dan trainer serta narasumber diberbagai kesempatan, tidak hanya dibidang fesyen tapi juga Leadership, Motivation Skill, dan lain sebagainya. “Saya ingin Ariesanthi bukan hanya tentang impian saya yang terwujud, tapi juga bermanfaat untuk pendidikan fesyen dan membuka lapangan kerja,” ungkapnya.

Di balik semua itu, Santhi menyimpan satu misi besar: membawa kekayaan budaya Indonesia ke panggung internasional. “Indonesia punya begitu banyak keindahan yang bisa kita kenalkan lewat karya,” tutupnya, penuh tekad.

Berita Terkait

Gerakan Tobacco Control Leadership with Young Leaders Tegaskan Komitmen Generasi Muda Menuju Indonesia Bebas Tembakau
Semarak HUT ke-393 Kabupaten Tangerang, PERUMDAM TKR Berikan Kontribusi Nyata Lewat Program SL Gratis
Bupati Dampingi Hanif Faisol Nurofiq Meninjau Lokasi Waste To Energy di TPA Jatiwaringin
CHED ITB Ahmad Dahlan Soroti “Purbaya Effect” dan Lemahnya Disinsentif Fiskal Pengendalian Rokok
Bupati Meninjau Proses Perbaikan Jalan Kurang Lebih 500 Meter
Gedung Revitalisasi SDN Buaran Mangga IV Kecamatan Pakuhaji Diresmikan Bupati
Aliansi Banten Birokrasi Gelar Aksi di PLTU Suralaya, Soroti Dugaan Korupsi dan Diskriminasi Tenaga Lokal
Brigadir Renita Rismayanti, Polwan Polri Raih Penghargaan Dunia — “UN Woman Police Officer of The Year 2023

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 21:44 WIB

Gerakan Tobacco Control Leadership with Young Leaders Tegaskan Komitmen Generasi Muda Menuju Indonesia Bebas Tembakau

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:59 WIB

Semarak HUT ke-393 Kabupaten Tangerang, PERUMDAM TKR Berikan Kontribusi Nyata Lewat Program SL Gratis

Jumat, 24 Oktober 2025 - 21:32 WIB

Bupati Dampingi Hanif Faisol Nurofiq Meninjau Lokasi Waste To Energy di TPA Jatiwaringin

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:43 WIB

CHED ITB Ahmad Dahlan Soroti “Purbaya Effect” dan Lemahnya Disinsentif Fiskal Pengendalian Rokok

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:38 WIB

Bupati Meninjau Proses Perbaikan Jalan Kurang Lebih 500 Meter

Berita Terbaru