KKP Berhasil Tekan Impor Produk Perikanan di Semester I 2024

- Jurnalis

Sabtu, 27 Juli 2024 - 08:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, (27/7) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkap nilai impor perikanan menurun di semester I tahun 2024 menjadi USD 219,54 juta. Besaran penurunan mencapai 35,15 persen dibanding periode serupa di tahun sebelumnya.

“Penurunan impor ini mengukuhkan Indonesia sebagai negara net eksportir produk perikanan,” ungkap Dirjen Penguatan *Daya Saing Produk* Kelautan dan Perikanan Budi Sulistiyo dalam Konferensi Pers Kinerja Semester I KKP di ruang Media Center, Kantor KKP, Jakarta Pusat, Jumat (26/7/2024).

Budi menjelaskan, penurunan nilai impor perikanan membuat neraca perdagangan perikanan surplus sebesar USD2,49 miliar atau Rp40,67 triliun. Nilai surplus tersebut pun meningkat 6,2 persen dibanding periode serupa tahun sebelumnya.

Untuk komoditas impor sendiri, lanjutnya, ada yang tujuannya untuk bahan baku industri dan ada juga untuk selain bahan baku industri, seperti untuk kebutuhan hotel, restoran, katering  dan pasar modern (horekapasmod).

“Nah yang horeka ini adalah ikan-ikan yang tidak ada di Indonesia, seperti ikan salmon, trout dan ikan kod,” beber Budi.

Penurunan ini dipengaruhi oleh pasokan ikan hasil tangkapan nelayan dalam negeri yang mampu memenuhi kebutuhan industri pengolahan dan pemindangan. Ikan yang pasokannya cukup banyak yakni ikan-ikan pelagis seperti ikan kembung.

“Kami mendorong pelaku pengolahan dan pemindangan untuk memprioritaskan ikan hasil tangkapan nelayan kita sendiri. Dari awal tahun sampai Mei pasokan kita cukup, sehingga diprioritaskan menggunakan produk hasil tangkapan dalam negeri. Ikan impor itu hanya untuk mengisi ketika tak ada bahan baku,” urainya. 

Baca Juga :  KKP Perkuat Pengawasan Ruang Laut di Ibu Kota Negara Baru

Sedangkan kinerja ekspor perikanan dari Januari hingga Juni nilainya mencapai USD2,71 miliar. Negara tujuan utama pengiriman yakni Amerika Serikat sebesar USD 889,39 juta, disusul China (USD 556,04 juta), Asean (USD 353,93 juta), Jepang (USD 285,47 juta), dan Uni Eropa (USD 193,35 juta).

Untuk komoditas utamanya masih didominasi oleh udang, tuna-tongkol-cakalang, cumi-sotong-gurita, rajungan kepiting, dan rumput laut.

Menurut Budi, kinerja ekspor perikanan masih terus digenjot melalui strategi promosi hasil perikanan, peningkatan kualitas hasil perikanan, hingga membuka peluang pasar baru di negara-negara Timur Tengah dan Asia Timur.

Berita Terkait

Capt. Hakeng: Krisis Iran-Israel Guncang Selat Hormuz, Indonesia Terancam Gelombang Logistik
Kunker ke Kepulauan Seribu, Fahira Idris Jaring Aspirasi Warga Soal Air Bersih hingga MBG
Dangdut Academy 7 Siap Menghibur Pemirsa, Juri AI dan Segmen Baru Jadi Daya Tarik
PT PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar Gelar Aksi Nyata Peduli Lingkungan
ICI 2025 Resmi Ditutup, Presiden Prabowo Dorong Investasi Infrastruktur Strategis
BDKR Catat Penurunan Laba 80% di 2024, Tetap Optimis Jalani 2025
Hadiri Pembukaan Indo Defence 2024, Menko Polkam Dorong Penguatan Kerjasama Pertahanan
Luncurkan Program Uji Coba Angkutan Sekolah Gratis Bagi Pelajar

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 18:45 WIB

Capt. Hakeng: Krisis Iran-Israel Guncang Selat Hormuz, Indonesia Terancam Gelombang Logistik

Jumat, 13 Juni 2025 - 21:46 WIB

Kunker ke Kepulauan Seribu, Fahira Idris Jaring Aspirasi Warga Soal Air Bersih hingga MBG

Jumat, 13 Juni 2025 - 21:41 WIB

Dangdut Academy 7 Siap Menghibur Pemirsa, Juri AI dan Segmen Baru Jadi Daya Tarik

Jumat, 13 Juni 2025 - 21:17 WIB

PT PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar Gelar Aksi Nyata Peduli Lingkungan

Jumat, 13 Juni 2025 - 08:16 WIB

ICI 2025 Resmi Ditutup, Presiden Prabowo Dorong Investasi Infrastruktur Strategis

Berita Terbaru

Breaking News

DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang

Selasa, 17 Jun 2025 - 14:47 WIB

ILUSTRASI: peserta didik baru. (Foto: iStock/Ist).

Pendidikan

Situs Web SPMB Sulit Diakses, Disdik DKI Jakarta Sarankan Hal Ini

Selasa, 17 Jun 2025 - 13:44 WIB