
Kabupaten Tangerang – Guna tingkatkan pelayanan, Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) menggelar sosialisasi penguasaan sumber daya air untuk menjaring masukan dari masyarakat terhadap pelanggan di Mauk, Kresek, dan Kronjo, yang saat ini tengah kesulitan mendapatkan air baku.
Dalam kegiatannya, juga turut dihadiri oleh para Kepala Desa, Danramil Mauk, Danramil Kronjo, Kapolsek Kresek, Kapolsek Mauk, Tokoh Masyarakat, dan Jajaran Staf Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) Tangerang.
“Alhamdulillah sebetulnya bahwa masukan-masukan dari masyarakat mengenai kebutuhan air tersebut nantinya tentunya akan kita jadikan sebagai kebijakan untuk kita ambil langkah-langkah selanjutnya untuk masyarakat yang menyampaikan kalau dilihat dari prinsip ini benarkah pengairan itu,” kata Kepala Satuan Litbang Perumdam TKR.
Meski demikian, Danramil, berpesan agar perusahaan-perusahaan yang berada di bantaran sungai untuk tidak membuang sampah sembarangan, agar manfaat air baku dapat dirasakan bersama.
“Alhamdulillah akhirnya kan kita konsultasi publik. Ini mendengar aspirasi masyarakat. Ya memang ini cerita lama ya dari sejak sebelum saya di situ sudah ada cerita limbah yang mencemari sungai kita, sebenarnya harus ada konsolidasi kita juga enggak bisa bekerja sendiri gimana cara untuk mengetahui penanganannya supaya jangan sampai tercemar. Saya berharap sih ini turun tangan dengan serius jangan sampai nanti kami di konten gara-gara produksinya aja yang dikomplain,” ucap Danramil.
Danramil pun berpesan agar persoalan air baku di tiga kecamatan tersebut dapat segera direalisasikan.
“Apalagi nanti membuat waduk, rencana itu adalah membuat suatu instalasi yang mengolah menjadi air bersih,” katanya.
Seperti diketahui, persoalan air baku di wilayah Mauk, Kresek, serta Kronjo adalah kualitas air yang kurang baik, akibat dangkalnya sungai serta banyaknya limbah industri.
“Air bersih yang ada di Mauk, Kresek, dan Kronjo, pertama permasalahannya adalah kualitasnya yang kurang baik. Misalnya pembuatan waduk tadi yang disampaikan oleh kepala desa, dari daerah sekitar banjir itu masuk ke waduk ya, kemudian normalisasi air dari waduk tarian, dan juga dari warga Kresek, ya untuk itu bener perairannya itu dangkal, udah kaya semacam limbah,” ungkapnya.
Danramil pun berharap, agar dalam hal tersebut meski ada penegakan hukum, serta normalisasi sungai yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
“Mungkin harus ada penegakan hukum ya. Kalau tadi informasi sudah sampai DLHK, ada tindakan ke lingkungan Kabupaten Tangerang, harus melakukan penataan,” harapnya.*(Akbar/SR)
Editor: Sur