Strategi Jual Rugi Oleh Perusahaan Integrator Dinilai Rugikan Peternak Ayam Mandiri

- Jurnalis

Kamis, 12 Oktober 2023 - 13:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta- Puluhan tahun peternak ayam mandiri selalu ditindas tanpa diperdulikan nasibnya, diduga perusahaan integrator lakukan Predatory pricing (Jual Rugi) ayam hidup untuk menyingkirkan pesaingnya Melalui harga input sapronak (sarana produksi ternak ) yang tinggi dan selalu mengalami kenaikan yang tidak di imbangi dengan harga jual ayam hidup (Life Birds) dikandang, sehingga peternak mandiri selalu mengalami kerugian dalam berproduksi. 
Terkait Hal tersebut Paguyuban peternak mandiri menggelar aksi unjuk rasa untuk meminta perhatian dari pemerintah. Aksi tersebut dilakukan oleh Paguyuban peternak mandiri di kawasan Patung Kuda Monas pada hari kamis,(12/10/2023).
Alvino Antonio Selaku Ketua Peternak Unggas Nasional dalam orasinya mengatakan “Saat ini peternak mandiri dibiarkan berproduksi dengan biaya produksi yang tinggi, yang seharusnya harga input sapronak bisa lebih murah dikarenakan sudah swasembada ayam pedaging, sewajarnya perusahaan integrasi vertikal menjual pakan dan DOC nya lebih murah dibanding kompetitornya sebab mereka mendapatkan bahan baku pakan serta kuota Impor GPS lebih banyak daripada kompetitornya mengapa malah sebaliknya menjual lebih mahal dibanding kompetitor mereka”.

Menurut nya, Kesulitan yang dialami peternak mandiri dan peternak rakyat ini tidak dapat dilepaskan dari langkah kebijakan Kementerian/Lembaga terkait, tidak memiliki orientasi yang jelas dalam melindungi peternak mandiri dan peternak rakyat dan telah diamanatkan dalam UUD 45 Pasal 28G ayat 1 dan Pasal 28H ayat 1 tentang Hak atas perlindungan diri pribadi dan Hak Hidup sejahtera. 
Tidak memiliki data yang valid mengenai kebutuhan dan konsumsi ( Suply demand ) ayam broiler di Indonesia. Hal ini mengakibatkan supply and demand tidak dapat diproyeksikan secara tepat.
Sehingga, di pasaran ketersediaan ayam selalu berlebihan (over supply ). Ketiadaan data yang valid ini kemudian digunakan oleh perusahaan-perusahaan integrator untuk menguasai pasar dari hulu ke hilir yang berdampak secara langsung terhadap operasional dan kehidupan peternak mandiri dan peternak rakyat. 
“Situasi ini Predatory pricing perusahaan integrator menjual ayam hidup kepasar becek/tradisional Rp. 19.000 – 20.000 per kg dibawah biaya pokok produksi peternak mandiri yaitu Rp. 21.000 – 22.000 per kg (berat ayam hidup 1,6 – 1,8 kg) mengakibatkan harga jual ayam hidup di pasaran selalu turun dibawah HPP peternak mandiri, dimana input sapronak lebih tinggi daripada harga jual ayam hidup di kandang,”ungkapnya.
“Daripada terus menerus merugi kami berinisiatif melakukan membagi-bagi ayam hidup (Life Birds) kepada masyarakat sambil kami memohon keadilan kepada pemangku kebijakan,”ujar Alvino
Saat peternak mandiri panen justru harga ayam hidup selalu dirusak oleh para integrator ayam hidup (Life Birds) menjual dibawah Harga Pokok Produksi peternak mandiri sehingga selalu saja peternak mandiri menjadi korban, tetapi anehnya para Feedmill dan breeder justru dapat menciptakan pelaku baru untuk bermitra dengan iming-iming bahwa berproduksi ayam pedaging menciptakan peluang serta keuntungan luar biasa padahal justru menjerumuskan investor kepada kebangkrutan dan bahkan ada beberapa peternak mandiri yang bunuh diri karena jeratan hutang.
Baca Juga :  Ditbimmas Polda Metro Jaya Giat Suling dan serahkan 100 Paket Sembako di mesjid Jami Al barokah

Berita Terkait

Menkopolkam BG, Pemerintah Tetapkan 4 Pulau Masuk Wilayah Provinsi Aceh
DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang
Ribuan Alumni Boedoet 145 Hadiri Konser Iwan Fals di Jakarta Selatan
Gugatan Hukum dan Putusan Pengadilan Patahkan Klaim KLB Zulmansyah, Hendry Ch Bangun Masih Ketua Umum Sah PWI
Vihara AVG Gelar Baksos Akbar “Light of Love 2025”: Bagikan 10.000 Kacamata, Cek Gula Darah, dan Makan Siang Gratis
PT Alakasa Industrindo, Tbk: Kinerja Kuartal I 2025 Meningkat Signifikan
World Cucumber Day, Kesegaran Berbalut Eksentrisme
Wine Palace Angkat Produk Lokal di National Wine Day 2025

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:13 WIB

Menkopolkam BG, Pemerintah Tetapkan 4 Pulau Masuk Wilayah Provinsi Aceh

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:47 WIB

DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:33 WIB

Ribuan Alumni Boedoet 145 Hadiri Konser Iwan Fals di Jakarta Selatan

Minggu, 15 Juni 2025 - 22:01 WIB

Gugatan Hukum dan Putusan Pengadilan Patahkan Klaim KLB Zulmansyah, Hendry Ch Bangun Masih Ketua Umum Sah PWI

Minggu, 15 Juni 2025 - 17:06 WIB

Vihara AVG Gelar Baksos Akbar “Light of Love 2025”: Bagikan 10.000 Kacamata, Cek Gula Darah, dan Makan Siang Gratis

Berita Terbaru

Breaking News

DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang

Selasa, 17 Jun 2025 - 14:47 WIB

ILUSTRASI: peserta didik baru. (Foto: iStock/Ist).

Pendidikan

Situs Web SPMB Sulit Diakses, Disdik DKI Jakarta Sarankan Hal Ini

Selasa, 17 Jun 2025 - 13:44 WIB