Pernyataan Sikap Ikatan Dosen Muda Perguruan Tinggi Muhammadiyah Terkait Pemilu 2024

- Jurnalis

Jumat, 9 Februari 2024 - 13:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Dalam menyikapi persiapan Pemilu 2024, Isnan Hari Mardika, Ketua Ikatan Dosen Muda Perguruan Tinggi Muhammadiyah (IDM-PTM), menegaskan prinsip-prinsip penting yang perlu dipegang teguh oleh perguruan tinggi dan kaum cendekia. Mardika menyoroti:
1. Pluralitas Pikiran di Universitas: Menekankan bahwa universitas adalah tempat tumbuhnya pemikiran plural dan tidak dapat diseragamkan. Menolak ide bahwa sikap tertentu mewakili seluruh institusi.
2. Kehati-hatian Kaum Cendekia dalam Respons Publik: Menyatakan bahwa dalam merespon isu publik, kaum cendekia harus berhati-hati agar tidak menjadi alat politik yang merugikan peran intelektualitas.
3. Peringatan terhadap Mobilisasi Politik Kaum Cendekia: Menyoroti risiko salah tafsir terkait mobilisasi kaum cendekia yang dapat dianggap sebagai upaya pemihakan atau delegitimasi politik.
4. Pemihakan Intelektual pada Nilai dan Prinsip: Menekankan bahwa pemihakan intelektual harus didasarkan pada nilai dan prinsip, bukan pada kelompok atau calon tertentu.
5. Tidak Terlibat dalam Politik Rendahan: Mendorong perguruan tinggi dan kaum cendekia untuk tidak terlibat dalam politik rendahan dan berfokus pada aspirasi publik.
6. Menyesuaikan Suara dengan Aspirasi Publik: Menyarankan agar suara perguruan tinggi dan kaum cendekia sejalan dengan aspirasi masyarakat.
7. Menghindari Politik Sentimen dan Narasi Ketakutan: Mengajak perguruan tinggi untuk mendorong politik yang berkemajuan dan meninggalkan modus politik yang memanfaatkan sentimen dan narasi ketakutan.
8. Fokus pada Edukasi Publik: Menyatakan bahwa perguruan tinggi harus fokus pada penyuluhan dan edukasi publik untuk memilih secara demokratis dan berintegritas.
9. Menahan Diri dari Narasi Ketakutan dan Demonisasi Politik: Mengingatkan agar tidak menyebarkan narasi ketakutan, tuduhan kecurangan pemilu, dan demonisasi politik yang dapat memanasan suhu politik.
Pemilu adalah ajang kontestasi putra-putri terbaik bangsa untuk melanjutkan estafet kepemimpinan. Diantara jutaan anggota timses di masing-masing kubu, adanya oknum nakal adalah niscaya. “Kawal dan awasi prosesnya, laporkan kecurangannya, sanksi oknumnya, tindak secara proporsional sesuai ketentuan yang berlaku. Tak perlu secara berlebihan melabeli kubu tertentu curang,” pungkasnya.

Baca Juga :  Pemuda dan Polisi Bersatu! Jakarta Timur Akan Berubah!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Mencatat Kasus (HIV) / (AIDS) Puskesmas Balaraja Tahun Ini Meningkat

Berita Terkait

Pemprov DKI dan Kejaksaan Agung Bersinergi Cegah serta Tangani Judi Online
Taman Palem Mall Berubah Jadi Lautan Musik! Rocktober ‘Guitar Space’ Sukses Hebohkan Jakarta Barat
Patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan dalam Rangka Jaga Jakarta, Jamin Kamtibmas Aman 
Kasatbinmas Polres Priok Hadiri Acara Hari Santri 2025 dan Pelantikan Pengurus MWC NU se-Jakarta Utara
Gubernur Pramono Apresiasi Jakarta Running Festival
Gubernur DKI Buka Jakarta Economic Forum 2025
Serda Sugeng Riyadi Babinsa Desa Sukamanah, Hadiri Mediasi Warga
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Amankan Akses Pariwisata Kepulauan Seribu di Dermaga Kali Adem Muara Angke

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 18:13 WIB

Pemprov DKI dan Kejaksaan Agung Bersinergi Cegah serta Tangani Judi Online

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:02 WIB

Taman Palem Mall Berubah Jadi Lautan Musik! Rocktober ‘Guitar Space’ Sukses Hebohkan Jakarta Barat

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan dalam Rangka Jaga Jakarta, Jamin Kamtibmas Aman 

Minggu, 26 Oktober 2025 - 11:09 WIB

Kasatbinmas Polres Priok Hadiri Acara Hari Santri 2025 dan Pelantikan Pengurus MWC NU se-Jakarta Utara

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:38 WIB

Gubernur DKI Buka Jakarta Economic Forum 2025

Berita Terbaru