Jurnalis Boleh Kritis, Tapi Jangan Jadi Tukang Tuduh

- Jurnalis

Minggu, 6 Juli 2025 - 23:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Suararealitas.co – Menjadi wartawan itu bukan perkara mudah. Ia butuh keberanian, integritas, dan kemampuan menjaga etika dalam setiap proses peliputan. Namun sayangnya, di tengah arus cepat informasi dan tuntutan tayang, ada saja oknum jurnalis yang mulai mengabaikan hal paling mendasar dalam profesinya: kode etik.

Belakangan, makin sering kita jumpai wartawan yang saat konfirmasi ke narasumber justru melontarkan pertanyaan yang bernada tuduhan. Pertanyaan yang tak lagi sekadar kritis, tapi sudah mengarah pada opini yang menghakimi. Parahnya lagi, ketika ditegur, mereka justru berdalih:

“Ini cuma pertanyaan, bukan tuduhan.”
“Saya cuma cari keberimbangan.”
“Yang penting saya sudah punya bahan untuk tayang.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pola seperti ini sangat berbahaya. Wartawan seharusnya menjadi pengawal informasi yang objektif dan adil, bukan aktor yang menyusun narasi berdasarkan asumsi pribadi.

Baca Juga :  Berkah di Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, Ribuan Narapidana Lapas Narkotika Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Mendapatkan Remisi Khusus

Prinsip Praduga Tak Bersalah Bukan Sekadar Hiasan

Dalam Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik, wartawan diwajibkan untuk tidak mencampuradukkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menjunjung asas praduga tak bersalah. Ini bukan pasal pajangan. Ini adalah fondasi penting agar media tetap menjadi pilar demokrasi — bukan alat penghakiman publik.

Menggiring narasumber dengan pertanyaan penuh asumsi dan nada tuduhan bukanlah bentuk keberanian, tapi justru menunjukan kelemahan seorang wartawan dalam menggali fakta secara etis.

Konfirmasi Bukan Untuk Menjebak

Wawancara atau konfirmasi bukan arena debat, apalagi ruang menjebak narasumber dengan kalimat provokatif. Kalaupun seorang jurnalis punya informasi awal, maka tugasnya adalah mengujinya dengan pertanyaan terbuka dan netral, bukan menantang narasumber untuk “membela diri” atas sesuatu yang belum tentu benar.

Ketika jurnalis lebih sibuk membangun narasi daripada menggali kebenaran, maka berita yang dihasilkan tak lagi membawa manfaat, melainkan memicu kebingungan dan potensi pembunuhan karakter.

Baca Juga :  Pria di Stasiun Tanah Abang Diamankan Massa, Ngaku Polisi, Positif Narkoba

Menjaga Marwah Profesi

Menjadi wartawan adalah kehormatan. Tapi kehormatan itu tidak datang dari jumlah berita yang tayang, atau seberapa “panas” judul yang dimuat. Kehormatan seorang jurnalis datang dari caranya menjaga etika, menghormati narasumber, dan menyampaikan kebenaran dengan hati-hati.

Mari kita ingatkan diri kita semua — khususnya para jurnalis muda — bahwa kritis itu wajib, tapi tuduhan itu racun. Jangan samakan suara keras dengan suara benar. Jangan gantikan keberimbangan dengan keberanian semu.

Jika kita ingin profesi ini tetap dipercaya publik, maka cara kita bertanya, cara kita menulis, dan cara kita bersikap, harus mencerminkan nilai yang kita jaga bersama: kebenaran dan keadilan.


Berita Terkait

Polisi Selidiki Kematian ADP di Kost Menteng, Kepala Terikat Lakban
David Rahardja: Membangun Kembali Mitra Patriot, Menuju BUMD Terbaik di Bekasi
Krisis Fasilitas Kesehatan di Bandung Barat: Pasien Jantung Terkatung-Katung Mencari Rumah Sakit Kosong
Guitar Community of Indonesia Chapter Cicurug Gelar Solo Guitar Competition
Jakarta Diterjang Banjir, Gubernur Pramono Anung: Ini Pertama Kali Sejak Saya Menjabat
Warga Negara Indonesia di Swiss Kembali ke Tanah Air, Rayakan Pensiun dengan Silaturahmi
Wartawan Wajib Menggali Informasi yang Valid, Bukan Sekadar Cepat Tayang
“Pembinaan Rohani Dan Mental, Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Priok”

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 17:46 WIB

Polisi Selidiki Kematian ADP di Kost Menteng, Kepala Terikat Lakban

Selasa, 8 Juli 2025 - 15:15 WIB

David Rahardja: Membangun Kembali Mitra Patriot, Menuju BUMD Terbaik di Bekasi

Senin, 7 Juli 2025 - 23:05 WIB

Guitar Community of Indonesia Chapter Cicurug Gelar Solo Guitar Competition

Senin, 7 Juli 2025 - 19:06 WIB

Jakarta Diterjang Banjir, Gubernur Pramono Anung: Ini Pertama Kali Sejak Saya Menjabat

Senin, 7 Juli 2025 - 13:34 WIB

Warga Negara Indonesia di Swiss Kembali ke Tanah Air, Rayakan Pensiun dengan Silaturahmi

Berita Terbaru

Breaking News

Polisi Selidiki Kematian ADP di Kost Menteng, Kepala Terikat Lakban

Selasa, 8 Jul 2025 - 17:46 WIB