Pasar Anyar, Harapan Ambyar‎>>> Pedagang Menjerit, Luar Malah Ramai

- Jurnalis

Selasa, 29 Juli 2025 - 18:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

‎KOTA TANGERANG, Suararealitas.co – Bangunan baru Pasar Anyar berdiri gagah di jantung Kota Tangerang. Dibangun dengan semangat tinggi, dijanjikan sebagai pusat belanja modern dan pasar wisata percontohan. Tapi hari ini, jangankan jadi wisata belanja, untuk sekadar hidup pun megap-megap.

‎Dari luar, pasar ini tampak megah. Tapi masuk ke dalam, deretan kios kosong menyambut. Langkah pembeli bisa dihitung jari. Sementara di luar bangunan, di sepanjang Jalan Ceremai, pedagang liar berjejer rapi dagangannya laris, lapaknya aman.

‎“Kami sebenarnya dukung penataan. Tapi sekarang kami justru merasa dimatikan. Kami para pedagang yang pindah ke dalam pasar, seperti dikubur hidup-hidup,” kata Gufron, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Anyar.

‎Ia mengingatkan kembali janji Wali Kota saat proyek revitalisasi diumumkan: semua akses luar pasar akan steril, pedagang liar ditertibkan, dan pasar akan hidup. Namun hari ini, janji itu hanya terdengar di masa lalu.

‎“Waktu itu Pak Wali bilang, tidak boleh ada yang jualan di luar. Semua akan diratakan. Tapi nyatanya? Sampai sekarang masih penuh di luar. Mana janjinya? Nol. Omon-omon,” sambung Gufron dengan nada getir.

‎Kondisi ini tidak hanya dirasakan Gufron. Udin, pedagang sayur yang sejak awal memilih berjualan di dalam bangunan pasar, mengaku waswas.

‎“Lama-lama pasar ini jadi kayak kota mati. Megah tapi kosong. Pembeli nggak masuk, kita yang di dalam kayak menunggu waktu,” katanya.

‎Sementara itu, Hasan, pedagang lainnya, menyebut dirinya telah pindah dari luar ke dalam karena percaya pada komitmen pemerintah. Tapi keyakinan itu mulai runtuh.

‎“Saya pindah karena percaya, katanya semua bakal dipindahkan. Tapi sekarang malah yang di luar makin betah. Mereka kayak dapat jaminan keamanan, kita yang di dalam malah dibiarkan sepi,” ujarnya.

‎Hasan bahkan menyebut ada dugaan keberpihakan oknum. Dugaan ini menguat karena di lapangan terlihat beberapa mobil Satpol PP  baik dari tingkat kota maupun kecamatan  terparkir tenang di antara pedagang liar. Bahkan, barang dagangan tampak mengelilingi mobil dinas itu. Diam dan nyaman.

‎“Kalau memang aturan cuma sebatas tulisan, lalu buat apa ada janji-janji dari pemerintah? Buat baliho saja cukup, nggak usah bikin pasar semegah ini,” tukas Gufron.

Baca Juga :  Pengutipan Berita Tak Lagi Gratis: Menuju Era Royalti Karya Jurnalistik 

Berita Terkait

Patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan dalam Rangka Jaga Jakarta, Jamin Kamtibmas Aman 
Kasatbinmas Polres Priok Hadiri Acara Hari Santri 2025 dan Pelantikan Pengurus MWC NU se-Jakarta Utara
Gubernur Pramono Apresiasi Jakarta Running Festival
Gubernur DKI Buka Jakarta Economic Forum 2025
Serda Sugeng Riyadi Babinsa Desa Sukamanah, Hadiri Mediasi Warga
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Amankan Akses Pariwisata Kepulauan Seribu di Dermaga Kali Adem Muara Angke
Kemenhub Dorong Profesionalisme dan Digitalisasi Industri Keagenan Kapal Lewat Rakernas ISAA 2025
HPN Bukan Hanya Seremoni, Selalu Bawa Efek Domino Ekonomi di Daerah

Berita Terkait

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Patroli Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan dalam Rangka Jaga Jakarta, Jamin Kamtibmas Aman 

Minggu, 26 Oktober 2025 - 11:09 WIB

Kasatbinmas Polres Priok Hadiri Acara Hari Santri 2025 dan Pelantikan Pengurus MWC NU se-Jakarta Utara

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:41 WIB

Gubernur Pramono Apresiasi Jakarta Running Festival

Minggu, 26 Oktober 2025 - 10:38 WIB

Gubernur DKI Buka Jakarta Economic Forum 2025

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 14:46 WIB

Serda Sugeng Riyadi Babinsa Desa Sukamanah, Hadiri Mediasi Warga

Berita Terbaru

Berita Aktual

Gubernur Pramono Apresiasi Jakarta Running Festival

Minggu, 26 Okt 2025 - 10:41 WIB

Berita Aktual

Gubernur DKI Buka Jakarta Economic Forum 2025

Minggu, 26 Okt 2025 - 10:38 WIB