Jakarta- Semangat untuk menjadi pembelajar seumur hidup (lifelong learner) menjadi kunci memenangkan persaingan di tengah ketatnya dunia kerja. Berapapun usia kita, jangan pernah merasa nyaman, karena ketika seseorang merasa puas dengan dirinya, maka ia akan enggan mengembangkan skill yang dimiliki sehingga bakal terlindas oleh angkatan kerja baru dengan kemampuan lebih kompetitif.
Pesan inilah yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif PMO Prakerja Denni Purbasari saat membuka Emtek Career & Education Festival di Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023. Membawakan paparan bertopik ‘Prakerja untuk Indonesia Emas 2045’, Denni menekankan bahwa saat ini reskilling dan upskilling adalah sebuah kebutuhan. “Upaya-upaya untuk terus meningkatkan potensi diri harus terus dilakukan. Baik oleh mereka yang mencari pekerjaan pertama, yang mau mencari pekerjaan baru, dan juga yang ingin bertahan di pekerjaan saat ini,” ungkap Denni.
Untuk memenuhi kebutuhan angkatan kerja dalam skilling, reskilling, dan upskilling, Prakerja telah menyediakan beasiswa 919 program kursus/pelatihan, yang bisa dipilih secara daring maupun luring bagi para pencari kerja, pekerja, maupun wirausahawan. “Jenis pelatihannya sangat bervariasi. Dari kursus coding, belajar mengemudikan truk dan bus, menjadi konten kreator, jadi barista, sampai pelatihan beternak lele dalam drum pun ada,” urai Denni. Model beasiswa pelatihan dengan cara baru end to end digital ini membuat Prakerja mendapat apresiasi dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unesco) yang menyebut Indonesia sebagai negara percontohan dalam pembelajaran inklusif untuk semua orang melalui Program Kartu Prakerja.
Pelatihan beragam yang tersedia di Prakerja juga kini semakin dimudahkan dengan adanya fitur filter sehingga masyarakat dapat mencari jenis pelatihan sesuai dengan minat dan preferensi masing-masing. Tidak hanya itu, Prakerja juga terhubung dengan lowongan kerja terkini, sehingga setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat melihat berbagai peluang kerja yang tersedia. Selain fitur “info pekerjaan” di dashboard akun Prakerja, peserta juga akan diberikan rekomendasi pekerjaan sesuai minat dan pelatihan yang diikuti. “Jadi, bisa juga sambil menunggu panggilan wawancara, cari project atau jadi freelancer di platform yang sudah banyak diikuti orang. Praktikkan skillmu dan bangun portofolio-mu,” kata Denni.
Melihat tantangan angkatan kerja yang semakin berat, Denni mengingatkan agar angkatan kerja saat ini tidak mudah menyerah menghadapi tantangan. “ Kesulitan yang kita hadapi akan membuat kita makin matang, makin rendah hati, dan makin bijak. Percayalah, di bawah kesuksesan ada gunung es yang tidak kelihatan, termasuk darah dan air mata yang kita perjuangkan untuk meraih keberhasilan itu,” jelasnya.
Selain itu, bagi mereka yang ingin tetap bertahan di sebuah pekerjaan, tak jemu-jemu Denni menyarankan untuk belajar meningkatkan kemampuan. Jangan sampai skill yang dimiliki menjadi ‘obsolete’’ atau ketinggalan zaman. “Ini penting, terutama bagi yang berada di usia rentan 35-40 tahun. Ilmu yang Anda dapat di bangku kuliah sudah 20 tahun lalu, sementara angkatan kerja generasi baru punya kemampuan jauh lebih jago. Tak ada cara lain selain terus upgrade diri dengan tingkatkan skill,” kata Deni.
Selain Denni Purbasari, pembukaan Emtek Career & Education Festival juga dihadiri Direktur Pemantauan dan Evaluasi PMO Prakerja Cahyo Prihadi, Dirut Indosiar Imam Sudjarwo, pendiri Karier.mu Najeela Shihab, COO RANS Media Group Abrar Dahlan, COO Samara Group Alex Wijaya, Co CEO Famous All Stars Arief Rakhmadani, VP HR Emtek Group Pieter Andrian, dan Direktur Qerja Manfaat Bangsa Raynata.
Melalui kolaborasi ini, Prakerja berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih luas bagi masyarakat, seraya memberikan inspirasi bagi masyarakat umum. Selain itu juga, menunjukkan komitmen Prakerja untuk menyediakan program yang end-to-end, mulai dari pelatihan, sampai akses pada pekerjaan-dalam hal ini adalah job fair bersama Karier.mu dan Karier.com.
