DENPASAR – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-77, Patriot Garuda Nusantara (PGN) wilayah Bali dan Satgas Densus 88 Anti Teror POLRI wilayah Bali menggelar kegiatan ‘Upacara Bendera’ yang digelar di Lapangan Vihara Buddha Meitrya, Jl. Gunung Soputan No.88x, Pemecutan Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar, pada hari Rabu (17/8/2022), jam 08.00 WITA.
Kemudian upacara tersebut turut dihadiri oleh organisasi-organisasi lintas agama, Ormas, partai, suku, hingga tokoh-tokoh masyarakat Bali berjalan dengan lancar dan penuh khidmat.
Kasatgas DENSUS 88 Anti Teror wilayah BALI Kombes Pol I Ketut Widhiarto yang bertindak selaku Inspektur Upacara dalam amanatnya mengatakan, kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan nikmat dan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang wajib kita syukuri bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kombes Pol Widhiarto pun mengajak seluruh elemen masyarakat sama-sama menjaga Bali agar tetap aman dan nyaman, terutama dari segelintir orang-orang yang bertindak intoleran dan radikal.
Usai upacara, Kombes Pol Widhiarto didampingi oleh Gus Yadi selaku Senopati PGN wilayah Bali dan Indonesia Timur serta H. Daniar Trisasongko, SH, M.Hum Ketua PGN wilayah Bali dan seorang pengacara terkenal di Bali berkesempatan memberikan piagam penghargaan kepada 14 tokoh Bali sebagai ‘Tokoh Penjaga Kebangsaan’ karena jasa-jasanya dalam menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Bali.
Adapun, 14 Tokoh Penjaga Kebangsaan tersebut adalah, Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia, Pendeta Dwi Hutagaol, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet Ir. I Wayan Suadi Putra,ST., M.Ars, I Ketut Suteja Kumara, ST, Pandita Adhi Sunyata, Aseng Mulyadi, A.A Nanik Suryani, ST, Ir. KH. Agus Thoha Al Amnani, Yon Hanis, Robert P Manurung, Ketut Aryana Tan, KH. Pujianto, S. Adm, Jro Mangku I Made Supatra Karang.
Pariyadi yang kerap disapa Gus Yadi saat ditemui wartawan menjelaskan bahwa pemberian penghargaan sebagai ‘Tokoh Penjaga Kebangsaan’ ini akan dilakukan setiap tahun diberikan kepada para tokoh yang berjasa menjaga persatuan, dan kesatuan masyarakat di Bali.
“PGN membutuhkan dukungan dan kerjasama para tokoh untuk menjaga Bali dari gangguan segelintir orang yang merongrong kedaulatan NKRI dengan melakukan tindakan intoleran, radikal, dan separatis seperti gerombolan PRP (Petisi Rakyat Papua) dan AMP (Aliansi Mahasiswa Papua) yang selalu melakukan propaganda menuntut kemerdekaan Papua Barat, yang kami hadang aksi jalanan mereka dua hari yang lalu,” tegas Gus Yadi kepada wartawan.
Kalau Bali memiliki banyak ‘Tokoh Penjaga Kebangsaan’, kata Alumnus Lemhanas RI, maka akan semakin kecil ruang gerak para perongrong bangsa, Bali akan semakin aman dan nyaman sehingga masyarakat bisa bekerja dengan tenang untuk mencapai kesejahteraan, dan kami mohon hal ini disebar luaskan kepada masyarakat.
Sementara itu, Ketua PGN Wilayah Bali H. Daniar Trisasongko, SH, M.Hum menuturkan, anggota Patriot Garuda Nusantara terdiri dari semua suku dan agama yang ingin mengabdi kepada bangsa dalam menjaga rumah bangsa.
“Di PGN semua anggota adalah saudara, saudara satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Selain PGN, untuk menjaga adat dan budaya Bali, kita punya PGN Taksu Bali, dan yang paling muda adalah PGN Melanesia Intelektual yang anggotanya terdiri dari pemuda dan pemudi terpelajar dari wilayah Indonesia Timur, seperti Sumba, Kupang, Flores, dan Papua. Bahkan, tangan kami terbuka lebar menerima saudara – saudara di Patriot Garuda Nusantara untuk bersama – sama mengisi kemerdekaan dengan menjaga rumah bangsa,” tukas Ketua PGN Bali H. Daniar.
Dengan demikian, peringatan HUT RI ke-77 ini dimeriahkan oleh; tari sekar jagat dari Bali, kolaborasi gatot kaca dan wayang dari Jawa Tengah, lagu krasan mondok dinyanyikan oleh 50 santri ciilik Pondok Pesantren Syifaul Qulub Denpasar, lagu bendera dan pembacaan puisi dari YPAC, atraksi silat Cimande oleh Muslim selaku anggota PGN Bali, serta atraksi jurus pecut dari Perguruan Pagar Nusa.*(Sony Bali/SR)
Editor: Reza.M