Visi Peri-Kemanusiaan Dan Peri-Keadilan, Harus Dijalankan Dalam Membangun Indonesia

- Jurnalis

Jumat, 19 Maret 2021 - 17:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Oleh.  : Robby Jurnalis (20 Maret 2021)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suararealitas.com, Tangerang – Ada lima ayat dalam nilai-nilai Pancasila salah satunya visi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang merupakan warisan dari para pendiri bangsa yang patut dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ayat Kedua, Visi Kemanusiaan yang adil dan beradab, Bangsa Indonesia terlahir sebagai bangsa religius, yakni bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab, bangsa yang senantiasa menempatkan kemanusiaan dan keadilan dalam tempat yang mulia.

Baca Juga :  Luar biasa !! Polsek Cilincing Ungkap Kasus Peredaran Narkoba Amankan Pria 37 Tahun dengan Barang bukti Shabu hampir setengah kilo

“Indonesia negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Peri-Kemanusian dan Peri-Keadilan.

Jika ada kebijakan yang berusaha memarginalkan atau bahkan melupakan dan menghilangkan peran Peri-Kemanusian dan Peri-Keadilan dalam proses pembangunan di negeri ini, maka itu adalah tindakan yang mengkhianati Visi Pancasila yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab. 

“Oleh karena itu, jika benar peta jalan pendidikan dan kebijakan nasional tidak memasukan peran kemanusiaan dan keadilan dalam visi pendidikan nasional dan kebijakan nasional maka kebijakan tersebut harus dikoreksi karena tidak sesuai dengan visi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila,”

Visi Kemanusiaan yang adil dan beradab, bukti nyata kepemimpinan bangsa yang harus dimulai dengan semangat dalam sebuah kepemimpinan. Ir Soekarno, Dr Hatta, M Natsir, Haji Agus Salim, Panglima Besar Jenderal Sudirman, KH Wahid Hasyim ( Gus Dur ), Megawati Soekarno Putri, dan para pendiri bangsa dan pemimpin lainnya menyadari bahwa amanah kepemimpinan tidak hanya bersifat duniawi tetapi juga harus ukhrowi.

Baca Juga :  Fahira Idris Lakukan Bakti Sosial dan Donor Darah Akhir Tahun Untuk Jakarta Yang Kuat dan Tangguh

“Kepemimpinan tidak hanya membangun kemajuan fisik berdimensi material tetapi juga membangun jiwa berdimensi transendental. Hal itu tercermin dalam bingkai Pancasila yaitu ayat kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab'”.****RI

Berita Terkait

Apa Arti “17+8 Tuntutan Rakyat” Usai Gelombang Demo Nasional? Ini Arti dan Isi Lengkapnya!
Polsek Johar Baru Gelar Apel Patroli Kesetiaan, Jaga Jakarta Aman di Sentra Ekonomi Johar Baru
Himbauan Kamtibmas, Polisi Gandeng PPSU Galur Jaga Jakarta Aman
Tanggapi Keluhan Warga Jalan Rusak Cadas – Kukun, Perumda TKR Surati Pelaksana
Jakarta Utara Hadirkan Depot Air Minum Gotong Royong di Sunter Agung
Pemprov DKI-Kementerian PU Sinergi Perbaiki Fasum Dampak Unjuk Rasa
Pembuang Limbah Medis Berbahaya, Bisa Kena Pidana
Audit Kinerja Itjenad, Perkuat Akuntabilitas Satuan Jajaran Korem 052/Wkr

Berita Terkait

Jumat, 5 September 2025 - 17:35 WIB

Apa Arti “17+8 Tuntutan Rakyat” Usai Gelombang Demo Nasional? Ini Arti dan Isi Lengkapnya!

Kamis, 4 September 2025 - 16:42 WIB

Polsek Johar Baru Gelar Apel Patroli Kesetiaan, Jaga Jakarta Aman di Sentra Ekonomi Johar Baru

Kamis, 4 September 2025 - 16:41 WIB

Himbauan Kamtibmas, Polisi Gandeng PPSU Galur Jaga Jakarta Aman

Kamis, 4 September 2025 - 12:31 WIB

Tanggapi Keluhan Warga Jalan Rusak Cadas – Kukun, Perumda TKR Surati Pelaksana

Rabu, 3 September 2025 - 13:38 WIB

Jakarta Utara Hadirkan Depot Air Minum Gotong Royong di Sunter Agung

Berita Terbaru