Oleh. : Robby Jurnalis (20 Maret 2021)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Suararealitas.com, Tangerang – Ada lima ayat dalam nilai-nilai Pancasila salah satunya visi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang merupakan warisan dari para pendiri bangsa yang patut dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat Kedua, Visi Kemanusiaan yang adil dan beradab, Bangsa Indonesia terlahir sebagai bangsa religius, yakni bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab, bangsa yang senantiasa menempatkan kemanusiaan dan keadilan dalam tempat yang mulia.
“Indonesia negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Peri-Kemanusian dan Peri-Keadilan.
Jika ada kebijakan yang berusaha memarginalkan atau bahkan melupakan dan menghilangkan peran Peri-Kemanusian dan Peri-Keadilan dalam proses pembangunan di negeri ini, maka itu adalah tindakan yang mengkhianati Visi Pancasila yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab.
“Oleh karena itu, jika benar peta jalan pendidikan dan kebijakan nasional tidak memasukan peran kemanusiaan dan keadilan dalam visi pendidikan nasional dan kebijakan nasional maka kebijakan tersebut harus dikoreksi karena tidak sesuai dengan visi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila,”
Visi Kemanusiaan yang adil dan beradab, bukti nyata kepemimpinan bangsa yang harus dimulai dengan semangat dalam sebuah kepemimpinan. Ir Soekarno, Dr Hatta, M Natsir, Haji Agus Salim, Panglima Besar Jenderal Sudirman, KH Wahid Hasyim ( Gus Dur ), Megawati Soekarno Putri, dan para pendiri bangsa dan pemimpin lainnya menyadari bahwa amanah kepemimpinan tidak hanya bersifat duniawi tetapi juga harus ukhrowi.
“Kepemimpinan tidak hanya membangun kemajuan fisik berdimensi material tetapi juga membangun jiwa berdimensi transendental. Hal itu tercermin dalam bingkai Pancasila yaitu ayat kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab'”.****RI