![]() |
Foto: Upacara Bendera Pusaka di Istana Negara pada 17 Agustus kemarin berlangsung khidmat dan lancar berkat peran penting PLN dalam menjaga pasokan kelistrikan. (Dok. Istimewa/Canva) |
JAKARTA – Perusahaan Listrik Negara Indonesia sukses menjaga pasokan kelistrikan yang aman dan andal dalam upacara pengibaran bendera pusaka pada 17 Agustus kemarin di Istana Kepresidenan Jakarta. Dalam momentum tersebut upacara berlangsung khidmat dan lancar, salah satunya berkat peran penting dari PLN.
Sebanyak 107 petugas PLN berjaga di 24 titik posko siaga yang tersebar di sekitar kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Adapun mereka bertugas untuk memastikan kelancaran proses pengibaran dan penurunan bendera pusaka dalam rangka peringatan tersebut.
Acara kenegaraan ini turut dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, perwakilan dari 38 Provinsi RI, tamu negara, serta 16.000 undangan lainnya.
Lasiran, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, menyampaikan pentingnya peran PLN dalam menjaga kelancaran upacara penting ini.
Ia menjelaskan bahwa upacara pengibaran dan penurunan bendera pusaka ini memiliki makna sakral dan penting, terutama karena rencananya akan menjadi yang terakhir sebelum Ibukota dipindahkan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Kami telah menyiapkan sistem listrik yang andal, canggih, dan modern untuk memastikan acara kenegaraan yang dilangsungkan sekali dalam setahun ini dapat berjalan dengan khidmat,” ungkap Lasiran.
Revitalisasi kelistrikan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta yang telah diresmikan pada 1 Agustus 2023 lalu, telah memberikan dampak positif.
Bahkan sistem kelistrikan yang sebelumnya rentan, tersebar, tidak aman, dan dioperasikan secara manual, telah mengalami perubahan signifikan menjadi lebih canggih, modern, dan andal.
Sistem kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta yang dirancang dan dibangun oleh PLN, kini dilengkapi dengan sistem pasokan berlapis. Terdapat 4 jalur pasokan listrik dengan trafo ‘green’ tanpa minyak yang dilengkapi dengan sistem automatic changing supply.
Selain itu, Uninterruptible Power Supply (UPS) anti kedip, serta genset dengan teknologi terbaru yang senyap turut menjadi bagian dari sistem tersebut. Seluruh sistem ini dikendalikan secara terpusat melalui Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) yang berada di Powerhouse Istana Kepresidenan Jakarta.
“Listrik untuk Istana Kepresidenan disuplai dari 4 gardu induk, dengan backup dari Uninterruptible Power Supply 8 x 400 kVA, dan genset kapasitas 4 x 2.000 kVA,” tutup Lasiran, menggarisbawahi kehandalan suplai listrik yang menjadi salah satu faktor kesuksesan acara bersejarah tersebut.*(SR)