Umat Hindu Gelar Doa Kebangsaan untuk Perdamaian Bangsa dan Negara

- Jurnalis

Sabtu, 6 September 2025 - 20:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

POTRET: Umat Hindu saat menggelar doa kebangsaan di Murugan Temple untuk Perdamaian Indonesia. (Foto: suararealitas.co).

POTRET: Umat Hindu saat menggelar doa kebangsaan di Murugan Temple untuk Perdamaian Indonesia. (Foto: suararealitas.co).

JAKARTA, suararealitas.co – Umat Hindu menggelar Doa Kebangsaan untuk perdamaina bangsa dan negara republik Indonesia di Kuil Hindu Murugan Temple, Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (6/9/2025).

Puluhan umat Hindu dari Jabodetabek ini berkumpul memanjatkan doa bersama untuk persatuan dan kesatuan negara kita.

“Hari ini sebenarnya ibadah rutin bulanan kami, sekaligus kami kemas untuk melakukan doa bersama perdamaian bangsa dan negara. Karena kita sama-sama tahu, satu minggu yang lalu semua masyarakat dibikin resah, pemerintah resah dan sebagainya. Jadi doa dan harapan kami kepada masyarakat agar percaya dengan pemerintahan saat ini,” ungkap Dewan Pembina Yayasan Shree Sanathana Dharma Aalayam, Kobalen kepada media di lokasi, Sabtu (6/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kobalen mengajak masyarakat agar percaya kepada Presiden Prabowo Subianto yang saat ini sedang berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, makanan gratis, rumah, dan sebagainya.

Kobalen menyadari bahwa memang banyak orang yang belum merasa terpuaskan sehingga terjadi gejolak aksi demonstrasi beberapa waktu lalu di sejumlah daerah.

“Walaupun demikian Presiden Prabowo mendengarkan aspirasi itu. Hanya harapan kita tidak ada lagi yang anarkis yang merusak fasilitas-fasilitas umum yang menjadi kebutuhan masyarakat,” harapnya.

Penyampaian aspirasi tersebut, kata Kobalen, jangan dengan anarkis karena merugikan banyak orang dan masyarakat.

Baca Juga :  Wali Kota Jakarta Utara Apresiasi 3 Gen Z Berprestasi di Ajang Kreativitas Pemuda Jakarta 2025

“Kami ambil kesempatan ini melalui doa kebangsaan di komunitas kami. Doa kebangsaan agar bangsa ini aman dan nyaman,” katanya.

Kobalen juga mengajak semua pihak agar bersama-sama menciptakan kedamaian dan ketenangan melalui iman.

Pantauan dilokasi, Doa Kebangsaan dimulai sekitar pukul 10.30 WIB diawali dengan melantunkan kidung-kidung suci.

Kemudian dilanjutkan dengan doa-doa yang menjadi penguat iman semua orang.

“Kami lantunkan doa-doa itu dengan bahasa Indonesia yang ditampilkan oleh remaja yayasan kami. Kemudian di bagian akhir ada acara penutupan yang sarat makna,” lanjutnya.

Kobalen mengaku, bahwa dalam acara penutup tadi ada api suci yang bermakna akan menghancurkan, menghanguskan semua keangkaramurkaan, kenegatifan yang ada di alam ini dan memberikan kesejukan yang dilambangkan dengan air.

Terkait aksi demonstrasi yang dilakukan, Kobalen mempersilahkan untuk melakukan aksi tapi dengan cara-cara yang tidak anarkis.

“Silahkan saja protes karena di negara demokrasi kita ini diperbolehkan. Tapi jangan mengganggu kepentingan umum. Jangan mengganggu masyarakat. Kita lihat yang kemarin kan orang menjadi takut. Berapa banyak pengusaha yang sudah pergi ke luar negeri. Anak-anak diliburkan. Ada yang tidak masuk kerja. Kerja dari rumah itu kan mengganggu seluruh sstem,” jelas Kobalen.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Jamilah Sayangkan Sikap Polisi Pakuhaji di Kasus Percobaan Pembunuhan

Menurut Kobalen, aksi-aksi yang sudah menjurus anarkis itu bukan dilakukan oleh mahasiswa karena mahasiswa biasanya baik-baik.

“Ini bukan mahasiswa. Mahasiswa kita biasanya baik-baik. Dan mereka tahu cara berdemo yang elegan,” sebutnya.

Kobalen menyebut, kegiatan anarkis yang terjadi karena ada penyusup yang tidak tahu siapa oknumnya.

“Saya yakin negara, pimpinan negara kita, kawan-kawan kita yang di instansi-instansi terkait, kepolisian, BIN, BAIS dan sebagainya pasti akan menemukan siapa dalang dari pada oknum yang memicu atau memprovokasi kejadian itu terjadi. Saya yakin itu bukan kerjaan mahasiswa. Karena saya tahu, saya kan mantan mahasiswa juga. Saya tahu mahasiswa kita elegan. Dan punya cara,” kata Kobalen.

Selain itu, jika mahasiswa melakukan aksi demo harus minta izin dan secara elegan menjaga aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

“Sampaikan aspirasimu, jangan anarkis. Kalau anarkis berarti saya bisa katakan sedang merusak tatanan ekonomi, kedamaian, mencegah kesejahteraan yang sedang dirancang oleh pemerintah,” tuturnya.

Kobalen juga meminta agar masyarakat percaya kepada pemerintah karena pemerintah yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto akan mampu menangani persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa dan negara ini.

Berita Terkait

BRI KC Cibubur Peringati Hari Pelanggan Nasional 2025, Perkuat Komitmen Layanan Prima
Presidium Civil Society Serukan Reformasi Pemerintah dan Hentikan Kekerasan terhadap Rakyat
Pemkap Sejuk dan Kondusif, Gelar Istighosah Bersama Elemen Masyarakat
Menkomdigi Apresiasi Terselenggaranya Kongres Persatuan PWI: Fokus Kawal Jurnalisme Profesional dan Berkualitas
Dua Penghargaan Sekaligus untuk Angelica Judith Micheldi di Rajamangala University of Technology Krungthep
Koalisi Serikat Pekerja Sampaikan 8 Tuntutan ke Presiden Prabowo
Film Sayap Garuda Angkat Pesan Stop Bullying
Mayor Inf Hasim Hutabarat Apresiasi Sikap Damai PB JATMI dan Ojol Nasional

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 20:10 WIB

Umat Hindu Gelar Doa Kebangsaan untuk Perdamaian Bangsa dan Negara

Sabtu, 6 September 2025 - 09:05 WIB

BRI KC Cibubur Peringati Hari Pelanggan Nasional 2025, Perkuat Komitmen Layanan Prima

Kamis, 4 September 2025 - 17:52 WIB

Presidium Civil Society Serukan Reformasi Pemerintah dan Hentikan Kekerasan terhadap Rakyat

Kamis, 4 September 2025 - 15:35 WIB

Pemkap Sejuk dan Kondusif, Gelar Istighosah Bersama Elemen Masyarakat

Kamis, 4 September 2025 - 14:09 WIB

Menkomdigi Apresiasi Terselenggaranya Kongres Persatuan PWI: Fokus Kawal Jurnalisme Profesional dan Berkualitas

Berita Terbaru