Jakarta – Terkait adanya statemen salah satu oknum (Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, Polres Metro Jakarta Barat-Red) yang beredar di media online, dan WhatsApp Grup, tugas Wartawan, kembali di coreng, Sabtu, (12/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pasalnya, ketika Shemi wartawan dari media Mitrapol ingin mengkonfirmasi terkait adanya peristiwa perampasan motor oleh oknum preman berkedok debkolektor di wilayah hukumnya, statement salah satu oknum Kanit tersebut melalui obrolan WhatsApp, dinilai menciderai profesi Wartawan.
“Saya konfirmasi terkait itu melalui chat WA namun di jawab, Ke Kapolsek aja om,” kata Shem sambil meniru ucapan AKP M.Trisno yang melalui sambungan WhatsAppnya, Jum’at, (11/3/2022).
Lanjut, Shem menirukan, silakan saja ke Kapolsek, berita sudah naik beberapa hari lalu, kalo komunikasi, dan atau silahturahmi monggo, tapi kalo tanya kasus atau perkara ya ke Kapolsek gitu om.
“Emang om sudah berapa lama jadi wartawan, kalo dah lama tau dong prosedur, di atas Kanit ada Kapolsek, begitu om,” ucap Shem yang menirukan obrolan Kanit tersebut.
Shem merasa tidak menerima bahasa “Sudah berapa lama jadi wartawan”. Itu yang membuatnya akan melaporkan secara persuasif pada Kapolres.
“Dia (Kanit) seharusnya memberi perkataan yang kondusif, aman, dan terarah, bukannya seolah-olah malah menyudutkan wartawan,” tuturnya.
Namun, saat di konfirmasi via WhatsApp perihal beredarnya pemberitaan tersebut, Sabtu, (12/3) pagi, Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, AKP M.Trisno mengatakan, bro ke komamdo aja bto kita ngobrol.
Ditempat terpisah, menanggapi hal tersebut, Ketua MIO (Media Independen Online) Jakarta Barat, Cuncun juga meminta agar Kapolres memberikan teguran pada bawahannya itu.
“Kapolres sebagai pimpinan wajib menegur bawahannya, saya rasa ucapan yang dilontarkan pada awak media tidak menimbulkan persepsi berbeda, dan meremehkan profesi wartawan yang sedang mencari informasi,” tukasnya.
Penulis: Za