MAKASSAR, suararealitas.co – Sejumlah dosen prodi kebidanan Universitas Almarisah Madani melakukan pengabdian masyarakat di Kampung KB, Jl. Flamboyan Barat RT 04 RW 02, Mattoangin, Mariso, Kota Makassar.
Agenda berjudul pemanfaatan pangan lokal dalam pencegahan stunting pada balita ini tujuannya untuk mencegah dan mengendalikan kejadian stunting melalui pemberdayaan masyarakat.
Hal ini menunjukkan bahwa pengabdian yang dilakukan tidak bersifat seremonial, melainkan berorientasi pada dampak jangka panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Tim Pengabdi, Hafsah, ST., M.Kes mengatakan, bahwa kegiatan pengabdian masyarakat diawali dengan sosialisasi dan koordinasi dengan pihak desa setempat.
Selain itu, pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memiliki makna strategis dalam menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan riil masyarakat.
“Dosen-dosen kebidanan Universitas Almarisah Madani telah membuktikan komitmen mereka terhadap dharma ini melalui berbagai program pengabdian yang menyentuh langsung aspek kehidupan masyarakat, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun lingkungan,” kata Hafsah kepada suararealitas.co, Sabtu (31/5/2025).
Menurut Hafsah, Universitas Almarisah Madani, ialah sebagai institusi pendidikan tinggi yang menjunjung nilai-nilai keilmuan dan keislaman, menjalankan pengabdian masyarakat tidak sekadar sebagai kewajiban administratif, tetapi sebagai wujud tanggung jawab moral dan sosial.
Bahkan Hafsah pun mengaku, bahwa dosen tidak hanya mentransfer ilmu di ruang kelas, tetapi juga turun langsung ke lapangan, berdialog dengan masyarakat, menggali potensi lokal, dan mencari solusi atas permasalahan yang ada.
“Misalnya, dalam pemanfaatan pangan lokal dalam pencegahan stunting pada balita, para dosen tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga berkolaborasi dengan Kader Ciki serta Lurah di Kampung KB ini dalam proses pembuatan MPASI yang sehat,” bebernya.
Hafsah mengharapkan pemerintah agar pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen Universitas Almarisah Madani perlu terus didukung dan dikembangkan, baik dari segi pendanaan, kolaborasi lintas sektor, maupun publikasi ilmiah yang merefleksikan capaian-capaian nyata.
“Akhirnya, pengabdian masyarakat bukan hanya soal memberi, tetapi juga soal belajar dan tumbuh bersama masyarakat. Ketika ilmu pengetahuan bersanding erat dengan kearifan lokal, di situlah kita melihat peran sejati perguruan tinggi dalam membangun bangsa,” tukasnya.
Hal senada diungkapkan seorang anggota pengabdian masyarakat, Fitri Adriani, S.ST., M.Kes ini merasa sangat prihatin atas minimnya edukasi di lokasi tersebut.
“Jadi dengan kegiatan ini, kami sangat senang membantu warga maupun pihak kelurahan dalam menekan angka stunting melalui edukasi sehingga dalam beberapa hari ini kami masih butuh pendekatan,” ungkap Dosen Universitas Almarisah Madani yang juga Mahasiswa S3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin di lokasi.
Setelah pengabdian masyarakat mengenai stunting ini, Fitri berharap, meningkatnya kesadaran masyarakat tentang stunting dan dampaknya, serta perubahan perilaku yang mengarah pada upaya pencegahan stunting, terutama pada anak-anak usia dini.
“Selain itu, diharapkan terjadi penurunan angka prevalensi stunting di wilayah tersebut dan peningkatan kualitas hidup anak-anak,” pungkasnya.