Surat Terbuka untuk Presiden, Forum Komunikasi Korban PT BDS Minta Haknya Dibayarkan

- Jurnalis

Senin, 4 Agustus 2025 - 12:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

POTRET: Henny yang mewakili para perempuan pengusaha sekaligus istri owner CV. Griya Kreatif dalam jumpa persnya, Senin (4/8/2025) di kawasan Jakarta Timur. (Foto: suararealitas.co/Za)

POTRET: Henny yang mewakili para perempuan pengusaha sekaligus istri owner CV. Griya Kreatif dalam jumpa persnya, Senin (4/8/2025) di kawasan Jakarta Timur. (Foto: suararealitas.co/Za)

JAKARTA, suararealitas.co – Para pelaku supplier daging ayam dan ikan kompak menyampaikan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto pada hari Senin, 4 Agustus 2025. Mereka antara lain owner CV. Indovarm Yuan Nilasari, Vita (owner PT. Tri Boga), Henny (istri owner CV. Griya Kreatif), Yuni (istri owner PT. Jangbong Hebat).

Terdapat 18 vendor lainnya yang tergabung dalam Forum Komunikasi Korban BDS turut serta dalam kampanye ini.

Surat terbuka ini juga diserahkan kepada sejumlah pihak pemangku kepentingan. Diantaranya, Kapolri, Ketua KPK, dan Kejaksaan Agung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut isi lengkap surat terbuka dari Forum Komunikasi Korban BDS untuk Presiden Prabowo.

“Surat terbuka dari kami yang duduk disini wanita dan istri pengusaha kecil menengah yang berjuang mandiri demi menghidupi keluarga dan mempertahankan usaha kami dalam menyampaikan jeritan dan penderitaan kami (korban) atas gagal bayarnya tagihan oleh BUMD Kabupaten Bandung yaitu PT Bandung Daya Sentosa (BDS) yang notabenennya mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Bandung,” kata Henny yang mewakili para perempuan pengusaha sekaligus istri owner CV. Griya Kreatif dalam jumpa persnya, Senin (4/8/2025) di kawasan Jakarta Timur.

Baca Juga :  Masykur Isnan: Komitmen dan Konsisten Perlu Pengetahuan Soal Roda Federasi Serikat Pekerja

Henny mengaku, bahwa sudah setahun pihaknya belum mendapatkan kepastian dan kejelasan, serta itikad baik dari PT BDS untuk menyelesaikan kewajibannya.

Padahal, pihaknya bersama vendor lainnya telah menjalankan tugas dan kewajiban kami secara sah dan profesional.

Menanggung Derita dari Gerakan Gagal Bayar

Akibat dari gagal bayar ini, kami (korban) menanggung derita yang luar biasa yakni;

  1. Usaha terguncang, rumah tangga menjadi terganggu dan anak-anak merasa kehilangan aman. Bahkan tidak lagi mampu membayar uang sekolah.
  2. Mem-PHK kan semua karyawan. Mereka pun menjadi korban yang terdampak, kehilangan penghasilan dan masa depan.
  3. Dalam menyuplai ayam BLD, semua vendor berhutang kepada bank serta pihak ke tiga, sehingga rumahnya terancam disita dan kini dikejar-kejar oleh debt collector.
  4. Salah satu rekan bisnis yang tergabung dalam forum itu mendapatkan diskriminasi, sehingga dilaporkan secara pidana. Padahal, akar permasalahannya adalah belum dibayarkan oleh PT BDS.
Baca Juga :  Bulan Penuh Berkah, Satlantas Bagikan Makanan Buka Puasa di Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok

“Kami bukan koruptor. Kami bukan penjahat. Kami hanyalah wanita pelaku usaha, rakyat biasa yang tidak mengerti hukum, tapi kami percaya bahwa hukum dan keadilan masih hidup di negeri ini,” imbuh Henny.

Melalui surat terbuka tersebut, dia pun memohon dengan sangat kepada Presiden Prabowo Subianto, Kapolri, Jaksa Agung, dan Ketua KPK untuk mendengar dan melindungi kami.

“Kami hanya meminta hak kami dikembalikan agar usaha kami kembali normal, dan kami meminta perhatian kepada pemerintah pusat agar BUMD tidak merugikan dan menyengsarakan rakyat,” keluh Henny.

“Kami percaya, jika suara kami didengar oleh pemimpin tertinggi negeri ini, akan ada jalan keluar yang adil dan seluruh hak dikembalikan. Dengan ini kami serahkan harapan kami kepada hati nurani dan keberanian para pemimpin bangsa,” tambah Henny.

Berita Terkait

Pesan Kornel ke Anggota PWI Jakbar: Jangan Jadi Pemeras dan Berlagak Preman!
Pemuda Muhammadiyah Jakarta Desak Tewasnya Pengemudi Ojol Diusut Tuntas
Nikson Silalahi Ajak Masyarakat Jadi Barisan Penyejuk: Jangan Mengutuk dan Perkeruh Suasana!
MUI DKI Jakarta Imbau Hormati Hukum dan Doakan Korban Tragedi Demo
KPID DKI Jakarta Tuai Kritik, Dinilai Membatasi Kebebasan Pers dalam Pemberitaan Aksi Unjuk Rasa
Menyongsong Era MRT, Kawasan Ikonik Kota Tua dan Glodok Jadi Fokus Penataan Pemkot Jakbar
BRI Branch Office Jakarta Hayam Wuruk Gelar Sosialisasi Brillian Way, Wujud Komitmen Tanamkan Budaya Kerja Unggul Terhadap Karyawan
Meriah dan Penuh Antusias, BRI Cabang Jakarta Hayam Wuruk Serahkan Hadiah Undian Simpedes Periode 1 Tahun 2024

Berita Terkait

Minggu, 31 Agustus 2025 - 16:12 WIB

Pesan Kornel ke Anggota PWI Jakbar: Jangan Jadi Pemeras dan Berlagak Preman!

Jumat, 29 Agustus 2025 - 16:04 WIB

Pemuda Muhammadiyah Jakarta Desak Tewasnya Pengemudi Ojol Diusut Tuntas

Jumat, 29 Agustus 2025 - 14:19 WIB

Nikson Silalahi Ajak Masyarakat Jadi Barisan Penyejuk: Jangan Mengutuk dan Perkeruh Suasana!

Jumat, 29 Agustus 2025 - 14:04 WIB

MUI DKI Jakarta Imbau Hormati Hukum dan Doakan Korban Tragedi Demo

Jumat, 29 Agustus 2025 - 13:48 WIB

KPID DKI Jakarta Tuai Kritik, Dinilai Membatasi Kebebasan Pers dalam Pemberitaan Aksi Unjuk Rasa

Berita Terbaru