Bekasi – Suararealitas.co ||10 Juli 2025 Indonesia mengalami fenomena kemarau basah, yaitu kondisi
di mana hujan masih turun secara berkala atau memiliki curah hujan di atas normal
meskipun secara kalender sudah memasuki musim kemarau. Dampak paling signifikan
dari fenomena kemarau ba sah ini adalah potensi bencana hidrometeorologi. Curah
hujan yang tinggi di musim kemarau meningkatkan risiko terjadinya bencana banjir,
terutama di daerah dengan sistem drainase yang kurang memadai atau topografi
rentan.
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) dan PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP)
memberikan bantuan berupa semba ko kepada warga terdampak banjir di Desa Srijaya,
Kecataman Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
“Kantor CTP berdekatan dengan warga terdampak banjir, sehingga sudah seharusnya
Perusahaan memiliki awareness terhadap lingkungan sekitar,” ujar Bapak Erwan Dwi
Winanto, selaku Direktur PT CTP Tollways.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantuan berupa paket sembako dan makanan siap saji bagi warga terdampak
disalurkan bersama SPSL dan CTP. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen dari
SPSL dan CTP untuk hadir di tengah masyarakat yang terdampak bencana dan sejalan
dengan nilai-nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Bantuan ini
diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi warga terdampak serta
mendorong semangat gotong royong dalam menghadapi bencana.
“Kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang
terdampak banjir serta memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi dengan baik,”
lanjut Ervwan.
Bantuan diserahkan pihak SPSL dan CTP di Kantor Desa Srijaya, dan diterima oleh
Kepala Desa Srijaya, Canih Hermansyah di Kantor Kepala Desa Srijaya. Beliau menyampaikan wilayah Desa Srijaya yang terdampak banjir adalah RT 06/ RWO1, RT
01/ RW02, dan RT 02/ RW01, sementara jumlah Kepala Keuarga (KK) yang terdampak
banjir sekitar 300 KK. Beliau mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas
kepedulian dari SPSL dan CTP.
“Sejak awal CTP berkantor di Desa Srijaya, warga merasa diperhatikan apabila
membutuhkan bantuan, terutama saat terjadi bencana banjir, seperti saat ini atau
Maret lalu,” ujar Canih.
Editor : Jody