Sekolah Gratis: Dongeng yang Dituturkan Andra Soni ?

- Jurnalis

Jumat, 27 Juni 2025 - 17:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TANGERANG, Suararealitas.co – Wali Murid SMK As-Saida Kota Tangerang Kaget Dihantam Biaya Daftar Ulang Sampai Rp1,8 Juta

Janji “sekolah gratis” di Banten makin terasa sebagai ilusi massal. Di lapangan, wali murid justru dikejutkan dengan daftar ulang bernilai jutaan rupiah—di sekolah yang katanya telah dibiayai negara.

Salah satunya terjadi di SMKS As-Saida Kota Tangerang. Para orangtua siswa kelas XI dan XII diminta membayar daftar ulang sebesar Rp1,7 juta hingga Rp1,8 juta. Padahal, sekolah ini disebut sebagai peserta program SPMB yang digadang-gadang pemerintah sebagai jalur pendidikan gratis untuk keluarga tak mampu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun dalam dokumen yang diterima wartawan, rincian pungutan itu meliputi: SPP bulan Juli, iuran OSIS, kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan pendidikan, layanan medis, hingga angsuran praktik. Ironisnya, semua itu dibebankan kepada siswa yang seharusnya sudah mendapatkan subsidi penuh.

Salah satu wali murid kelas XI, berinisial N, mengaku muak dengan kebijakan yang menurutnya hanya mempermainkan harapan rakyat kecil.

Baca Juga :  Maryono Bubarkan Kobam, Ketua DPRD Angkat Topi

“Sekolah gratis dari mananya? Dongen Andra Soni inimah, buktinya Kami tetap diminta bayar. Ini program pemerintah katanya, tapi kenyataannya kami yang nanggung. Sama aja dengan program nipu,” ujarnya, Jumat (28/6).

Ida, orangtua siswa kelas XII, bahkan mengaku sempat menunda pembayaran karena uang sebesar itu tak tersedia dalam waktu cepat.

“Kami kira beneran gratis. Tapi ternyata disuruh bayar hampir dua juta. Informasinya enggak jelas. Yang katanya bantuan, malah jadi beban,” ujarnya kesal.

Lebih jauh, Fitri, orangtua calon siswa baru yang anaknya akan masuk kelas X, sudah merasa waswas sebelum tahun ajaran dimulai. Ia khawatir, jebakan biaya ini hanya ditunda sementara, dan akan muncul saat anaknya naik ke kelas XI.

“Dari awal dibilang gratis, tapi kalau naik kelas harus bayar kayak begini, ya itu penipuan model baru. Kami ini rakyat kecil,” katanya.

Baca Juga :  Klarifikasi Polsek Kelapa Dua usai Dituding Barbuk Tindak Pidana Dipakai hingga Digelapkan Oknum Polisi

Program sekolah gratis selama ini digembar-gemborkan sebagai solusi pendidikan untuk warga kurang mampu. Tapi kenyataan di lapangan berkata lain. Sekolah tetap menarik pungutan, pemerintah bungkam, dan pengawasan nyaris nihil.

“Kalau pemerintah membiarkan ini, berarti programnya hanya kamuflase. Jika masih ada pungutan, maka klaim sekolah gratis itu bohong publik,” tegas Mohamad Harsono Tunggal Putra, aktivis dan penggiat sosial di Tangerang.

Dalam komentarnya, Harsono menambahkan bahwa ketidaktegasan Pemprov Banten dalam mengatur dan mengawasi jalannya program SPMB membuka ruang abu-abu bagi sekolah untuk tetap membebankan biaya dengan berbagai dalih.

“Jangan biarkan sekolah bermain di celah aturan. Kalau memang biaya belum bisa ditanggung penuh, pemerintah harus jujur sejak awal. Jangan bersembunyi di balik spanduk sekolah gratis, tapi faktanya rakyat tetap bayar. Itu manipulasi sistemik,” tandas Harsono.

Berita Terkait

Lewat Buku Mimpi Lala, Bunda PAUD Ajak Anak Gemar Konsumsi Buah
Siswa SD Pemenang Lomba Mewarnai Diajak Pertamina Enduro Nonton MotoGP Mandalika
Perbedaan Kronologi Jadi Sorotan dalam Kasus Guru SMPN 23
Dimulainya KKN Kelompok 04 IUQI Bogor di Desa Cibitung Wetan, Pamijahan: Berkontribusi untuk Kemajuan
Meriahkan Hari Anak Nasional, Ancol Gelar Lomba Mewarnai Bertajuk Ruang Keajaiban
Sederet Kemeriahan Ruang Seni Siswa di Taman Gorontalo
Menuju Indonesia Emas 2045, Sudin Pendidikan Jakarta Barat Rayakan Hari Anak Nasional dengan Segudang Prestasi
MPLS 2025, Peserta Didik Baru di Jakbar Diminta Tanamkan Kedisiplinan

Berita Terkait

Selasa, 26 Agustus 2025 - 20:07 WIB

Lewat Buku Mimpi Lala, Bunda PAUD Ajak Anak Gemar Konsumsi Buah

Jumat, 15 Agustus 2025 - 06:54 WIB

Siswa SD Pemenang Lomba Mewarnai Diajak Pertamina Enduro Nonton MotoGP Mandalika

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:08 WIB

Perbedaan Kronologi Jadi Sorotan dalam Kasus Guru SMPN 23

Rabu, 6 Agustus 2025 - 13:51 WIB

Dimulainya KKN Kelompok 04 IUQI Bogor di Desa Cibitung Wetan, Pamijahan: Berkontribusi untuk Kemajuan

Sabtu, 26 Juli 2025 - 14:56 WIB

Meriahkan Hari Anak Nasional, Ancol Gelar Lomba Mewarnai Bertajuk Ruang Keajaiban

Berita Terbaru