Dengan adanya dua kubu Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) yaitu HNSI kubu Bogor dan HNSI kubu Bali, membuat HNSI menjadi mati suri, HNSI selaku wadah organisasi perkumpulan bagi seluruh masyarakat nelayan di Indonesia dimana tugas dan fungsinya untuk menjembatani Program kegitan pemerintah agar dapat dilaksanakan dengan tepat sasaran kepada masyarakat nelayan di seluruh Indonesia, menjadi tidak berjalan akibat dari adanya dualisme ini.
Selama adanya dualisme ini HNSI tidak dapat berkoordinasi dengan instasi pemerintah baik dipusat maupun di daerah, hal ini menyebabkan roda kegiatan HNSI tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, kata Laksamana TNI (Purn) Sumardjono Ketum HNSI kubu Bogor.
Dalam rangka Hari Ulang Tahun HNSI ke 29 yg jatuh pada tanggal 21 Mei 2025, Sumardjono berinisiatif memamfaatkan momentum ini dengan mengambil satu langkah strategis yaitu ingin mempersatukan kedua kubu HNSI melebur menjadi satu sehingga HNSI dapat mulai bekerja mendukung program kegiatan pemerintah untuk kepentingan kepentingan masyarakat nelayan.
Langkah ini dimulainya dengan mengusulkan kepada Kementerian Hukum agar mengundang kedua kubu HNSI, maka pada hari Selasa tanggal 29 April 2015 jam 10.00 wib para pengurus HNSI dari kedua kubu melakukan audiensi ke kantor Kementrian Hukum yang diterima oleh Dirjen AHU Bapak Widodo guna membahas rekonsiliasi atau penyatuan kembali dua kubu dalam kepengurusan organisasi nelayan HNSI.
Dalam acara penyatuan organisasi HNSI ini Kemenkum memberikan waktu konsolidasi untuk rekonsiliasi menjadi satu HNSI dalam waktu 14 hari diharapkan tgl 13 Mei 2025 sudah selesai.
Setelah acara di Kementerian Hukum Sumardjono mengadakan pertemuan strategis dengan Deputi Komisioner BP Tapera, Doddy Bursman, beserta Direktur Pembiayaan dan Tim Teknis BP Tapera di Resto Lawuh Mbah Uti, Jl. Kadupugur 1, Cikeas Udik, Kabupaten Bogor. Pertemuan ini menjadi tindak lanjut nyata dari komitmen bersama mendukung program nasional pembangunan 3 juta unit rumah, dengan fokus khusus 1 juta unit rumah untuk anggota nelayan HNSI di wilayah pesisir.
Inisiatif pembangunan satu juta rumah ini bukan hanya proyek fisik, tetapi tonggak peradaban baru bagi masyarakat pesisir. HNSI akan terus mengawal implementasi program ini hingga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para nelayan di seluruh Indonesia.” tegas Ketua Umum HNSI, Laksamana TNI (Purn) Sumardjono dalam pernyataannya, Selasa (29/04/2025). Guna mendukung realisasi teknis di lapangan, program ini akan digerakkan melalui Induk Koperasi Nelayan Sejahtera (INKONERA), yang telah memiliki jaringan Koperasi Primer aktif diberbagai wilayah pesisir.