Jakarta,Suararealitas.co –Kementerian Perdagangan bersinergi dengan PT Astra International Tbkmeluncurkan Program “Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor” di kantor Kemendag, Jakarta, pada Senin, (19/6). Kegiatan ini akan mendukung penguatan program prioritas Kemendag yang mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menjadi eksportir, yaitu UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.
Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor bertujuan untuk mencetak UMKM baru berorientasi ekspor melalui pembinaan yang terarah, terukur, dan berkelanjutan. Kolaborasi ini merupakan wujud implementasi Nota Kesepakatan (MoU) Bersama antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag dan PT Astra International Tbk.“
Program Astra Export Champion dengan semangat UMKM BISA Ekspor adalah wujud nyata kolaborasi sektor swasta dan pemerintah dalam membangun kapasitas UMKM untuk menembus pasar global. Semoga program ini menjadi inspirasi dan pemacu semangat bagi UMKM Indonesia untuk terus naik kelas,”ujar Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Turut hadir pada peluncuran ini, yaitu Chief of Corporate Affairs PT Astra International Boy Kelana Soebroto dan Environment Social Responsibility Division Head PT Astra International Diah Suran. Selain itu, turut hadir perwakilan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Pertanian, Kementerian Transmigrasi, Kementerian Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah, serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
Sementara itu, mendampingi Mendag Busan, yaitu Direktur Jenderal PEN Fajarini Puntodewi. Mendag Busan berharap, melalui Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor, peserta dapat memperoleh wawasan dalam mengatasi tantangan perdagangan global. Ia juga berharap, peserta mendapat pemahaman mendalam terkait kegiatan ekspor, peningkatan daya saing produk, hingga pembukaan akses pasar. Ilmu yang didapat itu kemudian dapat diadaptasi ke lingkup masing-masing bisnis. “Mari kita manfaatkan momen yang baik ini untuk memperkuat sinergi pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan ekosistem ekspor yang inklusif dan berkelanjutan,”tambah Mendag Busan.
Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor merupakan program berbentuk pendampingan komprehensif bagi UMKM yang berorientasi ekspor. Pendampingan ini akan membantu UMKM meningkatkan kemampuan dan kesiapan untuk ekspor secara mandiri, sehingga dapat bersaing di pasar global. Pendampingan secara daring dan luring dilakukan dalam beberapa tahap pelatihan, yaitu kelas untuk umum, bootcamp berupa inkubasi, serta finalisasi business plandan eksekusi awal ekspor. Pada akhir program, akan dipilih 20 juara (champions)yang akan mengikuti Trade Expo Indonesia 2025 pada 15—19 Oktober 2025.
Aktivitas pendampingan akan dilaksanakan pada Juni—Oktober 2025 dengan melibatkan UMKM dari beberapa sektor, antara lain, komoditas produk pertanian, perkebunan, dan peternakan; makanan dan minuman olahan; perikanan; serta wastra dan kerajinan. Saat ini, proses perekrutan peserta yang dilaksanakan pada 5—25 Mei 2025 masih terus berjalan. Hingga 18 Mei 2025, tercatat 486 pelaku usaha UMKM yang telah mendaftar. Partisipasi pelaku UMKM ini diperkirakan akan terus bertambah.
Menurut Mendag Busan, kolaborasi Kemendagdengan Astra Internasional merupakan langkah konkret dalam meningkatkan ekspor melalui program UMKM BISA Ekspor. “Kami juga mengoptimalkan peran perwakilan perdagangan RI untuk mendukung diversifikasi pasar ekspor, khususnya bagi UMKM Indonesia. UMKM yang berpartisipasi dalam kegiatan ini telah melalui seleksi berdasarkan potensi produk, kesiapan produksi, dan daya saing ekspor. Hal ini menunjukkan pendekatan pengembangan ekspor menyeluruh yang didorong pemerintah,” ucap Mendag Busan.
Mendag Busan juga mengungkapkan, Kemendag telah menghadirkan wadah inklusif yang mempertemukan UMKM dengan peluang pasar ekspor melalui kegiatan presentasi bisnis (pitching) dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching). Selama Januari—April 2025, telah dilaksanakan 246 business matchingyang terdiri atas 165 pitchingdan 81 pertemuan dengan buyer.Nilai transaksi yang dicapai sebesar USD 57,61 juta, terdiri dari purchase order (PO) senilai USD 36,11 juta dan transaksi potensial senilai USD 21,49 juta.
Sementara itu, Dirjen PEN Fajarini Puntodewi menambahkan, Astra Export Champion: UMKM BISA Eksporditargetkan menjangkau lebih banyak daerah melalui sinergi dengan Kementerian dan lembaga terkait, dinas yang membidangi perdagangan, serta mitra pendukung lainnya. “Diharapkan, program ini akan membentuk ekosistem ekspor yang inklusif serta melahirkan lebih banyak eksportir baru dari berbagai daerah di Indonesia,”ujar Puntodewi.
Sementara Boy Kelana menyampaikan, kolaborasi strategis antara Astra dan Kemendag melalui program Astra Export Champion: UMKM ”BISA” Ekspor, merupakan langkah nyata dalam membangun ekosistem ekspor yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Melalui pemberdayaan UMKM, peningkatan kapasitas, pemenuhan standar kualitas dan akses ke pasar global ini diharapkan dapat semakin meningkatkan daya saing produk lokal di pasar internasional.Boy juga mengungkapkan, Program Astra Export Champion: UMKM ”BISA” Ekspor sejalan dengan program Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra yang sudah dibangun sejak 2013.
Program ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam peningkatan kesejahtera ekonomi masyarakat dengan pendekatan pengembangan Produk Unggulan Kawasan Desa (Prukades). Hingga saat ini, Astra telah membina 1.515 desa dan kampung di 35 provinsi di Indonesia, dan berhasil menjual produk unggulan desa ke pasar internasional dengan nilai valuasi ekspor sebesar Rp349 miliar.
Pembinaan pengembangan produk UMKM turut dilakukan Yayasan Astra yang berfokus pada pembinaan UMKM, yaitu Yayasan Dharma Bhakti Astra yang merupakan salah satu dari sembilan Yayasan di bawah naungan Astradan telah memberikan pembinaan kepada 13.663 UMKM di Indonesia dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 75.451 orang.Gelar Wicara Bersama UMKMPeluncuran Program Astra Export Champion: UMKM BISA Ekspor dirangkai dengan gelar wicara (talkshow)bersama pelaku UMKM. Talk showini menghadirkan narasumber yang berpengalaman di bidang ekspor dan pemberdayaan UMKM.
Hadir sebagai narasumber pada acara ini Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Ditjen PEN Miftah Farid, Head of Corporate Social Responsibility Astra Triyanto, Champion Desa Sejahtera Astra Koperasi Manises Sejahtera Ahmad Sobirin, dan dimoderatori oleh pendiri Akademi Mudah Ekspor Zahra Margautami.
Dalam paparannya, Miftah menyampaikan fokus kerja Kementerian Perdagangan, khususnya dalam meningkatkan peluang ekspor produk UMKM, yakni Perluasan Pasar Ekspor dan UMKM BISA Ekspor. Miftah mengungkapkan, Kemendag memiliki beberapa strategi untuk memperkuat daya saing UMKM. Strategi ini, yaitu Pengembangan Produk Ekspor melalui pengembangan produk dan desain, Pengembangan Pelaku ekspor melalui pelatihan, serta Pengembangan pasar ekspor melalui fasilitasi dan pendampingan pemasaran.
Sementara Triyanto memaparkan komitmen Astra dalam memberdayakan UMKM melalui berbagai program pembinaan di seluruh Indonesia. Program ini mencakup pelatihan, penguatan produk, dan pemasaran produk UMKM. Program ini berkolaborasi dengan kementerian dan universitas untuk meningkatkan kapasitas UMKM. Dalam paparannya, ia menekankan upaya Astra dalam memfasilitasi akses modal untuk UMKM agar dapat bersaing di pasar global. Dengan langkah-langkah ini, ia berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperluas jangkauan produk lokal ke pasar internasional.Sedangkan, Ahmad Sobirin menjelaskan, koperasi yang dipimpinnya merupakan salah satu UMKM binaan Astra dan alumni Export Coaching Program Kemendag dengan produk utama gula semut. Pihaknya mengapresiasi Kemendag yang telah memfasilitasi pertemuan dengan buyer melalui kegiatan business matching.