JAKARTA, suararealitas.co – Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Namun, banyak ibu mengalami kesulitan dalam produksi ASI, yang dapat disebabkan oleh faktor psikologis dan fisiologis.
Salah satu metode yang terbukti efektif dalam meningkatkan produksi ASI adalah pijat oksitosin, terutama jika dilakukan oleh suami.
Diketahui, pijat oksitosin merangsang hormon oksitosin yang berperan dalam refleks let-down ASI, sekaligus meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan suami, sehingga mengurangi stres dan meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam menyusui.
Selain itu, juga merupakan salah satu metode non-farmakologis yang terbukti dapat membantu memperlancar produksi ASI dengan cara merangsang pelepasan hormon oksitosin, yang berperan dalam refleks let-down ASI.
Ketika suami terlibat dalam memberikan pijatan oksitosin, ibu tidak hanya mendapatkan manfaat fisiologis, tetapi juga dukungan emosional yang dapat mengurangi stres dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui.
Namun, kesadaran mengenai manfaat pijat oksitosin oleh suami masih rendah, dan belum banyak kebijakan yang mendorong keterlibatan suami dalam mendukung ibu menyusui.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi pijat oksitosin sebagai bagian dari strategi keberhasilan ASI eksklusif.
Permasalahan
Meskipun pijat oksitosin terbukti efektif dalam memperlancar ASI, masih terdapat beberapa kendala dalam implementasinya, antara lain;
- Kurangnya pengetahuan dan kesadaran suami tentang pentingnya keterlibatan dalam proses menyusui.
- Minimnya edukasi dan pelatihan mengenai teknik pijat oksitosin bagi pasangan suami-istri.
- Keterbatasan kebijakan yang mendukung peran suami dalam perawatan ibu pascapersalinan, seperti cuti ayah yang terbatas.
Tujuan Kebijakan
Dengan meningkatkan pemahaman suami dan keluarga mengenai manfaat pijat oksitosin dalam mendukung keberhasilan ASI eksklusif diantaranya;
- Mendorong partisipasi aktif suami dalam proses menyusui melalui edukasi dan sosialisasi.
- Mengembangkan kebijakan yang mendukung peran suami dalam perawatan ibu dan bayi pasca persalinan.
Fakta dan Temuan
Penelitian menunjukkan bahwa pijat oksitosin dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin dalam tubuh ibu, sehingga mempercepat pengeluaran ASI.
Studi di berbagai negara membuktikan bahwa ibu yang mendapatkan pijat oksitosin secara rutin mengalami peningkatan volume ASI dibandingkan dengan ibu yang tidak mendapatkan pijatan tersebut.
Keterlibatan suami dalam proses menyusui memberikan dukungan emosional yang signifikan, mengurangi tingkat stres ibu, dan memperkuat peran suami dalam pengasuhan anak.
Beberapa intervensi berbasis komunitas telah menunjukkan bahwa edukasi mengenai pijat oksitosin kepada suami dapat meningkatkan tingkat keberhasilan ASI eksklusif hingga 80%.
Model Literasi Kesehatan
Peningkatan literasi kesehatan mengenai pijat oksitosin dapat dilakukan melalui:
- Edukasi Formal; mengintegrasikan materi pijat oksitosin dalam kelas kehamilan dan persiapan persalinan.
- Kampanye Media; menggunakan media sosial, televisi, dan radio untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
- Pelatihan Praktis; memberikan pelatihan langsung kepada pasangan suami-istri melalui layanan kesehatan.
- Pendekatan Berbasis Komunitas; melibatkan kader kesehatan dan tokoh masyarakat dalam menyebarkan informasi mengenai pijat oksitosin.
Alternatif Kebijakan
1. Peningkatan Edukasi dan Kesadaran.
(a). Mengadakan program edukasi dan pelatihan pijat oksitosin di fasilitas kesehatan.
(b). Meningkatkan keterlibatan tenaga kesehatan dalam memberikan informasi kepadapasangan suami-istri.
2. Dukungan Kebijakan untuk Keterlibatan Suami
(a). Mendorong kebijakan cuti ayah yang lebih fleksibel untuk memungkinkan suami lebih terlibat dalam perawatan ibu dan bayi setelah persalinan.
(b). Penyediaan ruang laktasi yang nyaman di tempat kerja dengan informasi mengenai pijat oksitosin dan teknik menyusui yang efektif.
3. Peningkatan Akses ke Sumber Informasi dan Pelatihan
(a). Membangun platform digital yang menyediakan panduan dan video edukasimengenai pijat oksitosin.
(b). Mendorong kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan komunitas dalam menyebarluaskan informasi.
Rekomendasi Kebijakan
1. Integrasi Edukasi Pijat Oksitosin dalam Program Kesehatan Ibu dan Anak dapat menjadikan edukasi pijat oksitosin sebagai bagian dari program kelas ibu hamil di puskesmas dan rumah sakit.
2. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kesehatan dengan memberikan pelatihan kepada bidan dan tenaga kesehatan lainnya agar dapat mengajarkan teknik pijat oksitosin secara efektif kepada pasangan suami-istri.
3. Penguatan Peran Suami dalam Menyusui dapat mempromosikan kebijakan yang memungkinkan suami mendapatkan informasi dan pelatihan mengenai perannya dalam mendukung menyusui.
4. Pengembangan Kebijakan Dukungan Keluarga dengan menyediakan kebijakan cuti ayah yang lebih fleksibel dan mendorong tempat kerjauntuk memberikan dukungan bagi ibu menyusui.
Kesimpulan
Sebagai informasi, pijat oksitosin oleh suami terbukti efektif dalam meningkatkan produksi ASI dengan cara merangsang hormon oksitosin dan memberikan dukungan emosional bagi ibu.
Untuk itu, diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan penerapan metode ini.
Kebijakan yang mendukung keterlibatan suami dalam proses menyusui dapat menjadi langkah strategis dalam meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Referensi Artikel
1. Ashari, Andi Asrina, & Fairus Prihatin Idris. (2020). undefined. Jurnal Mitrasehat, 10(1), 132- 145. https://doi.org/10.51171/jms.v10i1.122
2. Evi Novitasari, & Maryatun Maryatun. (2023). Penerapan Pijat Oksitosin Oleh Suami Terhadap Kelancaran Produksi ASI Pada Ibu post partum Di Puskesmas Kebakkramat 1 Kabupaten Karanganyar. Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan, 1(4), 11- 25. https://doi.org/10.55606/detector.v1i4.2487
3. Gultom, C. E., Jasmawati, J., & Nulhakim, L. (2023). Efektivitas Pijat Oksitosin oleh Suami Dan Bidan dalam Meningkatkan Kelancaran ASI pada Ibu Nifas. PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(2), 79-89. https://doi.org/10.56211/pubhealth.v2i2.370
4. Julizar1, M. (2022). Pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi asi pada ibu nifas Di praktik mandiri bidan (Pmb) Ida iriani, s.si.t kecamatan tanah jambo aye kabupaten Aceh utara. Getsempena Health Science Journal, 1(1), 36- 43. https://doi.org/10.46244/ghsj.v1i1.1706
5. Karlina, Y. (2023). Hubungan pijat oksitosin pada ibu nifas terhadap pengeluaran Dan produksi asi. https://doi.org/10.31219/osf.io/xr4qk.
Penulis : Fitri Adriani
Sumber Berita: Policy Brief