Jakarta,Suararealitas.co – Menyikapi dinamika sosial yang kian kompleks serta demi menjaga keamanan dan keutuhan bangsa, sejumlah elemen masyarakat menyampaikan Pernyataan Sikap Kebangsaan dalam sebuah kegiatan yang digelar di Sekretariat Pengurus Besar Jaringan Aktivis Muslim Indonesia (PB JATMI), Pondok Pesantren Abdurahman, Jakarta Timur, Selasa (2/9).
Acara diawali dengan doa bersama untuk almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia saat terjadi demonstrasi di Jakarta beberapa waktu lalu. Doa juga dipanjatkan bagi terwujudnya kedamaian, keamanan, dan persatuan bangsa di tengah kondisi sosial yang rawan perpecahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Koalisi Ojol Nasional, keluarga besar almarhum Affan Kurniawan, serta para tokoh dari Pondok Pesantren Abdulrahman Wahid Soko Tunggal. Kehadiran mereka mencerminkan tekad bersama untuk meneguhkan persatuan nasional di tengah dinamika sosial yang berpotensi mengancam keamanan bangsa.
Ketua Pondok Pesantren Abdulrahman Wahid Soko Tunggal, KH. Nurul Arifin Husein atau yang akrab disapa Gus Nuril, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar seruan moral, melainkan bentuk konsolidasi nyata untuk mengingatkan seluruh elemen masyarakat agar kembali menjunjung tinggi nilai kebersamaan, persatuan, dan keadilan sosial.
“Dengan semangat Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju, kegiatan ini kami harapkan dapat menjadi momentum konsolidasi moral dan kebangsaan. Kita semua harus waspada terhadap upaya yang dapat memecah belah persatuan dan kembali menegaskan komitmen untuk Indonesia yang lebih kuat, adil, dan sejahtera,” ujar Gus Nuril.
Sehubungan dengan dinamika dan perkembangan demonstrasi yang meluas dan telah terjadi anarkis sehingga menimbulkan korban, serta masalah-masalah kebangsaan lainnya, maka kami dari jajaran Pengurus Besar Jam’iyyah Ahli Thorigoh Mu’tabaroh se-Indonesia (PB-JATMI) menyatakan sikap antara lain:
- Dukungan penuh kepada Presiden Jenderal (Purn.) Prabowo Subianto untuk memimpin Negara Kesatuan Republik Indonesia selama lima tahun ke depan, dengan keyakinan mampu menyelesaikan persoalan kebangsaan di bidang pertahanan, keamanan, ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lainnya.
- Menyampaikan belasungkawa mendalam atas korban jiwa yang timbul akibat dinamika sosial dan politik belakangan ini, seraya mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan kekuatan.
- Meminta para pejabat negara untuk meninggalkan sikap arogan dan jumawa, serta melakukan introspeksi diri demi menjaga kepercayaan rakyat.
- Mengimbau seluruh elemen masyarakat agar dalam menyampaikan aspirasi tetap menjaga kondusivitas, menghindari kekerasan, dan melakukan tabayun atau klarifikasi terhadap informasi yang beredar.
- Mengajak seluruh bangsa untuk memperbanyak muhasabah, mujahadah, dan istighotsah, memohon pertolongan Allah SWT agar Indonesia senantiasa diberkahi, dijauhkan dari perpecahan, dan dikaruniai kedamaian serta kesejahteraan lahir batin.
Pernyataan sikap tersebut menegaskan perlunya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga stabilitas nasional, sekaligus menolak segala bentuk upaya yang mengancam persatuan Indonesia.