JAKARTA, suararealitas.co – Konflik antar dosen di lingkungan kampus bukanlah hal yang asing.
Perbedaan pandangan dalam pengajaran, penelitian, atau pengelolaan program studi kerap memicu gesekan, terlebih ketika ego profesional dan kepentingan pribadi mulai mendominasi.
Padahal, dosen sebagai motor penggerak akademik memegang peran sentral dalam menjaga integritas dan mutu institusi pendidikan tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu penyebab utama konflik antar dosen adalah minimnya komunikasi yang terbuka dan sistematis.
Ketidaksepakatan tentang pembagian tugas, kepemimpinan dalam tim penelitian, hingga perbedaan gaya kerja sering kali tidak dibahas secara langsung, melainkan berkembang menjadi ketegangan diam-diam yang mengganggu suasana kerja.
Untuk itu, kampus perlu mendorong pendekatan resolusi konflik yang berbasis pada dialog profesional dan mekanisme penyelesaian internal.
Pimpinan fakultas atau jurusan harus berperan aktif sebagai fasilitator yang adil dan netral dalam menangani perselisihan.
Penyediaan forum rutin seperti rapat refleksi kerja, evaluasi tim, atau forum diskusi akademik dapat menjadi sarana untuk menyampaikan kritik dan masukan secara terbuka namun tetap konstruktif.
Selain itu, penting bagi setiap dosen untuk membangun etos kerja kolaboratif dan memiliki keterampilan interpersonal yang baik. Kesadaran bahwa keberhasilan akademik bersifat kolektif, bukan individual, harus terus ditanamkan.
Ketika perbedaan pandangan dilihat bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai potensi pengayaan, maka konflik akan menjadi alat untuk memperkuat kualitas akademik, bukan sebaliknya.
Dengan menciptakan budaya saling menghormati, profesionalisme, dan keterbukaan terhadap perbedaan, kampus dapat menjadi lingkungan yang tidak hanya unggul dalam keilmuan, tetapi juga dewasa secara emosional dan sosial.
Resolusi konflik antar dosen bukan sekadar meredakan masalah personal, tetapi bagian dari menjaga ekosistem pendidikan yang sehat dan berkelanjutan.
Penulis : Sumarni
Sumber Berita: Mahasiswa S3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin