JAKARTA, suararealitas.co – Di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta yang terus tumbuh menjadi megapolitan, muncul sosok pemuda yang berani melawan arus ketidakadilan, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan, serta pengabdian. Dia ialah Alf. Muhammad Kurnia Ahyat, DM., SH.
Kurnia yang lahir dari orang tua yang bernama H.Damiri dan Hj.Amsah tersebut dijuluki Tokoh Pemuda Kedoya yang kini dikenal sebagai pejuang sosial, dan pembela hak-hak hukum kaum tertindas.
Lahir dari garis keturunan guru mengaji Kedoya, Guru Hamza bin KH. Syafi’ih yang dikenal sebagai orang sholeh dengan ketawadhuan, dan keistiqomahan nya sehingga melahirkan karomah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kurnia tidak hanya membawa nama besar keluarganya, tapi juga mewarisi semangat pengabdian kepada umat, dan masyarakat akar rumput.
Darah Ulama, Jiwa Sosial
Dibesarkan di lingkungan yang religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, Kurnia tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya paham soal hukum syariat, tetapi juga hukum negara.
Gelar sarjana hukum yang ia sandang bukan sekadar simbol akademik, tetapi menjadi alat perjuangan nyata untuk membela masyarakat kecil yang tertindas oleh hukum yang kerap tidak berpihak.
“Saya hanya menjalankan apa yang sudah dicontohkan oleh kakek saya, Guru Hamza. Beliau tak pernah pilih kasih dalam menolong umat. Kalau saya hari ini bisa bantu rakyat kecil di jalur hukum, itulah cara saya meneruskan perjuangan beliau,” ujarnya kepada suararealitas.co saat ditemui di sela-sela kegiatan sosialnya di Kedoya, Kamis (10/4/2025).
Membela Mereka yang Tak Didengar
Adapun, Kurnia aktif mendampingi berbagai kasus masyarakat marginal, mulai dari sengketa lahan, perdata rumah tangga, hingga kasus kriminalisasi pedagang kecil, dan buruh.
Yang membuatnya berbeda adalah: semua pendampingan hukum itu ia lakukan secara gratis atau hanya seikhlasnya, tanpa mematok bayaran kepada rakyat miskin.
“Bagi saya, keadilan itu tidak boleh mahal. Hukum bukan barang dagangan,” tegasnya.
Selain itu, ia juga kerap hadir di pengadilan mendampingi para pencari keadilan yang tidak mampu membayar pengacara.
Dalam beberapa kesempatan, Kurnia bahkan menggalang donasi dari para anggotanya untuk keperluan transportasi dan logistik keluarga terdakwa miskin yang harus menghadapi proses hukum yang panjang.
Penggerak Tradisi dan Budaya Lokal
Tak hanya aktif dalam dunia hukum, bersama para tokoh agama diantaranya KH.Mahmud Ma’ruf, KH.Namin Syaifuloh, Habib Ali Al-Haddad, Habib Abdulloh Alhaddad, dan Hendra Gunawan (Bang Wawah) Kurnia juga dikenal aktif sebagai penggerak Ziarah Kubro Kedoya.
Diketahui, Ziarah Kubro ialah sebuah tradisi sakral yang digelar setiap tanggal 26 bulan Rajab.
Acara ini menjadi momentum penting bagi warga untuk mendoakan para tokoh ulama yang telah wafat, serta mempererat hubungan sosial, dan spiritual masyarakat.
Di bawah koordinasinya, Ziarah Kubro menjadi lebih tertata, inklusif, dan terbuka untuk semua kalangan, tak terbatas pada warga asli saja.
Sosok yang Membaur Tanpa Sekat
Satu hal yang membuat Kurnia dicintai warga Kedoya adalah sikapnya yang merakyat dan tidak menjaga jarak. Ia biasa duduk di warung kopi bersama pemuda-pemuda lokal, ikut kerja bakti, hingga terlibat langsung dalam penanganan masalah sosial seperti kebersihan lingkungan, bantuan bencana, atau urusan birokrasi warga.
“Mas Kurnia itu orangnya adem, kalau bicara menyejukkan, kalau bertindak tegas. Beliau bukan cuma pintar ngomong, tapi juga turun langsung,” ujar Tokoh Masyarakat RW 06 Kedoya Utara, Syamsul.
Masa Depan Tokoh Lokal Kedoya
Dengan rekam jejak yang konsisten, banyak pihak menilai bahwa Kurnia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan-baik di ranah sosial, politik, maupun keagamaan.
Namun, Kurnia sendiri belum memikirkan langkah politik formal.
“Bagi saya saat ini, yang utama adalah tetap bisa hadir di tengah masyarakat, membantu sesuai kemampuan, dan menjaga warisan perjuangan Guru Hamza. Kalau masyarakat butuh, saya siap tanpa melihat suku, agama dan ras apapun. Tapi semua harus melalui niat yang lurus,” katanya dengan merendah.
Sebagai informasi, Kurnia adalah cerminan sosok pemuda yang tidak melupakan akar, tidak silau dengan gemerlap kota, dan tetap menapaki jalan perjuangan untuk keadilan dan keberkahan.
Di era modern yang penuh tantangan moral dan sosial, tokoh seperti Kurnia menjadi harapan baru bagi banyak orang.