Mendes PDTT Gandeng ASEAN Optimalkan Pembangunan Desa di Perbatasan

- Jurnalis

Jumat, 13 Januari 2023 - 15:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KUPANG – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menginisiasi forum kolaborasi antar negara-negara ASEAN untuk mengoptimalkan pembangunan desa di kawasan perbatasan.

Membangun jaringan lintas negara antar desa di kawasan perbatasan akan mempercepat kebangkitan daerah pinggiran terutama dalam pencapaian tujuan SDGs di masing-masing negara.

“Forum ini dapat menjadi media bagi kita, sekaligus menjadi langkah awal, khususnya bagi desa-desa di kawasan perbatasan dalam membangun jejaring, menjalin kolaborasi, dalam rangka percepatan pencapaian Sustainable Development Goals dari desa, berbasis data desa, berdasar potensi desa,” ungkapnya saat memberikan keynote speech dalam International Conference on Sustainable Rural Development in Border Areas pada Jumat (13/1/2022). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut pria yang akrab disapa Gus Halim, dari forum ini secara bersama-sama dapat memulai sebuah inisiasi pelembagaan bagi kerja sama antardesa di Kawasan regional Asia Tenggara, baik yang secara langsung merupakan wilayah lintas batas, maupun dengan desa-desa lain di Kawasan regional kita.

Gus Halim mengatakan kolaborasi ini sangat pentig. Pasalnya berdasarkan batas wilayah Indonesia di darat, Indonesia berbatasan langsung dengan tiga negara, Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Sementara di laut, perairan Indonesia berbatasan dengan sepuluh negara tetangga, India, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini.

Baca Juga :  IFSOC: Catatan Akhir Tahun 2022 "Momentum Penguatan Fondasi Fintech dan Ekonomi Digital"

“Dalam lingkup ASEAN, Indonesia memiliki lima titik hubung dengan lima negara anggota ASEAN lainnya. Ini harus bermakna bagi kolaborasi pembangunan desa-desa lintas negara, konektivitas ekonomi, hingga asimilasi budaya, dengan tetap berpijak kedaulatan negara masing-masing,” ucapnya.

Pada lima titik hubung ini, tambahnya, beranda Indonesia setidaknya ada 1.899 desa. Titik ini sekaligus menjadi jalan kolaborasi pembangunan 74.961 desa seluruh Indonesia dengan 74 ribu lebih desa di Thailand, 11 ribu lebih desa di Vietnam, ratusan desa di Malaysia, serta desa-desa lain di Kawasan regional kita.

Selain itu, untuk mencapai Sustainable Development Goals pada tahun 2030 dibutuhkan kolaborasi dan jejaring yang melibatkan banyak pihak, termasuk konesivitas ekonomi, berbagi praktik cerdas, mempromosikan keunggulan, mencari solusi dan, bahkan menginisiasi dan mengimplementasikan project bersama, berdasar data mikro desa, berbasis potensi desa-desa. 

Sebagai jalan untuk mempermudah itu semua, Gus Halim pun tak segan menawarkan SDGs Desa sebagai langkah taktis dan sistematis agar pembangunan tepat sasaran.

Baca Juga :  Republikorp Indonesia: Teguh Membangun Industri Pertahanan

“SDGs Desa memberi jalan untuk semua itu. Dengan berbasis pada SDGs Desa, desa-desa di Indonesia dapat berkontribusi 84 persen bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia. SDGs Desa memastikan keselarasan langkah pencapaian tujuan pembangunan nasional, sekaligus selaras dengan Sustainable Development Goals,” ungkapnya.

Saat ini, sebanyak 931.846 warga pendata, 77.723 admin pengelola di desa, berhasil mengumpulkan data, hingga menghasilkan 62.395 rekomendasi kegiatan pembangunan level desa.

“Capaian indeks SDGs Desa, mencerminkan capaian indeks komposit IDM, dengan capaian tertinggi, adalah SDGs Desa tujuan ke 7; Desa Berenergi Bersih dan Terbarukan, SDGs Desa tujuan ke 16; Desa Damai dan Sejahtera, serta SDGs Desa tujuan ke-1; Desa Tanpa Kemiskinan,” ujarnya.

Gus Halim menegaskan, penggunaan data mikro berbasis individu, keluarga, rukun tetangga, dan lingkungan desa, memastikan rekomendasi kegiatan pembangunan desa, tidak melewatkan seorang pun lepas dari aktivitas pembangunan.

Menurutnya perencanaan pembangunan berbasis rekomendasi data SDGs Desa, memastikan dampak dan manfaat pembangunan, dirasakan oleh setiap warga desa atau No One Left Behind. *(Na/SR

Berita Terkait

HUT Bhayangkara ke 79, Warga Muara Angke Jakut, Apresiasi Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bantu Tangani Rob dan Beri Sembako
Apical – Puskesmas Cilincing KolaborasiDukung Pencegahan Dan Penanganan StuntingMelalui Kegiatan Kelas Ibu Hamil Dan Kelas Keluarga Muda
Dugaan Korupsi di Direktorat PKPLK/PMPK : Mendesak Transparansi dan Akuntabilitas
Primajasa Layani Rute Bekasi–Indramayu, Ini Jadwal dan Tarif Terbarunya
GMNI Kota Tangerang Siap Mengikuti dan Sukseskan Kongres GMNI Ke XXII di Bandung
Peduli Korban Kebakaran, Tokoh Pemuda Grogol Berikan Bantuan
BPK Nemu Celah, Pejabat Bapenda malah Tertawa ?
Pajak Disikat, Perbup Tak Terlihat ?

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 13:52 WIB

HUT Bhayangkara ke 79, Warga Muara Angke Jakut, Apresiasi Polres Pelabuhan Tanjung Priok Bantu Tangani Rob dan Beri Sembako

Jumat, 27 Juni 2025 - 11:02 WIB

Apical – Puskesmas Cilincing KolaborasiDukung Pencegahan Dan Penanganan StuntingMelalui Kegiatan Kelas Ibu Hamil Dan Kelas Keluarga Muda

Jumat, 27 Juni 2025 - 10:17 WIB

Dugaan Korupsi di Direktorat PKPLK/PMPK : Mendesak Transparansi dan Akuntabilitas

Kamis, 26 Juni 2025 - 18:54 WIB

Primajasa Layani Rute Bekasi–Indramayu, Ini Jadwal dan Tarif Terbarunya

Rabu, 25 Juni 2025 - 16:33 WIB

GMNI Kota Tangerang Siap Mengikuti dan Sukseskan Kongres GMNI Ke XXII di Bandung

Berita Terbaru

Pendidikan

Sekolah Gratis: Dongeng yang Dituturkan Andra Soni ?

Jumat, 27 Jun 2025 - 17:30 WIB