Masyarakat Persoalkan Seleksi PPS Pemilu 2024 Petojo Selatan Karena Diduga Tidak Transparan

- Jurnalis

Selasa, 24 Januari 2023 - 13:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Masyarakat Persoalkan Seleksi PPS Pemilu 2024 Petojo Selatan Karena Diduga Tidak Transparan
Salah satu peserta seleksi, Padame Siahaan. (Foto: Istimewa)


JAKARTA
– Dalam proses seleksi penyaringan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat untuk wilayah Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir terindikasi adanya kecurangan dan tidak transfaran.

Hal itu dikatakan oleh salah satu peserta seleksi bernama Padame Siahaan. Menurutnya, seleksi PPS yang dilakukan oleh Komisioner KPU Kecamatan Gambir untuk wilayah Kelurahan Petojo Setalan dinilai telah menceridai rasa keadilan dan ada intrik kepentingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pasalnya kata dia, saat test wawancara hanya dihadiri oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) saja tanpa didampingi oleh Komisioner KPU. Sementara itu ia menilai PPK tidak memiliki kompetensi untuk memutuskan nilai akhir calon PPS.

“Saya mencurigai ada indikasi kecurangan saat seleksi PPS. Karena saya tahu rekam jejak salah satu kandidat yang lolos seleksi PPS di bawah rata-rata, baik dari segi keilmuwan, keorganisasian dan lainnya dibandingkan dengan saya,” ujar Padame kepada wartawan, Senin (23/1) sore.

Padame menjelaskan bahwa dirinya dari mulai awal pendaftaran selalu mendapat peringkat nilai yang baik. Ketika test CAT dia mendapatkan peringkat ke dua dari lima kandidat dengan nilai 82.

Kemudian lanjutnya, test wawancara pada tingkat pengetahuan kepemiluan dia mendapatkan rangking dua dengan nilai 98. Sementara untuk test wawancara komitmen dia mendapatkan peringkat pertama dengan nilai 96.

Baca Juga :  Pasar NKR, Harga Sembako Jelang Lebaran Masih Stabil

“Tapi pada rekam jejak saya justru rangking empat dengan nilai terendah. Sementara salah satu kandidat bernama SA hanya seorang ibu-ibu PKK kok malah lolos,” ujarnya.

Bahkan menurut Padame, ini sungguh tidak adil dan dirinya mencurigai adanya kecurangan dalam penilaian. Rekam jejak dirinya dalam aktivitas keorganisasian khususnya di tingkat kelurahan sudah tidak diragukan lagi.

Sebagaimana diketahui, Padame pernah menjadi anggota PPS, pernah menjabat Ketua RT, kemudian dia juga pernah menjadi Sekretaris RW. Ia juga sekarang aktif di organisasi Pemuda Panca Marga Jakarta Pusat.

“Saat ini saya juga sebagai ketua FKDM Petojo Selatan,” imbuhnya.

Sementara itu kata dia, salah satu kandidat yang lolos menjadi PPS hanya seorang ibu PKK Kelurahan saja. Menurutnya pengalaman rekam jejaknya jauh dibawah dirinya.

Ia melanjutkan, yang lebih aneh lagi ketika sesi seleksi wawancara hanya dihadiri dan dinilai oleh PPK Petojo Selatan saja tanpa didampingi oleh Komisioner KPU Gambir.

“Apakah hasil penilaian itu sah karena PPK tidak memiliki kompetensi untuk memberikan nilai kepada kandidat tanpa didampingi komisioner. Ini aneh sekali,” imbuhnya.

Baca Juga :  Kemenkes dan Mitra Jejaring TBC, Sepakat Fasilitas Kesehatan Swasta Bersinergi Dalam Penanggulangan TBC

Pandame pun menilai hasil seleksi PPS Kelurahan Petojo Selatan tidak sah, karena yang menilai PPK saja tidak ada pendampingan dari komisioner KPU. Kalau PPK menurutnya tidak memiliki kompetensi keilmuwan dibidang test seleksi.

Ia juga akan menempuh jalur hukum dengan menyurati indikasi kecurangan ini ke Dewan Kehormatan KPU DKI Jakarta, instansi terkait dan Ombudsmen RI.

“Saya meminta kepada DK KPU dan Ombudsmen untuk mengkaji ulang indikasi kecurangan ini dengan melakukan investigasi rekam jejak masing-masing kandidat calon PPS Kelurahan Petojo Selatan,” ujarnya.

Padame juga meminta agar seleksi test PPS Kelurahan Petojo Selatan untuk diulang kembali. Pasalnya, hasil yang kemarin menurutnya cacat hukum karena yang menilai hanya PPK saja bukan komisinioner KPU.

“Saya minta diulang karena saya curiga ada kecurangan, karena yang menilai hanya PPK tanpa didampingi oleh komisioner KPU. Sebab PPK tidak memiliki kompetensi uji wawancara seleksi calon PPS,” pungkasnya.

Sementara itu Anggota Komisioner KPU Kecamatan Gambir untuk wilayah Kelurahan Petojo Selatan Afif Rodinasyah saat hendak dikonfirmasi terkait hal ini belum bisa memberikan keterangan.

“Saya lagi diluar pak,” ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi lewat telepon selulernya, Senin (23/1) malam.*(SR)

Berita Terkait

Menkopolkam BG, Pemerintah Tetapkan 4 Pulau Masuk Wilayah Provinsi Aceh
DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang
Ribuan Alumni Boedoet 145 Hadiri Konser Iwan Fals di Jakarta Selatan
Gugatan Hukum dan Putusan Pengadilan Patahkan Klaim KLB Zulmansyah, Hendry Ch Bangun Masih Ketua Umum Sah PWI
Vihara AVG Gelar Baksos Akbar “Light of Love 2025”: Bagikan 10.000 Kacamata, Cek Gula Darah, dan Makan Siang Gratis
PT Alakasa Industrindo, Tbk: Kinerja Kuartal I 2025 Meningkat Signifikan
World Cucumber Day, Kesegaran Berbalut Eksentrisme
Wine Palace Angkat Produk Lokal di National Wine Day 2025

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:13 WIB

Menkopolkam BG, Pemerintah Tetapkan 4 Pulau Masuk Wilayah Provinsi Aceh

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:47 WIB

DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang

Minggu, 15 Juni 2025 - 23:33 WIB

Ribuan Alumni Boedoet 145 Hadiri Konser Iwan Fals di Jakarta Selatan

Minggu, 15 Juni 2025 - 22:01 WIB

Gugatan Hukum dan Putusan Pengadilan Patahkan Klaim KLB Zulmansyah, Hendry Ch Bangun Masih Ketua Umum Sah PWI

Minggu, 15 Juni 2025 - 17:06 WIB

Vihara AVG Gelar Baksos Akbar “Light of Love 2025”: Bagikan 10.000 Kacamata, Cek Gula Darah, dan Makan Siang Gratis

Berita Terbaru

Breaking News

DLH Serbu Teluknaga, Sampah Menumpuk Langsung Hilang

Selasa, 17 Jun 2025 - 14:47 WIB

ILUSTRASI: peserta didik baru. (Foto: iStock/Ist).

Pendidikan

Situs Web SPMB Sulit Diakses, Disdik DKI Jakarta Sarankan Hal Ini

Selasa, 17 Jun 2025 - 13:44 WIB